Keterlaluan! Gara-gara Kesalahan Sepele, Bocah 8 Tahun Dihukum Ibunya Berlutut di Bara Api

Tinggalkan tas di sekolah, bocah dihukum berlutut di bara api oleh ibunya | www.thestar.com.my

Gara-gara tinggalkan tas di sekolah, bocah ini dihukum berlutut di bara api oleh ibunya sendiri

Seorang bocah perempuan di Filipina dihukum ibu kandungnya sendiri untuk berlutut di bara api. Mirisnya hukuman tersebut hanya dikarenakan masalah sepele. Claire (nama samaran) tak sengaja meninggalkan tasnya di sekolah. Ibu Claire yang mendapati anaknya pulang sekolah tak membawa tas langsung menuduh bahwa Claire telah membolos sekolah.

Akibat berlutut di bara api, kedua lutut Claire terkena luka bakar yang parah dan membuatnya tak masuk sekolah selama beberapa hari. Guru dari Claire curiga karena Claire jarang sekali tidak masuk sekolah.

Saat berkunjung ke rumah Claire, sang guru menemukan lutut Claire terluka dan langsung melaporkan ibu Claire ke kantor polisi.

1.

Tak sengaja tinggalkan tas di dalam kelas

dihukum berlutut di bara api | www.khotbahkristen.id

Dilansir dari laman The Star melalui Tribunnews, kejadian berawal pada hari Senin (24/7) di hari peringatan Yohanes Pembaptis. Sekolah memilih untuk memulangkan siswanya lebih awal agar bisa merayakan hari Yohanes Pembaptis.

Saat kelas selesai, Claire keluar ruangan kelas dan sengaja meninggalkan tasnya untuk diambil nanti. Namun malangnya, saat Claire kembali kelas tersebut sudah terkunci.

Claire tidak punya pilihan lain selain meninggalkan tasnya di dalam kelas karena sekolah tersebut sudah sepi. Saat pulang ke rumah, ibu Claire bertanya di mana tas sekolahnya. Claire menjelaskan apa yang terjadi namun ibunya tak percaya dan meminta anaknya tersebut kembali ke sekolah.

Claire pun kembali ke sekolah masih mendapati ruang kelas tersebut terkunci. Ia kembali ke rumah tanpa bisa membawa tas sekolah. Sampai di rumah ibu Claire semakin marah dan menuduh ia telah membolos sekolah.

Baca juga: Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas Terbungkus Kain di Bak Mandi, Sang Kakek Cium Bau Busuk

2.

Dihukum berlutut di bara api

dilaporkan ke polisi oleh guru korban | www.thestar.com.my

Karena tak membawa tas sekolah saat pulang, ibunya emosi dan memukuli Claire dengan kayu bakar yang biasanya untuk membuat tungku di dapur. Ironisnya, hanya karena masalah sepele, Claire dihukum dengan berlutut di bara api. Lutut Claire pun terkena luka bakar yang sangat parah.

Atas kejadian tersebut, Claire tidak masuk sekolah selama beberapa hari. Sang guru pun curiga karena Claire jarang sekali tidak masuk sekolah. Kemudian ia berinisiatif untuk mengunjungi rumah gadis kecil itu di kota Tukuran.

Di sana ia melihat Claire kesakitan dengan kedua lututnya menderita luka bakar parah. Gurunya langsung melapor ke kantor polisi atas kasus kekerasan terhadap anak tersebut.

Wakil Walikota Tukuran, Delfina Cortina mengungkapkan bahwa orangtua Claire punya kebiasaan melakukan kekerasan kepada anak-anaknya. Atas perbuatannya, ibu dari Claire dipanggil pihak berwenang untuk dimintai keterangan.

Tak hanya itu, ibunya juga diminta untuk menandatangani dokumen perjanjian untuk tidak lagi melakukan kekerasan terhadap anak.

3.

Ayah ditangkap karena pukul anak dengan sapu

ayah dipolisikan karena pukul anak kandung dengan sapu | www.malangtimes.com

Seorang ibu laporkan suaminya sendiri karena telah memukul anaknya menggunakan sapu. Kejadian berawal saat BHL (17) bermain dengan adiknya PMJ di teras rumah.

Beberapa saat kemudian ayahnya datang dan meminta PMJ untuk memberikan ponselnya. Setelah ponsel diberikan pada ayahnya, PMJ langsung masuk rumah.

HBL sempat berbincang sebentar dengan ayahnya. Saat akan masuk rumah, Ayahnya langsung mengambil sapu ijuk dan memukul HBL dari belakang.

Dilansir dari Tribunnews.com, pukulan tersebut mendarat di kepala korban. Belum puas, tersangka lagi-lagi memukul tangan korban sekuat tenaga sehingga gagang sapu tersebut patah.

Sang istri yang tak terima melihat suaminya memukul anaknya sendiri dan langsung melaporkan perbuatan kekerasan tersebut kepada polisi. Saat ini tersangka yang tak lain adalah ayah kandung korban telah mendekam di penjara dengan tuntutan kekerasan kepada anak.

Artikel Lainnya

Kasus kekerasan terhadap anak yang tega dilakukan oleh orangtua kandung sendiri sudah sering ditemui. Kekerasan tersebut berupa fisik, psikis bahkan kekerasan seksual.

Pemicunya beragam, mulai dari orangtua depresi karena masalah keuangan hingga menjadikan anak sebagai pelampiasan emosi.

Sudah seharusnya kekerasan terhadap anak menjadi perhatian khusus pemerintah terutama KPAI dengan memberikan sosialisasi kepada para orangtua agar bisa mendidik anaknya dengan cara yang benar.

Tags :