Miris! Bocah Ini Terpaksa Jadi Kuli Bangunan, Demi Beli Ponsel untuk Belajar Online

Catur Ferianto
Catur Ferianto | news.detik.com

Perjuangan Catur agar bisa belajar online seperti teman-temannya.

Sejak pandemi Covid-19, banyak kegiatan dilakukan secara jarak jauh atau online. Salah satunya adalah proses belajar mengajar di sekolah-sekolah. Itulah kenapa, ponsel pintar dan internet menjadi dua hal wajib yang harus bisa dipenuhi oleh para siswa.

Namun sayangnya tidak semua murid bisa seberuntung itu. Salah satunya adalah Catur Ferianto (16). Bahkan demi bisa belajar online, ia harus kerja jadi kuli bangunan agar bisa beli ponsel.

1.

Menabung untuk beli smartphone

Catur Ferianto
Ilustrasi smartphone | www.pexels.com

Melansir Detik, Catur Ferianto (16) yang merupakan pelajar asal Grobogan, Jawa Tengah, terpaksa harus menjadi kuli bangunan agar bisa mengumpulkan uang untuk beli ponsel pintar. Catur adalah siswa kelas 7 MTs Ya Robi, yang setiap harinya bekerja sebagai kuli.

Baca Juga: Gara-gara Tak Diberi Uang, Wanita Ini Tega Teriaki Ayah Sendiri Maling

"Saya kerja buat beli HP," ujar Catur di tempat kerjanya di Desa Karangrejo, Grobogan, Jumat (07/08/2020).

Setiap hari, Catur bekerja dari pukul 08.00-16.00 WIB. Lalu siangnya dia memiliki waktu satu jam untuk istirahat. Meski bertubuh kecil, tapi Catur cukup cekatan dalam bekerja. Tugasnya adalah mengaduk semen, mengayak pasir dan membersihkan sisa-sisa material.

2.

Selama ini Catur pinjam ponsel kakaknya

Catur Ferianto
Catur saat mengaduk semen | news.detik.com

Lantaran belum memiliki ponsel sendiri, selama ini Catur meminjam kakaknya untuk belajar online. Oleh karena itu, dia memilih bekerja menjadi kuli agar bisa menabung untuk beli smartphone sendiri dan bisa belajar online seperti teman-temannya.

"Selama ini untuk mengerjakan tugas saya selalu meminjam HP milik kakak. Ya, inginnya seperti teman-teman, bermain dan belajar di rumah," tutur Catur.

Baca Juga: Siswi SMA di Bandung Mati Lemas Saat Berhubungan Seks, Jasadnya Dimasukkan Karung

Ibu Catur, Suwarsih, mengaku tak mampu membelikan ponsel untuk anak laki-lakinya itu. Di sisi lain, ia juga tak sampai hati melihat Catur bekerja sebagai kuli. Namun keinginan anak keempatnya itu membuat hati Suwarsih luluh.

"Selama ini kan sejak ada Corona belajarnya di rumah. Itu perlu HP, kalau mengerjakan tugas itu si Catur pinjam HP mbaknya," kata Suwarsih.

3.

Mendapat upah Rp50 ribu per hari

Catur Ferianto
Catur saat bekerja | news.detik.com

Marno, pemilik rumah tempat Catur bekerja, mengatakan dirinya merasa iba melihat Catur bekerja dengan keras. Bahkan, awalnya Marno sempat menolak Catur karena tak tega. Tapi karena niat remaja itu begitu gigih, akhirnya Marno mengizinkan.

"Anaknya baik, rajin dan cekatan. Awalnya waktu minta izin untuk bekerja disini saya tolak. Karena masih kecil," jelas Marno.

Baca Juga: Kesal Suami Belikan Istri Muda Rumah, Istri Tua Kirim Buldoser untuk Ratakan Bangunan

Lebih lanjut Marno mengatakan setiap hari Catur mendapat upah Rp50 ribu. Namun dia tidak diberikan tugas yang berat karena masih kecil.

"Tugas dia itu mengayak pasir, mengaduk semen, membersihkan sisa-sisa material. Anaknya tergolong rajin," lanjut Marno.

Artikel Lainnya

Diketahui Catur tinggal bersama orangtua, seorang kakak, dan adiknya di Desa Karangrejo, Kecamatan Grobogan. Kemudian dua kakaknya lagi sudah berkeluarga dan tinggal sendiri. Ayah dan ibu Catur berkerja sebagai buruh tani. Rumahnya pun sederhana, temboknya belum diplester dan atap rumahnya kerap bocor saat hujan.

Tags :