Direkam Saat Diduga Menerima Pungli, Oknum Sabhara dan Polantas Melakukan Intimidasi Kepada yang Merekamnya

Polisi diduga pungli
Polisi diduga pungli | instagram.com

Kemana slogan mengayomi yang selama ini ditonjolkan?

Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan video yang memperlihatkan keributan antara diduga anggota Satuan Sabhara Polres Jakarta Utara dan anggota Satlantas Jakarta Utara dengan seorang warga bernama Benni Edwardo. Kala itu, Benny merekam aksi seorang oknum Sabhara yang diduga meminta pungli kepada pemotor yang melintas di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, Rabu (28/3).

Sabhara itu kemudian menunjuk-nunjuk ke arah Benni dan langsung mengamankannya dengan kasar. Benni mengaku dia dipukuli oleh oknum Sabhara tersebut dibantu dengan oknum Polantas lainnya. Tidak terima dengan perlakuan kasar tersebut, Benni melakukan visum ke rumah sakit dan juga melaporkan insiden ini kepada Polres Jakarta Utara. Dia ingin kedua oknum tersebut segera diusut.

Kapolres Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto membenarkan bahwa memang ada laporan itu. Oleh karena itu, dia akan meminta keterangan lebih lanjut dari Benni mengenai kronologi insiden yang diduga pungli dan juga pemukulan tersebut. Selain itu, pengendara motor yang terekam dalam video juga akan dicari untuk dimintai keterangan. Dia akan ditanyai apakah memang ada pungli atau tidak.

Namun, Kombes Budhi hanya membenarkan ada insiden diduga pungli. Dia membantah ada pemukulan yang dilakukan terhadap Benni oleh kedua oknum polisi itu. Tapi, dia akan tetap mendalami kasus ini.

View this post on Instagram

2 pelaku yang mengeroyok dan memukuli saya bahkan menyebut saya teroris nama nya Aiptu Amiruddin dan Aipda Barnaz. Hp direbut paksa dan terjatuh, sempat ditahan Aiptu Amiruddin, sedangkan Aipda Barnaz menarik saya sambil mencekik sampai ke pos yang ada dibawah Fly over. Disitu Aipda Barnaz meminta KTP dan SIM, menanyakan kerja dimana dan alamat kantor. Sempat tidak mau balikin Hp dan sempat berusaha menghapus isi memory dan Alhamdulillah semua aman, bahkan sempat mencoba mengeluarkan memory hp. Dari TKP saya langsung ke Polres Metro Jakarta Utara untuk laporan, setelah itu disarankan visum ke RSU Koja. Video full dapat dilihat di channel : Benni Eduward Link video : http://bit.ly/polantasjakarta

A post shared by Benni Edwardo (@benniedwardo) on

Yang jelas kalau dari kejadian tersebut anggota sedang bercakap dengan pengendara dan menunjuk ke arah tertentu. Yang menarasikan anggota sedang nilang atau pungli kan yang buat rekaman video. Padahal dia dari jauh dan saya yakin tidak dengar apa yang sedang mereka bicarakan,” kata Budhi.

Ini yang sedang kami selidiki agar kejadian itu bisa tergambar secara utuh dan tidak menimbulkan persepsi yang salah,” tambah Budhi.

Jika nanti hasil investigas yang dilakukan oleh polisi membuktikan bahwa kedua anggota polisi tersebut melakukan pungli, maka mereka akan dijatuhkan hukuman tegas. Apalagi kalau mereka juga melakukan pemukulan kepada warga sipil. Tapi, pelapor juga harus siap mempertanggungjawabkan perbuatannya kalau apa yang dilaporkannya itu tidak benar dan berujung fitnah kepada polisi.

Artikel Lainnya

Di lain pihak, Kasatlantas Jakarta Utara AKBP Agung Pitoyo juga membantah insiden pemukulan. Menurutnya, saat itu kedua polisi hanya meminta ponsel perekam untuk diperiksa. Mereka ingin tau apa yang direkam oleh Benni. Namun, Benni menolak sehingga polisi sedikit memaksa. Hal inilah yang mungkin ditafsirkan sebagai pemukulan. Tapi, dia menegaskan tidak ada pemukulan sama sekali.

AKBP Agung juga telah menegur dan memperingatkan anggotanya tersebut supaya bisa mengendalikan emosi saat memberikan peringatan kepada warga sipil. Kira-kira, menurutmu siapa yang benar dalam kasus ini?

Tags :