Biasa Dagang Kue Sambil Kuliah, Anak Kernet Bus Ini Berhasil Jadi Dokter Gigi
30 September 2019 by IdhamTati Sri Rahmawati, anak kernet bus dari Ciamis yang berhasil merasih cita-cita menjadi dokter gigi.
Kisah inspiratif datang dari seorang gadis kelahiran Ciamis, Jawa Barat bernama Tati Sri Rahmawati. Pada tahun 2016 silam, Tati menyelesaikan studi S1-nya di Program Pendidikan Dokter Gigi Universitas Jenderal Soedirman, Jawa Tengah. Tati kemudian melanjutkan pendidikan profesi di rumah sakit kampus yang sama.
Setelah melewati proses studi dalam jangka waktu yang tidak sebentar, akhirnya pada hari Senin kemarin (16/09/19), Tati resmi diangkat menjadi dokter gigi dengan rekam jejak perjuangan yang tidak mudah. Tati berasal dari keluarga dengan ekonomi yang pas-pasan, ditambah dengan kedudukannya sebagai anak sulung dari empat bersaudara. Tati merasa memikul tanggung jawab untuk menaikkan derajat keluarganya.
Dilansir dari Intisari.grid.id, Minggu (18/08/19), Tati dibesarkan di keluarga yang sederhana. Ayahnya mendulang rezeki sebagai kernet bus dan ibunya menghabiskan kesehariannya sebagai ibu rumah tangga. Melihat kondisi finansial keluarganya, Tati sebelumnya sempat pesimis untuk melanjutkan kuliah karena keterbatasan biaya. Orang tua Tati tetap optimis bisa membiayai kuliah anaknya hingga menjadi dokter gigi. Kedua orang tuanya bahkan merelakan tanah untuk dijual agar kebutuhan anak sulungnya itu terpenuhi.
Baca juga: Siang Malam Narik Becak, Pemuda ini Akhirnya Berhasil Dapat Gelar Sarjana!
Meski kedua orang tuanya sudah sampai menjual tanah, Tati masih membutuhkan uang tambahan untuk biaya kuliah dan kebutuhan sehari-hari. Untuk itu, Tati memutuskan untuk berjualan pelbagai macam kue yang ditawarkan kepada teman-teman kuliahnya.
"Selain itu saya juga membuat pesanan bunga flanel untuk wisuda, ngajar les privat anak SD, menjadi asisten di klinik, bahkan sampai pernah membuka laundry di kontrakan untuk teman-teman," ujar Tati.
Meski berangkat dari keluarga dengan kondisi ekonomi di bawah rata-rata, namun Tati tidak malu untuk berdiri beriringan bersama calon-calon dokter gigi lain yang keuangannya mungkin lebih baik ketimbang dirinya saat dia menempuh pendidikan di Universitas Jenderal Soedirman.
Tati tak pernah segan untuk melakukan pekerjaan apapun selama itu halal. Tati bahkan tidak pernah malu saat dia mencucikan pakaian teman-temannya untuk mendapatkan uang tambahan. Keikhlasan dan perjuangannya telah membuat dirinya berdiri mencapai cita-citanya sebagai dokter gigi. Tati juga berhasil membuat orang tuanya bangga.