Diabaikan Pemerintah, Nenek Ini Hanya Bisa Minta Pertolongan Allah di Rumah Reyotnya

Seorang nenek tinggal di rumah reyot dan tak dapat bantuan
Seorang nenek tinggal di rumah reyot dan tak dapat bantuan | www.radartasikmalaya.com

Sudah berkali-kali diajukan sebagai penerima bantuan, tapi tak pernah dikabulkan

Seorang nenek yang bernama Minah (70) menuai rasa prihatin netizen usai videonya viral di media sosial. Pada video tersebut, terlihat wanita tua ini khusyuk mengaji sendirian di rumah tuanya yang benar-benar rapuh. Bagian atapnya bahkan nyaris rubuh. Minah tinggal di Kampung Randu Kurung Desa Cibiuk Kidul, Kecamatan Cibiuk.

Setelah videonya viral, bantuan pun mengalir kepada nenek Minah. Sejumlah orang memberikan bantuan makanan untuk nenek Minah. Untuk rumah, sepertinya butuh usaha lebih karena bagian atapnya seperti akan rubuh jika disenggol sedikit. Meski begitu, kondisi rumah nenek Minah terhitung kokoh di bagian dinding. Hanya atapnya yang bolong tanpa genteng.

Dilansir dari Kompas, Minah sudah tinggal di rumah itu dengan suaminya, Dadang, selama puluhan tahun. Sayangnya, sang suami meninggal sekitar tahun 80an. Karena tidak dikaruniai anak di pernikahan mereka, Minah terpaksa hidup seorang diri.

(Suaminya) meninggalnya sekitar usia 40 sampai 50 tahunan, tahun 1980-an,” jelas H Ijang (68), tetangga Minah yang memang sejak dulu mengetahui persis kehidupan pasangan suami istri tersebut.

Baca Juga: Pilu! Hidup Sebatang Kara di Rumah Reyot, Nenek Ini Berteriak Saat Kelaparan

Semasa hidup, Dadang tidak bisa melihat secara normal, sehingga sulit mendapatkan pekerjaan. Jadilah, pasangan suami istri ini hanya bisa mensyukuri setiap berkat yang diterima. Setelah suaminya meninggal, Minah tak memiliki pekerjaan tetap. Dia hanya mengandalkan pemberian dari tetangga, namun menolak tinggal di rumah mereka. Dia berkeras tinggal di rumah tuanya itu.

Di sini mah, bisa sambil ngaji, sholawatan, di rumah orang perasaan tidak enak, tidak tenang,” katanya.

Dia hanya "mengungsi" sementara ke rumah tetangga saat hujan deras berangin. Tapi, setelah hujan reda maka dia akan kembali lagi. Siti Djubaedah, Ketua RW 09 Kampung randu Kurung Desa Cibiuk Kaler menjelaskan dia sudah berupaya sekuat tenaga mengajukan program perbaikan rumah Minah kepada pemerintah desa. Namun, belum pernah mendapat hasil yang memuaskan.

Mirisnya lagi, Minah tidak termasuk yang mendapatkan program bantuan dari pemerintah seperti Kartu Indonesia Sehat, Program Keluarga Harapan (PKH), dan BPJS. Usep, Kepala Desa Cibiuk Kidul menjelaskan desanya tidak pernah mendapat program bantuan perbaikan rumah dari pemerintah. Padahal, ada kuota 30 rumah di tahun 2018, dan Minah tetap tidak dapat.

Baca Juga: Bak Langit dan Bumi, Begini Kisah Rumah Reyot di Tengah Apartemen Mewah Thamrin!

Setelah viral, nenek Minah dibantu banyak orang
Setelah viral, nenek Minah dibantu banyak orang | kompas.com

Alasan keterbatasan kuota juga menjadi dalih saat Minah tidak masuk Program Keluarga Harapan (PKH). Padahal, Usep sudah mengajukannya.

Diajukan, tapi tidak masuk, alasannya tidak dapat karena kuota terbatas, BPJS juga sudah diajukan, tapi terbentur masalah waktu,” katanya.

Artikel Lainnya

Namun, Minah tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut. Dia memang berharap agar rumahnya bisa diperbaiki, namun Minah menyerahkan semuanya kepada Sang Khalik. Sehari-hari, dia menyibukkan diri membaca Al-Quran dan membaca shalawat untuk meminta pertolongan. Ajaibnya, saat gempa melanda desa tersebut, rumah Minah baik-baik saja, padahal rumah tetangganya rusak.

Abdi mah nyuhunkeun ka gusti dijaga heula we kango abdi sadidinten ngaji (saya mah minta ka Allah dijaga dulu buat saya sehari-hari ngaji), dugi engke aya nu ngalereskeun (sampai nanti ada yang memperbaiki,” kata Minah.

Tags :