Dipenjara Karena Langgar Lockdown, Ayah dan Anak Ini Malah Tewas dengan Luka di Dubur

Ilustrasi tahanan
Ilustrasi tahanan | pixabay.com

Pihak keluarga menduga luka pada anus disebabkan adanya penganiayaan seksual!

Kejadian nahas menimpa ayah dan anak asal India ketika keduanya ditahan oleh aparat kepolisian Tamil Nadu. Baru beberapa hari dipenjara, keduanya dilaporkan tewas dalam keadaan mengenaskan. Pihak keluarga menduga polisi telah menganiaya kedua korban yang tak lain adalah P Jayaraj dan anaknya J Bennix tersebut.

Dikutip dari Suara.com (29/6/2020), sebagaimana juga diberitakan oleh media Al Jazeera, anak dan ayah ditemukan tewas dengan luka pada dubur. Hal itu memicu kemarahan publik lantaran menduga korban dianiaya secara seksual oleh pihak kepolisian.

Baca Juga : Duh! Panik Digerebek karena Pesta Miras Saat Lockdown, Wali Kota Ini Pura-pura Mati

Ilustrasi tahanan
P Jayaraj dan J Bennix | parstoday.com

P Jayaraj dan J Bennix ditahan pada Jumat (26/6/2020) lantaran melanggar aturan lockdown dengan membuka toko ponsel hingga lewat dari jam malam, yaitu pukul 20.00 waktu setempat. Namun baru beberapa hari ditahan di dalam sel, keduanya malah dilaporkan meninggal dunia.

Pihak kepolisian mengatakan keduanya meninggal karena sakit, Jayaraj dilaporkan menderita demam tinggi sedangkan Bennix mengalami sakit di bagian dada. Keduanya sempat dilarikan di rumah sakit pemerintah Kovilpatti, sayangnya nyawa korban tak dapat diselamatkan. Mereka meninggal dalam waktu yang berdekatan.

Keluarga korban merasa sangat terpukul atas kejadian itu dan menduga keduanya meninggal lantaran dianiaya polisi, bukannya sakit seperti yang dikatakan pihak kepolisian. Selain itu, adanya luka pada dubur kedua korban memancing kecurigaan pihak keluarga bahwa keduanya juga disiksa secara seksual.

Jayaraj dan Bennix dihajar lagi setelah dibawa ke kantor polisi, bahkan ketika beberapa dari kita menyaksikannya dari pintu masuk kantor polisi, ucap kerabat korban.

Baca Juga : Diduga Korban Salah Tangkap, Pria di Makassar Dianiaya Polisi hingga Alat Kelaminnya Disetrum

trending tagar #justiceforjayanadbennix
trending tagar #justiceforjayanadbennix | twitter.com

Pihak medis juga mengatakan adanya beberapa luka yang terdapat pada tubuh korban, meski hasil post-mortem belum dirilis.

Kaki dan tangan mereka bengkak, dan Bennix berdarah di dubur. (Jayaraj) mengalami cedera parah di lututnya. Polisi bahkan meminta lungis (sarung) baru karena yang mereka kenakan berdarah, ucap S Rajaram yang merupakan pengacara serta teman dari Bennix.

Pihak pengadilan setempat masih mendalami kematian keduanya. Avinas Kumar selaku Direktur Eksekutif Amnesty International India juga meminta agar pemerintah Tamil Nadu tidak memberlakukan impunitas bagi para petugas polisi, agar keadilann dapat ditegakkan.

Baca Juga : Kritik Pemerintah Kekurangan APD, Seorang Dokter Dianiaya Polisi!

Ilustrasi tahanan
Polisi India | www.aljazeera.com

Menurutnya kematian Jayaraj dan Bennix mengisyaratkan kegagalan India dalam meminta pertanggungjawaban dari pihak kepolisian.

Tingkat hukuman buruk dalam kasus-kasus penyiksaan penahanan dan kematian telah mencuptakan iklim impunitas yang meluas, membuat para petugas kepolisian semakin berani. Ini harus berakhir sekarang, tambahnya.

Bahkan, Tamil Nadu tercatat bertanggung jawab atas kematian tahanan tertinggi kedua di India, berdasarkan laporan Biro Catatan Kejahatan Nasional 2018. Namun, tak ada satu pun polisi Tamil Nadu yang ditangkap atas kejahatan tersebut.

Adanya dugaan penganiayaan terhadap kedua korban hingga tewas itu membuat masyarakat India marah. Bahkan tagar #justiceforjayanadbennix sempat trending di twitter.

Pemerintah negara bagian yang dikepalai oleh All India Anna Dravida Munnetra Kazagam (AIADMK) mengungkapkan bahwa akan ada kompensasi sebesar USD26.450 yang mana setara dengan Rp 377,6 juta yang akan diberikan pada keluarga korban.

Artikel Lainnya

Penangguhan juga telah dilakukan terhadap dua polisi yang dianggap bertanggungjawab atas kematian korban, serta beberapa pejabat yang dianggap terlibat juga sudah dipindahkan.

Tags :