Demi Membelikan Sneakers Yeezy untuk Anaknya, Pria Ini Rela Antre 3 Hari. Alasannya Mengharukan
29 Juni 2019 by Amadeus BimaKasih orangtua memang tiada habisnya
"Kasih orangtua sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah" adalah pepatah yang pastinya sudah tidak asing bagimu. Pepatah ini memperlihatkan bagaimana kasih orangtua kepada anak-anaknya. Orangtua rela melakukan apa saja demi kebahagiaan sang anak. Namun, tidak demikian dengan anak. Anak justru seringkali lebih mementingkan diri sendiri ketimbang memperhatikan orangtuanya.
Meski pepatah ini sudah muncul mulai dari berpuluh tahun lalu, tapi masih bisa digunakan hingga kondisi sekarang. Salah satunya seperti yang terlihat dalam potret viral berikut ini. Seorang ayah di Taiwan bela-belain antre selama tiga hari hanya untuk mendapatkan sepasang sepatu beken yang diinginkan oleh anaknya. Sepatu tersebut adalah Adidas Yeezy Boost 350 V2 Black.
Sepatu ini memang baru saja dirilis dan disambut gegap gempita oleh para pecinta sneakers. Banyak yang rela antre dari pagi di depan toko demi mendapatkan sepatu yang diproduksi secara terbatas ini. Kebanyakan dari pembeli akan menjual kembali sepatu tersebut dengan harga mahal, atau memang membeli untuk sekadar dikoleksi semata.
Namun, tidak demikian dengan pria ini. Dia ingin membelikan sepatu tersebut untuk anaknya yang sudah berusaha keras dalam pendidikan di sekolah hingga meraih prestasi. Jadi, sebagai bentuk apresiasi dia memberikan sepatu hypebeast itu untuk anaknya. Bersama 20 orang lain yang udah antre dari pagi, pria ini menunggu dengan sabar sampai toko dibuka.
Yang lebih membuat netizen terkesan adalah, pria bernama Li ini sampai rela menginap dan tidur di depan toko hanya agar tidak kehilangan kesempatan membeli sneakers tersebut. Sebenarnya, dia bisa saja memberi uang kepada anaknya untuk membeli sepatu itu. Tapi, anaknya harus bersekolah sehingga tidak punya waktu untuk mengantre sampai berhari-hari di depan toko.
Li juga bukanlah seorang pria dari kalangan ekonomi mampu. Sehari-hari, dia hanya bekerja sebagai kurir pengantar barang. Namun, dia rela membongkar uang tabungan demi membeli sepatu yang diidam-idamkan oleh anaknya. Dia berharap sepatu tersebut akan memacu anaknya untuk belajar lebih giat lagi di sekolah, bisa mendapat beasiswa, sehingga masa depannya lebih cerah.
Li terpaksa mengantre sampai 3 hari karena mendengar kabar ada ratusan orang yang tertarik untuk memiliki sepatu tersebut, padahal jumlahnya sangat terbatas. Sepatu ini sendiri dijual seharga 8,800 dollar Taiwan atau sekitar Rp 4 jutaan itu. Lumayan mahal untuk ukuran sepatu, meskipun memang masih banyak lagi sepatu yang lebih mahal.
Semoga anak Li tidak menyia-nyiakan perjuangan ayahnya ini dan bisa berprestasi lebih lagi di sekolah. Kamu sendiri, kira-kira rela melakukan pengorbanan kayak gini nggak ke anak-anakmu kelak?