Unik! Datangi Korban Banjir, Bupati Jember Tarik Lagi Bantuannya Usai Diliput Media

Unik! Datangi Korban Banjir, Bupati Jember Tarik Lagi Bantuannya Usai Diliput Media
Unik! Datangi Korban Banjir, Bupati Jember Tarik Lagi Bantuannya Usai Diliput Media | www.merdeka.com

Padahal penerima bantuan sudah terlanjur senang

Bukan hal yang luar biasa jika pejabat pemerintah memberikan bantuan pada warganya yang menjadi korban bencana. Hanya saja ada yang unik terkait dengan pemberian bantuan yang diserahkan oleh Bupati Jember, dr Faida kepada warganya yang menjadi korban banjir. Bagaimana tidak, setelah media yang meliput pergi, bantuan tersebut ditarik kembali.

Menurut laporan Merdeka.com (14/02/2020), peristiwa unik itu terjadi pada Jumat (7/2/2020) lalu. Pada hari itu, Bupati Faida mengunjungi warga di dua RT di kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, yang terdampak banjir.

Dalam kunjungannya Faida menyerahkan bantuan berupa 40 paket sembako, 40 kasur lipat dan selimut, serta nasi bungkus.

Unik! Datangi Korban Banjir, Bupati Jember Tarik Lagi Bantuannya Usai Diliput Media
Unik! Datangi Korban Banjir, Bupati Jember Tarik Lagi Bantuannya Usai Diliput Media | cdns.klimg.com

"Banjir masuk perkampungan warga, sehingga 52 kepala keluarga terdampak. Setelah dikunjungi, rumahnya memang terendam. Barang-barang juga basah karena air masuk hampir satu meter," ujar Faida sebagaimana dikutip dari website Jemberkab.go.id.

Baca juga: Diduga Tak Terima Anak Komandannya Ditilang, Oknum TNI Ngamuk Todongkan Pistol ke Polisi

Faida juga mengunjungi Pondok Pesantren Baitul Ilmu, yang diasuh oleh Ustaz Mastur. Kebetulan pesantren kecil itu masih mengontrak di salah satu rumah warga.

"Saya tidak tahu persis, warga waktu itu ramai-ramai, ternyata ada kunjungan bupati. Lalu Bu Faida ke tempat kita dan sempat berdialog," ujar Mastur saat dikonfirmasi, Jumat (14/02).

Para santri yang mondok di situ seluruhnya merupakan mahasiswa IAIN Jember, yang berjumlah 18 santri.

"Saya jawab, santrinya ada 18 anak. Lalu spontan beliau perintahkan ke anak buahnya agar (seluruh santri) dikasih bantuan satu-satu," tutur Mastur.

Baca juga: Walkot Makassar Edarkan Larangan Rayakan Valentine, Satpol PP Akan Pantau Penjualan Kondom

Unik! Datangi Korban Banjir, Bupati Jember Tarik Lagi Bantuannya Usai Diliput Media
Unik! Datangi Korban Banjir, Bupati Jember Tarik Lagi Bantuannya Usai Diliput Media | m.ayosurabaya.com

"Saat itu juga ada Pak Camat, Lurah, dan RT-RW. Lalu diserahkan bantuan secara simbolis berupa selimut, kasur dan paket sembako. Saya hitung untuk simbolis, masing-masing ada lima kasur, lima selimut dan dua dus paket sembako," lanjut ujar pria yang juga dosen di Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora (FUAH) IAIN Jember ini.

Namun ada kejadian unik yang terjadi setelah itu. Segera setelah penyerahan bantuan tersebut selesai diliput dan para wartawan yang hadir meninggalkan lokasi, ada petugas yang mendatangi Mastur untuk meminta kembali bantuan yang telah diberikan.

"Kemudian setelah bubar, ada salah satu petugas yang datang ke saya. Dia bilang, 'Mohon maaf, ini sementara saya tarik kembali ya pak,'" ujar Mastur menirukan yang dikatakan oleh petugas itu.

Baca juga: Tak Punya Modal Nikah, Sepasang Kekasih di Padang Kompak Curi Motor

Petugas yang menarik kembali bantuan itu mengungkapkan bahwa bantuan akan diserahkan kembali. Namun Mastur tampaknya meragukan hal itu.

"Saya pikir, kalau bantuan sudah ditarik lagi, masak iya bisa kembali lagi," tutur Mastur.

"Padahal kita sudah terlanjur senang. Sebab saat banjir, salah satu tembok jebol, sehingga air masuk ke pesantren. Imbasnya, anak-anak tidak bisa tidur dengan nyaman," lanjutnya.

Baca juga: Diiming-imingi Uang Rp10 Ribu dan Durian, 2 Kakek Kompak Cabuli Bocah di Bawah Umur

Unik! Datangi Korban Banjir, Bupati Jember Tarik Lagi Bantuannya Usai Diliput Media
Unik! Datangi Korban Banjir, Bupati Jember Tarik Lagi Bantuannya Usai Diliput Media | petisi.co

Tiga hari kemudian ada santri yang dipanggil oleh perangkat RW untuk mengambil bantuan. Namun bukan 18 paket yang diterima sesuai jumlah santri, melainkan hanya dua paket saja. Dua paket itu terdiri dari kasur dan selimut.

"Pak camatnya bilang gini ke santri saya. Karena yang banjir bukan hanya di asrama kami, tetapi tempat-tempat lain juga kena, maka bantuan diratakan. Makanya kita hanya dapat jatah 2 kasur dan 2 selimut," ujar Mastur.

Baca juga: Cinta Mati Sama Pacarnya yang Bandar Narkoba, Wanita Ini Rela Tinggalkan Anak dan Suami

Mastur sudah enggan memikirkan bantuan itu lagi. Namun dia memiliki dugaan bahwa pemberian bantuan itu sebagai bentuk pencitraan jelang Pilkada.

"Ya mungkin karena pimpinan 'kan tidak tahu realitas yang di lapangan. Spontan saja kasih bantuan satu persatu. Saya tidak tahu, apa karena pencitraan jelang Pilkada," ujar Mastur.

Artikel Lainnya

Menanggapi kejadian itu, Camat Kaliwates, Asrah Widono mengatakan bahwa pihaknya akan segera menyerahkan lagi bantuan tersebut. Bahkan Asrah membantah penarikan itu karena bantuan hanya bersifat simbolis.

"Memang di pesantren itu banyak yang KK (Kartu Keluarga) dari luar kelurahan Mangli. Tetapi kan instruksi bupati, suruh memberi, meski bukan warga Jember. Sekarang ini sedang dipenuhi," ujar Asrah.

"Ini di kantor BPBD banyak sekali kasur dan selimut. Sebenarnya tadi pagi mau kita distribusikan. Cuma saya pas lagi banyak agenda kegiatan, macam-macam," pungkas Asrah.

Tags :