Ngeri! Warga Filipina yang Langgar Lockdown Bakal Ditembak Mati, Duterte: Saya Akan Mengubur Anda

Ngeri! Warga Filipina yang Langgar Lockdown Bakal Ditembak Mati, Duterte: Saya Akan Mengubur Anda
Ngeri! Warga Filipina yang Langgar Lockdown Bakal Ditembak Mati, Duterte: Saya Akan Mengubur Anda | news.detik.com

Wujud ketegasan Duterte untuk memerangi wabah.

Lockdown menjadi salah satu langkah untuk mencegah penyebaran virus corona lebih meluas. Sejumlah negara di belahan dunia sudah menerapkan aturan ini, termasuk Filipina. Tampaknya pemberlakukan lockdown di Filipina tidak main-main.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte sampai mengancam akan memerintahkan aparat untuk menembak mati orang-orang yang dengan sengaja melanggar aturan lockdown.

Tidak hanya sampai di situ, Duterte juga mengancam akan menghentikan bantuan pangan dan bantuan tunai jika ada yang berbuat kerusuhan saat lockdown di berlakukan.

Melansir Associated Press dan Reuters, Detik.com (02/04/2020) melaporkan bahwa ancaman tersebut disampaikan Duterte sesaat setelah polisi membubarkan sebuah aksi unjuk rasa di kawasan kumuh pinggiran kota Quezon, yang menuntut bantuan pangan. Dalam aksi kerusuhan itu, setidaknya ada 21 orang yang ditangkap oleh aparat.

Baca Juga: Langgar Aturan Lockdown, Polisi Filipina Masukkan Warga ke Kandang Anjing

Ngeri! Warga Filipina yang Langgar Lockdown Bakal Ditembak Mati, Duterte: Saya Akan Mengubur Anda
Ngeri! Warga Filipina yang Langgar Lockdown Bakal Ditembak Mati, Duterte: Saya Akan Mengubur Anda | awsimages.detik.net.id

"Jika Anda ingin menembak, tentu saja. Jika Anda ingin memukul, saya tidak akan ragu-ragu. Perintah saya untuk polisi, militer dan desa-desa, jika ada masalah dan ada peristiwa saat Anda bertarung dan nyawa Anda terancam, tembak mati mereka," tegas Duterte dalam pidato via televisi pada Rabu (1/4) malam.

"Apakah itu dipahami? Mati. Daripada membuat masalah, saya akan menguburkan Anda," imbuhnya.

Selain ancaman tembak mati bagi pelanggar aturan lockdown, Duterte juga menegaskan bahwa pihaknya akan bertindak tegas terhadap siapa pun yang berusaha mencuri bantuan pangan dan uang tunai untuk warga.

Baca Juga: Nggak Kapok! Jadi Awal Penyebaran Corona, Pasar di Wuhan Kembali Dibuka dan Jual Hewan Liar

"Jika ada masalah, tidak ada ketertiban, maka tidak akan ada penyaluran (bantuan) yang dilakukan karena akan ada pencurian, akan ada penyergapan. Itulah mengapa saya akan terpaksa mengatakan untuk tidak melakukannya, karena saya tidak akan ragu-ragu untuk memerintahkan mereka menembak Anda," ujarnya.

Ngeri! Warga Filipina yang Langgar Lockdown Bakal Ditembak Mati, Duterte: Saya Akan Mengubur Anda
Ngeri! Warga Filipina yang Langgar Lockdown Bakal Ditembak Mati, Duterte: Saya Akan Mengubur Anda | cdn1-production-images-kly.akamaized.net

"Jadi biarkan ini menjadi peringatan untuk semua: patuhi pemerintah saat ini, karena sangat penting bahwa kita menegakkan ketertiban," tandas Duterte.

Baca Juga: Heboh Ilmuwan Pakistan Sebut Virus Corona Senjata Biologi AS: Laboratorium Ditutup Setelah Bocor

Orang-orang yang mencoba untuk menyerang para tenaga medis dan dokter juga akan diberi hukuman sangat berat. Duterte bahkan tidak akan ragu untuk memeritahkan polisi, menghukum para pelaku penyerangan dengan zat beracun.

Terakhir, Duterte menegaskan bahwa orang-orang yang berbuat onar dan melanggar aturan lockdown akan dibuat kelaparan di dalam penjara.

Baca Juga: Momen Indah di Tengah Wabah Corona, Umat Muslim dan Yahudi Berdoa Bersama

Entah benar atau tidak ancaman tersebut, namun yang jelas Duterte benar-benar serius dalam menjalankan aturan lockdown di negaranya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Sementara itu, aturan lockdown sampai saat ini tidak diberlakukan di Indonesia. Presiden Joko Widodo hanya menerapkan aturan Pembatasan Sosial Skala Besar. Selain itu pemerintah juga telah menyampaikan ajuran untuk menunda kegiatan mudik tahun ini, meski tidak melarang secara tegas.

Artikel Lainnya

"Karena ini menyangkut orang yang mudik, yang kemudian di desa mestinya ada isolasi mandiri, meskipun hanya satu dua orang. Tapi juga di desa juga mampu menyiapkan jaring pengaman sosial, perlindungan sosial bagi mereka. Jadi bekerja dari pucuk paling atas sampai paling bawah. Pegangannya satu UU," kata Jokowi.

Tags :