Rugi hingga Jutaan, Ini Cerita Pilu Sejumlah Pemilik Warung yang Dijarah Perusuh 22 Mei

penjarahan
penjarahan aksi 22 Mei | www.tribunnews.com

Para korban penjarahan dan pembakaran terkait aksi 22 Mei ini mengaku rugi hingga puluhan juta

Kerusuhan atas penolakan hasil pilpres pecah pada hari Selasa (21/5) hingga Rabu 22 Mei setelah KPU mengumumkan kemenangan Jokowi-Ma’ruf yang unggul atas paslon 02 Prabowo-Sandi. Tudingan pemilu curang pun tak kunjung reda.

Massa turun ke jalan dan berdemo di depan Bawaslu, KPU dan di beberapa titik lain di ibukota. Awalnya suasana kondusif, dan berlangsung tertib hingga muncul provokator-provokator yang membuat demo berakhir ricuh.

Atas kerusuhan aksi 22 Mei menimbulkan dampak penjarahan hingga kebakaran di beberapa warung di kawasan ibukota. Para pedagang harus pasrah menerima daganganya ludes tak tersisa.

Kerugian pun tak terhindarkan bahkan pedagang mengaku rugi hingga puluhan juta. Berikut deretan warung dan rumah makan yang menjadi korban penjarahan dan pembakaran aksi 22 Mei.

1.

Hampir dihajar massa hingga tempat usahanya dibakar

penjarahan
warkop dibakar massa aksi 22 Mei | www.kompasiana.com

Ismail (68) terlihat lesu saat bercerita mengenai tempat usahanya yang dibakar massa aksi 22 Mei. Ismail mengaku bahwa ia nyaris dihajar massa yang melakukan perusakan hingga membakar warung kopinya.

“Sumpah, saya kaget banget. Tau-tau dibangunin paksa, saya dibangunin disangka polisi. Saya bilang saya bukan polisi tapi yang punya warkop. Tapi mereka tidak percaya,” tutur Ismail melansir Tribunnews.com.

Saat itu kerusuhan pecah di malam hari pukul 23.00 WIB (22/5). Warung kopi milik Ismail yang berada di samping pos polisi Sabang ikut menjadi sasaran anarkisme massa.

Menurutnya sejumlah barang-barang hingga buku tabungan miliknya semua menjadi abu lantaran dibakar oleh sekelompok orang yang tiba-tiba datang.

“Kejadiannya semalam jam sebelas. Buku tabungan, dua kompor, bangku, penggorengan, panci, gas elpiji, habis kebakar. Rugi saya kira-kira dua puluh juta (Rp 20juta),” jelas Ismail.

Ismail mengaku sedih atas kejadian yang menimpa dirinya. Kini ia kehilangan sumber rejeki satu-satunya dan berharap ada pihak yang bisa bertanggungjawab untuk mengganti kerugian yang ia alami.

Baca juga: Reaksi Netizen Terhadap 22 Mei, Desak Prabowo Terima Kekalahan Sampai Terima Kasih TNI-Polri

2.

Warung dijarah tanpa sisa

penjarahan
kios rokok dijarah tak tersisa | www.merdeka.com

Usma salah satu pemilik kios rokok yang tak jauh dari pos polisi Sabang juga ikut menjadi korban. Meski tak sampai terbakar, namun semua dagangan Usma (64) ludes dijarah massa 22 Mei dan hanya menyisakan gerobak yang sudah rusak. Usma mengaku kehilangan barang dagangannya satu di antaranya yang berupa rokok.

“Massa ada yang ngebongkar (warung) gitu saja, itu rokoknya habis semua,” ujar Usma.

Karena penjarahan tersebut, Usma mengalami kerugian sebesar Rp 20 juta.

“Rugi kurang lebih Rp 20 juta. Yang diambil rokok sama minuman dagangan. Rokok sisa dua bungkus dari awalnya dari awalnya banyak slop,” jawab Usma dilansir dari Kompas.com (23/5).

Tak hanya rugi barang daganganya dijarah, Usma mengatakan bahwa baju dan uang tabungannya juga ikut hilang.

