Brutalnya Aturan Lockdown di Fiipina, Diancam Masuk Kandang Anjing Hingga Ditembak Mati
04 Mei 2020 by Amadeus Bima
Tegas dan bengis udah gak bisa dibedain lagi
Filipina adalah salah satu negara yang tidak luput dari pandemi virus corona. Data per hari Rabu (29/4/2020) mencatat bahwa sudah ada 7.958 kasus positif virus corona di Filipina.
Jumlah kematian mencapai 530 korban dan yang berhasil sembuh adalah 975 orang. Karena itulah, Filipina masih menerapkan lockdown hingga tanggal 30 April nanti. Presiden Filipina, Rodrigo Duterte bahkan tidak segan-segan menerapkan kebijakan tangan besi untuk mengatur warganya. Mereka yang melanggar aturan lockdown diancam akan ditembak di tempat.
Saya tidak akan ragu. Perintah saya adalah kepada polisi dan militer, serta (distrik), bahwa jika ada masalah atau situasi muncul bahwa orang-orang melawan dan nyawa Anda dipertaruhkan, tembak mati mereka. Apakah kamu mengerti? Mati. Alih-alih menyebabkan masalah, saya akan mengirim kamu ke kubur, tegas Duterte.
Bukan gertak sambal, kebijakan ini telah diterapkan pada Senin (6/4/2020). Seorang pria berusia 63 tahun ditembak mati karena mengancam para pejabat desa dan polisi yang berjaga di pos pemeriksaan.
Baca Juga: Tak Pakai Masker di Luar Rumah, Pria di Filipina Ditembak Mati Polisi

Namun, dampak dari lockdwon ini menyebabkan rakyat kehilangan mata pencaharian. Warga kemudian menggelar aksi protes dengan narasi bahwa pemerintah telah gagal memberikan bantuan untuk rakyat miskin. Meski begitu, Duterte tetap dengan pendiriannya. Kini, ada peraturan baru lagi yang dibuatnya yaitu mengurung pelanggar aturan lockdown di dalam kandang anjing.
Beredar foto yang memperlihatkan lima orang dimasukkan dalam kandang anjing, karena melanggar jam malam. Peristiwa ini terjadi di kota Santa Cruz. Petugas yang berpatroli melihat mereka masih berkeliaran di luar rumah di atas jam malam. Saat ini, jam malam di Filipina adalah mulai dari jam 8 malam sampai jam 5 pagi.
Sebelum memasukkan pelanggar lockdown ke dalam kandang, seorang pejabat berpose terlebih dahulu. Kemudian, mereka memasukkan lima orang tersebut dalam sangkar besi berkarat. Kebijakan ini pun segera menuai kontroversi. Banyak yang mengecam pejabat itu karena dianggap tak punya hati, sementara aktivis HAM menyerukan investigasi menyeluruh terkait peristiwa ini.
Baca Juga: Ngeri! Warga Filipina yang Langgar Lockdown Bakal Ditembak Mati, Duterte: Saya Akan Mengubur Anda

Polisi dan pejabat setempat harus menghormati hak-hak orang-orang yang mereka tangkap karena melanggar jam malam dan peraturan kesehatan masyarakat lainnya, yang dapat dilakukan sambil tetap membiarkan pemerintah Filipina mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memerangi Covid- 19. kata Phil Robertson, dari Human Rights Watch.
Sementara itu, Walikota Santa Cruz Edgar San Luis menyebut pihak berwenang harus bertanggung jawab dan diselidiki. Dia sudah meminta dewan setempat untuk menjelaskan peristiwa tersebut ke pubik.
Baca Juga: Ngeri! 5 Hantu Menyeramkan di Filipina Bakal Bikin Bulu Kudukmu Merinding

Ketegasan Duterte dalam setiap kebijakannya memang sering menuai kontroversi. Dia tidak segan berkata kasar bahkan mengancam membunuh mereka yang membangkang. Namun, di lain pihak ada yang menganggap ini bentuk baru dari kediktatoran. Bagaimana menurutmu?