Curhat Rawat Pasien Infeksi Covid-19 Nggak Mudah, Cewek Cantik Ini Pamer Wajah Babak Belur

Alessia Bonari, Perawat Cantik Asal Italia
Alessia Bonari, Perawat Cantik Asal Italia | cdn0-production-images-kly.akamaized.net

Makanya, Jaga Jarak Dulu!

Italia merupakan negara Eropa yang terdampak virus Corona paling parah. Saat ini, ada sekitar 117 ribu lebih kasus infeksi yang sedang menjalani perawatan, dengan jumlah kematian mencapai lebih dari 13 ribu orang. Jumlah ini tertinggi di dunia, bahkan melebihi jumlah kasus kematian di China.

Kondisi ini membuat petugas medis yang bertugas harus banting-tulang demi menyelamatkan pasien yang ada. Tidak ada kata lelah, semuanya harus terus dilakukan dengan dedikasi tinggi.

Adalah Alessia Bonari, salah seorang perawat asal Italia yang menggambarkan betapa sulitnya menghadapi pandemi virus corona di negara Pisa tersebut. Lewat sebuah unggahan di akun Instagram-nya, Bonari menceritakan bagaimana perjuangannya merawat pasien Covid-19.

Baca Juga: Virus Corona Semakin Mewabah, Louis Vuitton Akhirnya Produksi Masker Khusus!

Lihat postingan ini di Instagram

Sono i un'infermiera e in questo momento mi trovo ad affrontare questa emergenza sanitaria. Ho paura anche io, ma non di andare a fare la spesa, ho paura di andare a lavoro. Ho paura perché la mascherina potrebbe non aderire bene al viso, o potrei essermi toccata accidentalmente con i guanti sporchi, o magari le lenti non mi coprono nel tutto gli occhi e qualcosa potrebbe essere passato. Sono stanca fisicamente perché i dispositivi di protezione fanno male, il camice fa sudare e una volta vestita non posso più andare in bagno o bere per sei ore. Sono stanca psicologicamente, e come me lo sono tutti i miei colleghi che da settimane si trovano nella mia stessa condizione, ma questo non ci impedirà di svolgere il nostro lavoro come abbiamo sempre fatto. Continuerò a curare e prendermi cura dei miei pazienti, perché sono fiera e innamorata del mio lavoro. Quello che chiedo a chiunque stia leggendo questo post è di non vanificare lo sforzo che stiamo facendo, di essere altruisti, di stare in casa e così proteggere chi è più fragile. Noi giovani non siamo immuni al coronavirus, anche noi ci possiamo ammalare, o peggio ancora possiamo far ammalare. Non mi posso permettere il lusso di tornarmene a casa mia in quarantena, devo andare a lavoro e fare la mia parte. Voi fate la vostra, ve lo chiedo per favore.

Sebuah kiriman dibagikan oleh Alessia Bonari (@alessiabonari_) pada

Saya seorang perawat dan sekarang saya sedang menghadapi situasi darurat ini, tulis Bonari mengawali cerita yang dibagikannya.

Saya takut karena masker mungkin saja tak menutupi wajah saya dengan baik, atau secara tak sengaja saya menyentuh muka saya dengan sarung tangan karet yang kotor, atau kacamata tak melindungi mata dengan benar, atau sesuatu yang bisa saja terlewat, tambahnya.

Merawat pasien dalam jumlah besar merupakan hal yang sulit dilakukan. Secara fisik, Bonari mengaku sangat lelah, bahkan rasa sakit terasa menjalar di sekujur tubuh karena harus mengenakan alat pelindung diri yang sangat ketat dan menyakitkan.

Setelah mengenakan baju hazmat, Bonari mengaku dirinya sudah tidak bisa lagi pergi ke kamar kecil, bahkan minum. Kondisi ini terjadi selama 6 jam.

Kondisi ini telah saya dan rekan-rekan seprofesi saya lalui selama berminggu-minggu. Namun, kenyataan ini tak membuat kami berhenti melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya. Karena saya bangga dan cinta dengan pekerjaan saya, imbuhnya.

Baca Juga: Waduh! Warga Wonogiri Pilih Pakai Jimat untuk Tangkal Virus Corona

Artikel Lainnya

Baca Juga: Agar Tak Tertular Virus Corona, Wanita Ini Kenakan Botol Besar di Kepalanya

Tidak lupa Bonari pun meminta agar publik tidak menyia-nyiakan perjuangannya, dan para petugas medis lainnya. Jangan egois, tetap tinggal di rumah demi melindungi mereka yang rentan.

Curahan hati ini dibagikan sang perawat sambil memperlihatkan wajahnya yang terlihat lebam akibat mengenakan alat pelindung diri saat merawat pasien positif corona. Tentu saja dengan harapan agar orang-orang tidak meremehkan bahaya dari virus Corona.

Tags :