Ayah di Garut Terpaksa Curi Ponsel Agar Anak Bisa Belajar Online, Akhir Kisahnya Berbuah Manis!

Ilustrasi mencuri ponsel
Ilustrasi mencuri ponsel | www.shutterstock.com

Anaknya sudah seminggu ketinggalan materi belajar online.

Terkadang desakan ekonomi bisa mendorong seseorang untuk berbuat nekat, bahkan melanggar hukum. Seperti halnya yang dilakukan seorang ayah di Garut, Jawa Barat. Dirinya kedapatan mencuri ponsel di rumah majikannya.

Namun ia mengaku terpaksa melakukan itu lantaran sang anak tak bisa ikut belajar online karena tidak ada ponsel. Kini, nasib sang anak pun berbuah manis.

1.

Anak tidak bisa ikut belajar online

Ilustrasi mencuri ponsel
Ilustrasi belajar online | stock.adobe.com

Dilansir dari Detik.com (05/08/2020), pria berinisial A, buruh tani asal Tarogong Kaler ini tak tega melihat anaknya tidak bisa ikut belajar online seperti teman-temannya yang lain. Hal ini dikarenakan satu dari tiga anaknya yang duduk di bangku kelas 1 MTs, tidak memiliki ponsel pintar.

Baca Juga: Viral Video Puluhan Pendaki Dugem di TN Gunung Rinjani

"Anak saya sekolah baru masuk, MTs kelas 1. Dia enggak bisa belajar karena ya kita enggak punya HP," kata A, Selasa (4/8) malam.

2.

Anaknya kerap minta dibelikan ponsel

Ilustrasi mencuri ponsel
Ilustrasi belajar daring | stock.adobe.com

Anak kedua A itu memang kerap minta dibelikan ponsel agar bisa belajar bersama teman-teman barunya di MTs via daring. Namun A tak mampu mewujudkan keinginan putri kesayangannya itu. Sebab penghasilannya sebagai buruh tani tak cukup untuk beli ponsel.

"Di situ saya sudah bingung gimana supaya anak saya bisa belajar. Sedangkan saya tidak bisa beli HP. Untuk makan sehari-hari pun susah," katanya.

Baca Juga: 6 Restoran Ini Punya Pelayan Super Seksi, Ada yang Cuma Pakai Celemek

A pun nekat mengambil jalan pintas dengan mengambil ponsel di rumah majikannya, yang kerap meminta A untuk memperbaiki peralatan rumah. Ia berhasil mendapatkan satu ponsel di rumah tersebut.

"Saya khilaf. Tapi HP itu benar-benar dipakai belajar karena seminggu dia (putri A) ketinggalan (belajar daring)," ungkap A.

3.

Mendapatkan bantuan dari jaksa

Ilustrasi mencuri ponsel
Putri A mendapat bantuan ponsel | news.detik.com

Kisah A ini mengundang banyak simpati. Salah satunya dari para jaksa di Kejaksaan Negeri Garut. Mereka menyambangi kediaman A di Tarogong Kaler. Benar saya, kondisi keluarga A memang memprihatinkan. Mereka pun memberikan bantuan berupa satu unit ponsel pintar pada Rabu (5/8/2020) siang.

Baca Juga: Wanita Pengidap Gangguan Jiwa Diperkosa Bergilir di Depan Anak Sampai Hamil

"Kita memberikan android untuk anak bapak tersebut yang kabarnya tidak bisa belajar karena tidak memiliki HP. Kita inisiatif untuk membelikan HP agar anak ini bisa belajar," ucap Kajari Garut, Sugeng Hariadi di lokasi.

"Ternyata saat kami cek benar-benar memprihatinkan. Kita bantulah untuk meringankan bebannya," lanjutnya.

Artikel Lainnya

Namun para jaksa tak hanya memberikan ponsel semata. Mereka juga memberi bantuan lain berupa peralatan sekolah dan sembako untuk keluarga A.

"Kita juga tadi berikan pemahaman terkait hukum. Walau bagaimana pun, tindakan mencuri tidak pernah bisa dibenarkan. Bapak ini punya hati yang mulia, hanya caranya saja yang salah," tutup Sugeng.

Sejak kisahnya viral, dari Selasa (4/8) lalu rumah A tidak pernah sepi dan mendapat banyak bantuan. Banyak kelompok masyarakat, pejabat, hingga polisi untuk memberikan bantuan kepada keluarga A.

Tags :