Derita Obesitas Karena Kesepian Ditinggal Suami, Kisah Ibu Ini Bikin Hati Teriris
01 Februari 2019 by Ardina BarataSuaminya jarang pulang
Banyak yang berpikir obesitas dimulai karena pola hidup yang tidak sehat. Hal itu diungkapkan oleh banyak artikel kesehatan. Mulai dari jarangnya berolahraga sampai tidak bisa mengontrol pola makan atau pun pola tidur. Hal-hal itu sering menjadi alasan utama orang menjadi obesitas. Selain itu, ada yang mengungkapkan tentang keadaan stres yang terjadi dalam diri seseorang.
Akan tetapi, ada banyak hal yang bisa membuat stres seseorang. Baru-baru ini ramai kabar tentang seorang yang mengalami obesitas karena merasa kesepian atas hidupnya. Hal yang membuat dirinya kesepian adalah ketika harus ditinggal sendirian oleh suaminya saat bekerja.
Dilansir dari Detik.com, hal tersebut dialami oleh Sunarti yang berusia 39 tahun. Wanita yang sedang mengalami obesitas ini sudah menikah sejak dua tahun lalu. Akan tetapi, suaminya harus meninggalkannya bekerja di Jakarta sehingga jarang menemuinya.
Saat ini, berat badannya mencapai 148 kilogram dari yang semula 60 kilogram. Dengan keadaan yang seperti itu, Sunarti sampai tidak bisa berjalan karena kakinya tak kuat menopang berat tubuhnya yang berlebih. Saat ditemui di RSUD Karawang, Sunarti mengungkapkan hal yang membuatnya demikian.
"Semenjak tinggal sendirian, saya jadi banyak makan. Hobi saya diem di rumah, manggil tukang bakso dan mie ayam,” ujarnya.
Hal lain yang menjadi alasannya adalah belumnya memiliki momongan hingga saat ini. Perasaan-perasaannya itu semua diungkapkan dengan makan terlalu banyak. Bahkan, dia bisa makan sampai 7 kali. Dia bisa menghabiskan dua piring nasi dengan lauknya. Dia juga bisa menghabiskan 5 mangkuk bakso atau mie.
Tak disadarinya dengan keadaan seperti itu, berat badanya terus bertambah. Berat badannya saat ini sudah naik sampai 88 kilogram. Dia juga tidak bisa ke mana-mana karena untuk sekadar bergerak saja dia kesulitan. Dia bahkan tak memeriksakan kesehatannya. Menurut pengakuannya dia juga kesulitan saat mau ke toilet.
"Boro - boro mau periksa (kesehatan), saya enggak kemana - mana, jalan saja sulit. Mau ke wc saja ngesot. Ditambah tidak ada yang mengantar," ceritanya.
Sedangkan suaminya yang bernama Yani mengakui bahwa dirinya jarang ke rumah. Lelaki 30 tahun ini berujar bahwa dirinya tetap mengirimkan uang untuk istrinya.
"Saya emang jarang pulang. Meski begitu yang penting kiriman uang lancar ke istri," kata Yani.
Beruntungnya Sunarti kini sudah mulai ditolong. Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang bertindak untuk mengatasi permasalahan Sunarti. Wanita ini sekarang di rawat intensif di IGD RSUD Karawang.