Detik-Detik Mengharukan Seorang Muazin Melakukan Azan Terakhir di Masjid Al Noor Sebelum Diberondong Peluru oleh Teroris
21 Maret 2019 by Amadeus BimaSeandainya mesin waktu sudah tercipta di dunia ini
Aksi teror berupa penembakan massal yang terjadi di dua masjid di Selandia Baru pada Jumat (15/3) masih menjadi perbincangan publik. Akibat penembakan brutal yang dilakukan oleh Brenton Tarrant tersebut, sekitar 50 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Selain mengundang kecaman dan kutukan dari sejumlah pihak, penembakan ini juga membuat seluruh warga Selandia Baru bersatu. Anggota geng jalanan turut bersimpati dan menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban. Tidak hanya itu, warga Selandia Baru yang non-muslim juga menjaga masjid-masjid di sana untuk memberikan rasa aman kepada para umat muslim di Selandia baru.
Berbagai platform media sosial juga berupaya menghapus semua video-video penembakan yang tersebar sebagai bentuk simpati kepada para korban. Namun, ada sebuah video lainnya yang menyebar belakangan ini. Video tersebut tidak memperlihatkan aksi penembakan, tapi menunjukkan momen 10 menit sebelum kejadian.
Beberapa menit sebelum Brenton menarik pelatuk, seorang pria terekam video melantunkan azan dengan suara yang merdu. Lantunan azan ini dia lakukan sebelum salat Jumat dimulai. Muazin itu tampak begitu fokus mengumandangkan azan dengan suaranya yang merdu dan membuat hati siapa saja yang mendengarnya menjadi sejuk.
Sayangnya, tidak diketahui identitas dari muazin tersebut dan apakah dia ikut menjadi salah satu korban penembakan atau tidak. Video ini viral dan dikomentari oleh netizen. Mereka memuji suara merdu muazin tersebut sekaligus sedih karena mengetahui bahwa tidak lama setelah itu, insiden berdarah di dalam masjid akan terjadi.
Beberapa netizen berharap mereka punya mesin waktu untuk memperingatkan muazin tersebut dan para jamaah yang mulai berdatangan. Namun, takdir memang tidak dapat dicegah. Diduga, video ini diperoleh dari gadget jemaah yang berada di masjid saat insiden itu berlangsung.
My heart ?
— StanceGrounded (@_SJPeace_) March 18, 2019
Students gather in respect of The Azaan (Muslim call to prayer) at Canterbury Christchurch University standing in solidarity with the Muslim community in New Zealand.
Retweet ❤️ pic.twitter.com/09pEZaF7WG
Yang tak kalah viral adalah, video ketika ribuan mahasiswa Universitas Canterbury di Christchurch, Selandia Baru dengarkan suara adzan sebagai bentuk penghormatan kepada korban aksi teror penembakan di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood pada Jumat pekan lalu.
Mereka dengan hening mendengarkan suara adzan tersebut sampai selesai. Para mahasiswa ini seakan hendak menyuarakan bahwa aksi teror Brenton tidak akan membuat warga Selandia Baru terpecah. Mereka akan tetap bersatu dalam keberagaman.
Mari kita doakan kepada orang-orang yang gugur, dan rela melindungi orang lain di peristiwa ini, untuk selalu mendapatkan kedamaian. Dan semoga keluarga yang ditinggalkan bisa tabah dan tegar dalam melewati ini semua. Amin.