“Saya baju enggak ada yang tertinggal satu pun. Sisanya enggak ada, terbakar karena ditaruh di pos polisi. Makanya saya mau pulang dulu,” pungkas Usma.

Usma tak berharap banyak atas kerugian yang menimpanya. Ia hanya berharap bahwa kondisi bisa aman kembali dan kerusuhan seperti ini tidak terjadi lagi.

3.

Restoran masakan padang ikut terbakar

penjarahan
restoran garuda terbakar | finance.detik.com

Kerugian besar juga dialami pemilik restoran Garuda yang juga berada di Jalan Sabang, Jakarta Pusat. Awalnya massa membakar pos polisi Sabang hingga akhirnya menjalar hingga membakar bagian dapur restoran Minang tersebut.

Restoran Garuda hanya mengalami kerusakan di bagian dapur saja yang hanya menyisakan peralatan dapur yang terlihat tidak lagi utuh.

“Iya kita minta dihantam pakai air itu dari Pospol Sabang, soalnya kita kasih racun api juga nggak mempan ini, baru banget padam ini pukul 05.00 WIB tadi,” jelas Rayan salah satu karyawan restoran Garuda melansir Detik.com (23/5).

Taksiran kerugian dari peristiwa kebakaran ini mencapai ratusan juta.

“Bisa ratusan juta ini, namanya juga kebakaran,” imbuh Rayan.

Mengingat kondisi restoran yang masih belum diperbaiki, restoran Garuda tidak akan beroperasi beberapa hari ke depan sampai dilakukan renovasi.

Rayan juga mengatakan bahwa presiden Jokowi sering makan di restoran Garuda bahkan berencana memesan nasi kotak untuk berbuka puasa.

4.

Warung kopi dirusak dan dijarah

penjarahan
warkop dijarah dan dirusak massa aksi 22 Mei | www.liputan6.com

Penjarahan dan pengrusakan juga menimpa Rajab, pemilik warung kopi di kawasan Wahid Hasyim. Warkop miliknya dirusak hingga dagangannya dijarah tak tersisa. Uang yang ia tinggalkan di warung pun raib dibobol massa yang anarkis.

Pada malam itu (22/5), Rajab memutuskan untuk pulang ke rumah karena merasa lelah dan menutup warungnya pada pukul 22.00 WIB. Saat sampai di rumah Rajab menerima kabar bahwa warungnya dijarah.

“Soalnya saya udah lelah saya pulang, udah nggak kuat. Kita kan dari tanggal 21 di sini, nggak pulang-pulang. Tanggal 22 udah lelah ya kita pulanglah ya,” kata Rajab dilansir dari Detik.com (23/5).

Rajab mengaku pasrah atas kejadian yang menimpanya bahwa dagangan yang dijarah tersebut bukan rezekinya. Rajab juga tidak hanya kehilangan barang dagangan, kotak pendingin untuk menyimpan minuman botol pun ikut dirusak massa hingga tak berfungsi lagi.

“Rokok, minuman, indomie, kopi, ada (uang), sekitar 8jutaan lah. Iyalah diambil, orang seratus perak juga diambil, nggak disisain. Minuman itu (dalam kulkas) punya saya semua itu. Habis semua udah. Nggak ada, dari nol lagi kita berdiri,” lanjut Rajab.

Kerugian yang menimpa Rajab ditaksir hingga Rp 50 juta. Rajab mengaku pasrah dan menguatkan hati untuk mulai berdagang dari nol lagi.

Artikel Lainnya

Selain warung dan restoran yang dijarah hingga terbakar, kerugian atas tindakan anarkis dari pendemo 22 Mei ini juga sangat merugikan perekonomian Indonesia.

Dampak besar juga dirasakan para pedagang di Tanah Abang yang kehilangan rezeki yang biasa mengalir saat mendekati Lebaran. Pusat perbelanjaan Sarinah pun juga mengalami kerugian hingga Rp 500juta karena kerusuhan aksi 22 Mei.

Kini polisi telah menangkap 257 orang pelaku anarkis dan provokator dari aksi 22 Mei yang menyebabkan kerugian banyak pihak. Semoga kerusuhan 22 Mei ini tidak terulang kembali.

Tags :