Demi Terlihat Cantik, Wanita Ini Rela Repot Pakai Makeup Sebelum Melahirkan

Demi Terlihat Cantik di Foto, Perempuan-Perempuan Ini Rela Repot-Repot Pakai Makeup Sebelum Melahirkan
Demi Terlihat Cantik di Foto, Perempuan-Perempuan Ini Rela Repot-Repot Pakai Makeup Sebelum Melahirkan | 3.bp.blogspot.com

Demi medsos, wanita yang akan melahirkan pakai makeup dulu.

Media sosial tampaknya telah banyak mengubah perilaku masyarakat, di mana orang-orang selalu ingin tampil sempurna di setiap kesempatan, termasuk pada saat-saat yang tidak memungkinkan seseorang untuk tampil sempurna. Bahkan sejumlah perempuan rela untuk repot-repot mengenakan makeup sebelum mereka melahirkan anaknya.

Tidak jelas apa yang menjadi latar belakang mereka untuk melakukan hal tersebut. Hanya saja, media sosial sangat berperan dalam mempublikasikan segala momen yang tengah dialami seseorang. Tidak hanya itu, pengguna media sosial lain juga dapat menanggapi setiap kiriman yang dibagikan.

Mungkin akan terdengar aneh bagi sebagian besar orang jika ada orang yang repot-repot mempersiapkan riasan di wajah dan seperangkat kamera sebelum proses kelahiran. Padahal, persiapan melahirkan seorang bayi sendiri sudah cukup merepotkan.

Demi Terlihat Cantik di Foto, Perempuan-Perempuan Ini Rela Repot-Repot Pakai Makeup Sebelum Melahirkan
Demi Foto Rela Repot Pakai Makeup sebelum Melahirkan | 3.bp.blogspot.com

Namun Thinkinghumanity.com, mengungkapkan sebuah hasil study yang dilakukan oleh Cosmetify, bahwa 64% wanita berusia 18 hingga 31 merias diri mereka sebelum melahirkan.

Dari jumlah tersebut 65% di antaranya melakukan hair removal, 57% melakukan manikur, 43% meakukan pedikur, 37% melakukan semprotan tan, sementara 32% lainnya blow-dry, memotong rambut dan styling.

Baca juga: Tak Sadar Hamil, Siswi SD Usia 13 Tahun Ini Melahirkan

Sebenarnya melahirkan bayi sendiri sudah menjadi tekanan sendiri bagi seorang wanita, karena risiko nyawa yang dipertaruhkan. Namun tampaknya media sosial telah menambahkan tekanan lain bagi sebagian orang.

Dari penelitian yang sama, mereka juga berhasil mendapatkan sejumlah alasan yang melatarbelakangi mengapa beberapa wanita sangat memperhatikan penampilan mereka saat melahirkan.

Demi Terlihat Cantik di Foto, Perempuan-Perempuan Ini Rela Repot-Repot Pakai Makeup Sebelum Melahirkan
Demi Foto Rela Repot Pakai Makeup sebelum Melahirkan | 1.bp.blogspot.com

Di antara sejumlah alasan, agar tampak cantik saat difoto merupakan alasan yang paling banyak dengan jumlah jawaban 31%. Sementara itu, agar terlihat rapi saat dilihat pengunjung menjadi jawaban terbanyak kedua dengan 26%.

Sementara yang lain, mereka tidak ingin terlihat terkuras tenaganya, lelah, dan kesakitan, yang dijawab oleh 22% responden. Penelitian lain mengatakan bahwa rata-rata wanita menggunakan riasan dua setengah jam setelah melahirkan.

Seorang influencer, Lee Ann Jarrell bahkan pernah menolak untuk memulai proses persalinan sebelum riasan di wajahnya selsai.

Bagi beberapa wanita, ritual tata rias sebelum proses persalian dapat mengalihkan perhatian mereka dari rasa sakit kontraksi, sementara yang lain memilih untuk menerapkan tata rias setelah proses kelahiran untuk foto-foto Instagram.

Demi Terlihat Cantik di Foto, Perempuan-Perempuan Ini Rela Repot-Repot Pakai Makeup Sebelum Melahirkan
Demi Foto Rela Repot Pakai Makeup sebelum Melahirkan | 3.bp.blogspot.com

Seorang Ibu di California bahkan mengatur sebuah alarm lebih cepat dari jadwal yang membuatnya dapat tiba ruang bersalin lebih awal. Hal itu memberinya kesempatan untuk bermain-main dengan makeup.

Penata rias asal New York, Alaha Karimi, pernah menjadi viral, setelah tiga fotonya tersebar di media sosial pada tahun 2016. Foto tersebut menampakkan dirinya sedang melakukan tata rias sebelum melahirkan.

Ketika diwawancarai oleh ABC News, ia mengatakan bahwa makeup dapat mengalihkan perhatian seorang ibu dari rasa sakit akibat kontraksi.

“Saya pergi ke rumah sakit pada jam 7:30 pagi, dan saya melahirkan selama sepuluh jam pada hari itu. Saya mengalami epidural sekitar jam 8:30 atau 9:00 pagi, jadi ketika itu mulai hilang, saya perlu sesuatu untuk mengalihkan diri dari rasa sakit,” katanya.

Artikel Lainnya

Terlepas dari apa alasannya, yang jelas fenomena ini merupakan hal yang benar-benar baru sejak munculnya media sosial. Ini bisa berarti positif, karena setiap orang jadi merasa harus bisa tampak baik di setiap situasi. Tapi bagaimana menurutmu, guys?

Tags :