Di Pasar Magelang Ini, Duit Rupiah Udah Nggak Berlaku! Mereka Pake Mata Uang Lain!

Penjual di Pasar Lembah Merapi
Penjual di Pasar Lembah Merapi | i0.wp.com

Beuh, pake mata uang tradisional tuh!

Rupiah merupakan mata uang resmi di Indonesia. Dengan kata lain, ketika kamu akan bertransaksi di wilayah Indonesia, baik jual-beli dalam jumlah besar maupun kecil, produk fisik maupun virtual, sangat disarankan menggunakan mata uang Rupiah.

Tentu bukan tanpa alasan, selain demi menjaga nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing tetap stabil, penggunaan Rupiah sebagai mata uang resmi di Indonesia pun langsung dilindungi dalam UUD Pasal 21 ayat 1 UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.

Masih Ada Yang Pakai Mata Uang Lain

Menggunakan mata uang asing memang tidak dilarang, terlebih jika kamu bergerak di bidang perdagangan internasional. Tapi bagaimana jika ada pasar tradisional yang di setiap transaksi tidak menggunakan mata uang Rupiah, tapi mata uang tradisional.

Penjual di Pasar Lembah Merapi
Mata Uang Dhono Khas Pasar Lembah Merapi | borobudurnews.com

Keunikan ini bisa kamu lihat di Pasar Tradisi Lembah Merapi, yang berada di Gunung Gono, Ds. Banyubiru, Kec. Dukun, Kab. Magelang. Di sini, setiap transaksi tidak menggunakan mata uang Rupiah, tapi menggunakan uang Dhono.

Mata uang Dhono sendiri sebenarnya mata uang tradisional dan terbuat dari kayu. Saat memasuki pasar, kamu akan menemukan banyak loket penukaran uang dari Rupiah ke Dhono, dengan harga 1 Dhono sama nilainya dengan Rp. 2000.

Dengan mata uang ini, kamu bisa berbelanja berbagai macam souvenir, hingga jajanan tradisional yang dibungkus dengan daun pisang, atau keranjang anyaman bambu. Menariknya, seluruh penjual di sini kompak menggunakan pakaian adat Jawa.

Pasar Budaya dan Hanya Buka Tiap Hari Minggu

Menurut Wintoro, Kepala Desa Banyubiru, keberadaan Pasar Lembah Merapi ini baru dibuka pada 27 Januari 2019 kemarin, dan pasar ini buka setiap hari Minggu saja. Ada sekitar 39 stan jualan di sini, dan semuanya merupakan warga Banyu Biru.

Baca Juga : Bukan Pasar Biasa, 7 Pasar Ini Bikin Kamu Bengong Saking Anehnya

Barang Jualan di Pasar lembah Merapi
Barang Jualan di Pasar lembah Merapi | mataguru.com

Lebih lanjut lagi, Wintoro menjelaskan jika pasar ini tidak hanya sebagai tempat transaksi jual beli hasil bumi, souvenir dan makanan jaman dulu saja, tapi juga sebagai sarana edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melestarikan budaya dan lingkungan.

Disini, para penjual dilarang menggunakan plastik. Semuanya harus berbasis alam, dari mulai bungkus makanan yang menggunakan daun, keranjang belanja yang menggunakan anyaman bambu, dan lainnya. Harapannya, tentu saja ini sebagai upaya untuk menopang kelestarian alam.

Baca Juga : Uniknya Pasar Pengantin di Bulgaria, Ibu-Ibu 'Gadai' Anaknya yang Masih Perawan Supaya Cepat Menikah

Dalam tiap minggunya, jumlah transaksi di pasar ini 25-40 juta Rupiah. Karena antusiasme warga sangat tinggi, pihak pengelola bahkan sampai mencetak uang dhono baru, dari awalnya hanya 10.000 keping dhono, kini bertambah jadi 25.000 keping dhono.

Artikel Lainnya

Gimana menurutmu nih, keren banget kan? Jangan khawatir, dhono nggak bakalan melemahkan rupiah kok. Pasalnya yang digunakan tetap Rupiah. Minat main ke sini?

Tags :