Tak Sadar Dirinya Hamil, Siswi SD Usia 13 Tahun Ini Melahirkan Bayi Secara Caesar. Ia pun Ungkap Hal Memilukan Setelahnya!

Siswi SD melahirkan bayi | www.liputan6.com

Siswi SD dihamili pamannya

Berita seorang siswi SD yang melahirkan bayi seberat 2,6 kg menggegerkan kota Pontianak. Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Seorang pelajar SD kelas 6 sebut saja berinisial A (13 tahun), melahirkan anaknya di salah satu Rumah Sakit di Kota Pontianak.

Peristiwa ini menjadi viral karena siswi SD ini adalah korban permerkosaan dari pamannya sendiri. A juga diketahui memiliki saudara kembar.

1.

Korban dan saudara kembarnya mengaku sering dicabuli pamannya

Melahirkan bayi | www.tribunnews.com

Dilansir dari Tribunnews.com, bocah yang masih duduk di bangku SD itu adalah korban pemerkosaan yang dilakukan oleh pamannya sendiri. Pasalnya, sang paman itu tinggal bersama-sama dengan mereka dan ibu mereka. Pria berusia 23 tahun ini tega mencabuli 2 keponakannya sekaligus.

2.

Awalnya korban tidak tahu jika dirinya hamil

Korban tak tahu kalau hamil | kumparan.com

Karena masih SD dan polos, korban mengaku bahwa dirinya tidak tahu jika sedang mengandung. Ia sempat khawatir dirinya terkena penyakit yang membuat perutnya tumbuh membesar.

Untung saja guru korban sempat merasa curiga dengan kejadian ini. Sang guru pun juga berinisiatif untuk membawa korban ke puskesmas. Para guru juga melaporkan peristiwa ini ke pihak kepolisian.

Guru korban pun dengan setia menemani muridnya saat proses melahirkan di rumah sakit. Walau sempat meraung-raung karena kesakitan, akhirnya siswi kelas 6 SD ini melahirkan seorang bayi sehat dengan berat 2,6 kg.

Artikel Lainnya
3.

Korban masih ingin sekolah

Korban ingin kembali sekolah | www.rijal09.com

Walaupun siswi SD ini mendapatkan pengalaman pahit di kehidupannya, ia tetap semangat untuk menggapai mimpi dan masa depannya. Siswi SD ini mengaku masih ingin kembali sekolah. Mungkin bukanlah hal yang mudah bagi korban untuk membesarkan bayi dengan umur yang masih sangat muda.

Menurut guru korban, A masih membutuhkan pemulihan secara fisik dan mental. Pasti pemulihan ini juga butuh waktu yang tidak sebentar, mengingat peristiwa yang ia alami begitu memilukan. Pihak sekolah juga akan membantu untuk mendampingi korban dan akan membantu A untuk terus melanjutkan pendidikannya.

Peristiwa yang dialami siswi kelas 6 SD asal Pontianak ini memang membuat banyak orang merasa prihatin. Anak yang seharusnya fokus dengan pendidikannya dan bermain dengan teman-temannya, harus menerima perlakuan yang menyedihkan dari pamannya sendiri.

Semoga kasus-kasus kekerasan seksual dan pemerkosaan terhadap anak bisa membuat masyarakat lebih jeli serta berhati hati. Jangan takut untuk segera melaporkan ke pihak yang berwajib jika melihat kejadian mencurigakan. Mungkin jika guru korban tidak turun tangan, korban akan terus diam. Dan hal tersebut justru bisa memperkeruh keadaan dan membahayakan tumbuh kembang si anak.

Tags :