Berencana Akan Menikah, Baby Sitter Berstatus PDP Asal Madiun Meninggal Dunia

ilustrasi | google.com

Kasihan ya, padahal sang baby sitter sudah berencana akan menikah tahun ini

Baby Sitter asal Madiun yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) corona dinyatakan meninggal dunia. Korban menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit dr Soedono pada Kamis (09/04/2020). L (23) dinyatakan sebagai PDP karena ia mudik dari Jakarta.

Melansir dari Tribunnews.com (11/04/2020), korban telah dimakamkan sesui SOP pemakaman jenazah Covid-19, meskipun belum diketahui penyebab korban meninggal dikarenakan terinfeksi virus corona atau tidak.Sebelumnya tim medis RSUD dr Soedono telah mengambil swab korban dan mengirimkannya ke Balitbangkes pada Rabu (8/4), namun hasilnya baru akan diketahui antara tiga atau empat hari ke depan.

1.

Sempat Didiagnosis Demam Berdarah

Baby sitter PDP corona sempat diduga alami DBD | grid.id

Ketika masih di Jakarta, L sempat sakit dan diopname di salah satu rumah sakit. Pihak rumah sakit mendignosis bahwa L terkena demam berdarah. Tetapi karena tak kunjung membaik meski sudah dirawat selama seminggu, akhirnya majikan L memutuskan untuk mengantar baby sitter tersebut pulang kampung.

Pada Sabtu (04/04/2020) L pun diantarkan majikannya ke rumahnya di Madiun dengan mengendarai mobil pribadi.

Artikel Lainnya
2.

Muntah Darah Hingga Diduga Kena Santet

Tiga hari berada di kediamannya, L sulit diajak berkomunikasi dan tidak mau makan. Ia juga mengatakan bahwa tubuhnya lemas. Selain itu, dia juga sempat beberapa kali muntah darah. Keluarganya yang khawatir pada kondisi L pun berinisiatif untuk membawanya ke pengobatan alternatif.

Akhirnya pada Selasa (07/04/2020) orangtuanya membawanya ke Gresik untuk mendapat pengobatan alternatif tersebut.

Menurut orang pintar yang merawatnya, L bukannya terkena corona melainkan disantet karena mengalami muntah darah.

Saya mendapatkan informsi hasil pengobatan di Gresik disebutkan korban bukan sakit corona.

Tetapi karena dibuat orang, karena yang bersangkutan muntah darah, ucap Camat Kare Tarnu Ashidiq

Baca Juga : Ekuador Mencekam! Ratusan Mayat Korban Corona Tergeletak di Jalanan hingga Pemukiman

3.

Kondisi Kesehatan Memburuk Lalu Meninggal

Setelah melakukan pengobatan alternatif dan pulang ke rumah, kondisi kesehatan L semakin memburuk, badannya bertambah lemah.

Lalu pada Rabu (08/04/2020) ia dibawa ke Puskesmas setempat dan akhirnya dirujuk ke rumah sakit dr Soedono, Madiun.

Di rumah sakit, kondisinya juga tetap tidak membaik, ia bahkan terus mengalami muntah darah, hingga pada Kamis (09/04/2020) sekitar pukul 16.00. WIB L dinyatakan sudah meninggal dunia.

4.

Akan Menikah Tahun Ini

Sebagai gadis muda, L ternyata sudah bekerja sebagai pengasuh di Jakarta selama delapan tahun. Ia berencana akan pulang kampung tahun ini dan melangsungkan pernikahan dengan sang kekasih. Namun nahas, ia harus meninggal sebelum sempat menggelar pernikahannya.

Sebenarnya almarhumah setelah mudik tahun ini akan menikah dengan kekasihnya, namun Allah berkehendak lain, ia meninggal setelah dua hari dirawat di RSUD dr Soedono Madiun, terang Camat Kare Tarnu Ashidiq

Baca Juga : Meninggal Di Depan ATM, Seorang Lelaki Tua Sempat Dikira Positif Covid-19

Jenazah korban telah dimakamkan dengan standar SOP pemakaman jenzah corona. Sore hari setelah pemakaman L, rumahnya juga sudah disemprot disinfektan. Keluarga dan para warga yang sempat kontak langsung dengan korban juga telah melakukan karantina mandiri. Dikatakan bahwa anggota keluarga semuanya dalam kondisi sehat.

Tags :