Ngeri! Buktikan Ucapannya, Duterte Benar-benar Tembak Mati Warga yang Langgar Lockdown

Duterte Buktikan Ucapannya, Polisi Tembak Mati Seorang Pria usai Provokasi Petugas Medis | belitung.tribunnews.com

Ancaman Duterte nggak main-main, Bung!

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte telah membuktikan bahwa ancamannya untuk menembak mati pelanggar aturan lockdown bukan main-main. Hal itu dibuktikan setelah seorang pria berusia 63 tahun ditembak polisi karena dianggap melakukan aksi provokasi terhadap petugas medis.

Dilansir dari The Star, World of Buzz melaporkan pada Senin (6/4/2020), seorang pria berusia 63 tahun ditembak mati oleh polisi di pos pemeriksaan Covid-19 di Filipina. Peristiwa ini dikabarkan terjadi di sebuah pos pemeriksaan di kota Nasipit, bagian selatan provinsi Agusan del Norte.

Selama insiden itu, pelaku diyakini dalam keadaan mabuk. Dia bahkan sampai mengancam para pejabat desa dan polisi yang ditempatkan di sana. Tadinya dia hanya diperingatkan oleh petugas kesehatan desa karena tidak memakai masker.

Duterte Buktikan Ucapannya, Polisi Tembak Mati Seorang Pria usai Provokasi Petugas Medis | www.aljazeera.com

"Tapi pelaku marah, mengucapkan kata-kata memprovokasi dan akhirnya menyerang personel menggunakan sabit," kata polisi dalam laporan tentang masalah tersebut.

Baca Juga: Warga Filipina yang Langgar Lockdown Bakal Ditembak Mati, Duterte: Saya Akan Mengubur Anda

Karena tidak bisa ditertibkan, pelaku akhirnya ditembak mati oleh seorang polisi yang berusaha menenangkannya. Peristiwa ini menjadi kasus pertama, di mana seorang petugas polisi menembak mati seseorang, setelah melanggar aturan lockdown.

Sebelumnya, Presiden Filipina Rodrigo Duterte juga telah memperingatkan publik bahwa polisi dan militer akan menembak siapa saja yang membuat masalah selama masa lockdown.

"Jika Anda ingin menembak, tentu saja. Jika Anda ingin memukul, saya tidak akan ragu-ragu. Perintah saya untuk polisi, militer dan desa-desa, jika ada masalah dan ada peristiwa saat Anda bertarung dan nyawa Anda terancam, tembak mati mereka," tegas Duterte dalam pidato via televisi pada Rabu (1/4) malam.

Baca Juga: Isolasi Diri dari Wabah Corona, Raja Thailand Boyong 20 Selir ke Hotel Mewah di Jerman

Masa lockdown di Filipina. | cdn.inquisitr.com

"Apakah itu dipahami? Mati. Daripada membuat masalah, saya akan menguburkan Anda," imbuhnya.

Selain ancaman tembak mati bagi pelanggar aturan lockdown, Duterte juga menegaskan bahwa pihaknya akan bertindak tegas terhadap siapa pun yang berusaha mencuri bantuan pangan dan uang tunai untuk warga.

Baca Juga: Ekuador Mencekam! Ratusan Mayat Korban Corona Tergeletak di Jalanan hingga Pemukiman

"Jika ada masalah, tidak ada ketertiban, maka tidak akan ada penyaluran (bantuan) yang dilakukan karena akan ada pencurian, akan ada penyergapan. Itulah mengapa saya akan terpaksa mengatakan untuk tidak melakukannya, karena saya tidak akan ragu-ragu untuk memerintahkan mereka menembak Anda," ujarnya.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. | mmc.tirto.id
Artikel Lainnya

Peristiwa penembakan itu telah membuktikan bahwa apa yang telah diucapkan Duterte dalam pidatonya bukan sekadar isapan jempol belaka. Dia menunjukkan betapa seriusnya dia ingin menegakkan aturan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona lebih meluas.

Tags :