Bagai Budak di Negeri Sendiri! Warga Bali Rela Diusir Bule di Pantai, Videonya Bikin Geram!
15 Januari 2021 by Amadeus BimaIni tanah milik siapa sih sebenarnya?
Turis asing kembali berulah di Indonesia dan bertingkah seperti merekalah pemilik negeri ini. Tengah viral insiden menguras emosi di Dusun Pegayaman, Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Para turis yang berasal dari Timur Tengah tersebut tak mengizinkan warga untuk bermain di Pantai Desa Temukus. Alasannya konyol, yaitu karena dia sudah menyewa villa dan kawasan pantai di sana.
Jadi, menurutnya ini memberinya hak untuk mengusir warga, entah itu turis lain atau warga lokal, yang hendak mengakses pantai tersebut. Semua ini bermula ketika seorang pria bernama Gede Arya Adnyana mengunjungi pantai dekat vila pada Minggu (21/7) sekitar pukul 18.00 WITA. Saat sedang bermain-main di pantai, mereka dihampiri oleh anak turis tersebut yang berusia sekitar 6 tahun.
Anak itu bertanya kenapa mereka bisa mandi-mandi di area pantai tersebut. Arya menjelaskan bahwa di pantai sebelah barat banyak lumutnya sehingga mereka pindah mandi-mandi di area pantai depan villa. Anak itu kemudian ke villa dan kembali bersama ayahnya yang langsung berbicara dengan nada kasar. Dia mengusir Arya dan mengatakan sudah menyewa area villa sampai ke pantai.
Saya tanya alasannya apa? Dia menjawab, 'saya dan anak-anak saya muslim dan tidak mengizinkan dia (istri) untuk melihat cowok lain, apalagi Anda hanya memakai celana boxer',” kata Arya dilansir dari Kumparan.
Keributan pun terjadi dan nyaris terjadi perkelahian karena turis dan Arya sama-sama ngotot. Akhirnya, Arya menelepon adiknya yang merupakan perangkat desa. Adiknya datang bersama 15 warga setempat untuk melakukan mediasi. Namun, si turis malah bersikap agresif dan mengacungkan benda tajam ke arah warga. Hal inilah yang membuat warga kemudian geram dengan tingkahnya.
baca juga: Tubuh Turis Australia ini Kemasukan Laba-Laba Ketika Berlibur di Bali!!!
Warga yang tadinya mau mediasi, kini berniat mengusir turis tersebut. Polisi pun turun tangan karena situasi sudah tidak kondusif. Sadar kalah jumlah, si turis minta maaf dan minta diizinkan berlibur di villa. Namun, permintaannya ditolak oleh warga dan turis beserta keluarganya itu diminta untuk segera meninggalkan desa tersebut untuk menghindari hal tak diinginkan.
Dia tidak diusir keluar dari Bali dan tetap dipersilahkan mencari tempat berkunjung di daerah lain. Arya sangat menyayangkan sikap turis yang arogan tersebut. Menurutnya, ini bukanlah kali pertama turis bersikap sok kuasa dan melarang warga lokal bermain di pantai. Jadi, dia meminta agar aparat membuat peraturan tegas mengenai hal ini agar pantai tidak diprivatisasi.
Ditambah warga Bali terkadang mengadakan ritual di Bali. Lah, kalo dilarang ke pantai oleh turis, berarti melarang ritualnya juga, dong. Keterlaluan banget, kan? Kalau menurutmu gimana, nih?