Cerita Sinta Nuriah Wahid yang Suka Sahur Keliling Bersama Tokoh Lintas Agama

Sinta Nuriyah
Sinta nuriyah gelar sahur keliling | news.detik.com

Sinta Nuriyah gelar acara sahur keliling di gereja sebagai bentuk toleransi antar umat beragama

Istri dari almarhum Gus Dur, Sinta Nuriyah tampaknya selalu rutin melakukan ajaran-ajaran suaminya untuk selalu menebar perdamaian dan toleransi kepada masyarakat. Seperti sahur keliling yang sudah dilakukan selama 20 tahun terakhir.

Dalam memperingati Hari Kelahiran Pancasila pada 1 Juni 2019, Sinta Nuriyah mengadakan sahur bersama di Gereja Santa Maria Tak Bercela dini hari tadi. Kegiatan ini dilakukan bersama tokoh lintas agama yang diharap bisa semakin mempererat tali persaudaraan.

1.

Gelar sahur di gereja

Sinta Nuriyah
Sinta Nuriyah saat sahur keliling | news.detik.com

Acara sahur keliling Sinta Nuriyah dan tokoh antar lintas agama pada dini hari tadi digelar di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Surabaya.

Dilansir dari Detik.com, Acara itu tak hanya mengundang tokoh agama namun juga kaum duafa, penggali kubur, tukang becak, pembersih jalan, pemulung sampah maupun rombeng di sekitar gereja. Para jemaat gereja pun juga turut hadir untuk memeriahkan acara sahur keliling tersebut.

“Kita disini untuk menyantap makanan sahur dengan saya, ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid mantan pacarnya Gus Dur,” sambut Shinta Nuriyah.

Koordinator acara FX Ping Teja menyampaikan bahwa acara sahur keliling yan digelar di gereja atas permintaan istri dari mendiang Gus Dur tersebut.

“Acara hari ini memang permintaan dari bu Sinta sendiri dan ini merupakan hari terakhir dalam rangka acara sahur keliling beliau. Dan dia minta di SMTB. Dari situ, kami, Aliansi Bhineka Tunggal Ika dan berbagai komunitas, seperti Gusdurian Surabaya,” ujar Ping.

Baca juga: Ingin Sebar Toleransi, Umat Muslim UEA Buka Puasa di Gereja

2.

Acara bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi

Sinta Nuriyah
Sinta nuriyah saat bersalaman dengan salah satu peserta sahur keliling | news.detik.com

Kegiatan sahur keliling ini telah dilakukan Sinta Nuriyah sejak 20 tahun terakhir.

“Kegiatan ini sudah saya lakukan sejak 20 tahun yang lalu sejak mendampingi Gus Dur di Istana Presiden,” ujar Sinta

Menurut Sinta Nuriyah kegiatan sahur keliling ini untuk bersilaturahmi dengan kaum dhuafa, kaum marginal, dan saling menyapa berbagi pengalaman dan juga rejeki. Selain itu kegiatan ini juga untuk menjalin persaudaraan antar sesama anak bangsa.

“Tujuan kedua adalah untuk agar tali persaudaraan antar sesama anak bangsa Indonesia. Karena itu saya selalu mengajak semua (lintas) agama, semua suku dan sebagainya saya ajak bersama-sama menyelenggarakan acara ini agar tali persaudaraan itu dapat kuat dan erat demi keutuhan bangsa Indonesia,” tegas Sinta.

3.

Bertepatan dengan Hari Kelahiran Pancasila

Sinta Nuriyah
bertepatan dengan kelahiran Pancasila | suryamalang.tribunnews.com

Kota Surabaya menjadi kota terakhir dari sebanyak 36 titik sahur keliling yang digaungkan Sinta Nuriyah. Bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2019 acara sahur keliling diadakan di Gereja Santa Maria Tak Bercela.

Pada kesempatan tersebut, Sinta juga mengajak masyarakat meskipun berbeda-beda dari suku, agama, dan ras harus tetap menjaga kesatuan dan bertoleransi.

“Kita satu, satu nusa satu bangsa. Yang harus kita lakukan rukun, damai, saling menghargai, gotong royong, saling memahami. Saya ajak bersama-sama sahur bersama sebagai ungkapan saling persaudaraan, menghormati dan agar saudara dapat melaksanakan ibadah sebaik-baiknya,” tutur Sinta.

Sinta juga menegaskan kepada seluruh masyarakat untuk tidak hanya menghapal Pancasila, tetapi juga diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Saya menekankan pada semuanya agar apa yang ada di dalam Pancasila itu dilakukan, diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya untuk dihapal, bukan hanya untuk dipajang. Tapi itu merupakan petunjuk berbangsa dan dasar negara kita,” tandasnya.

Artikel Lainnya

Seperti apa yang telah disampaikan ibu Sinta Nuriyah, Pancasila bukan hanya dihapal saja tetapi juga harus diimplementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Serta sebagai tuntunan kita semua warga Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tags :