Ini Aturan yang Harus Kamu Taati Saat Masuk Hotel di Tahun 1930. Ketatnya Kebangetan!
13 April 2021 by Amadeus Bima
Untung sekarang zaman udah berubah!
Hotel adalah salah satu bangunan yang digunakan oleh para pelancong untuk melepas lelah saat berlibur ke kota lain. Hotel ada banyak macam dan fasilitasnya tergantung dengan "bintang" yang dimiliki oleh hotel tersebut. Semakin tinggi bintangnya, maka semakin bagus fasilitas yang ditawarkan dan tentu saja akan lebih mahal.
Namun, hotel juga punya "image" yang kurang baik di masyarakat. Hunian ini kerap dijadikan sebagai tempat para pasangan tidak halal untuk bercumbu mesra. Hotel sering menjadi tempat melampiskan nafsu kepada yang bukan pasangan sah. Tidak jarang para lelaki hidung belang juga membawa PSK ke hotel. Kecuali bersifat syariah, hotel biasanya tidak terlalu mempermasalahkan hal ini.
Petugas hotel paling hanya memeriksa kartu identitas untuk mencocokan data pemesan. Namun, mereka tidak akan menanyai lebih lanjut apakah pelanggan tidur dengan pasangan sahnya atau bukan. Nah, hal ini tidak akan bisa kamu lakukan saat hidup di era 1930an. Pada masa tersebut, peraturan di hotel ketat banget, salah satunya soal menginap dengan pasangan tidak sah.
Baca juga: SPG Rokok Terciduk Lagi Ngamar Bersama Bosnya di Hotel, Begini Keadaan Mereka Saat Ditangkap
Foto peraturan lawas ini diunggah oleh Akun Twitter @mazzini_giusepe. Peraturan itu bahkan masih memakai ejaan lama dan merupakan campuran bahasa Melayu dengan bahasa Belanda. Selebaran itu mengatur banyak hal mulai dari pembahasan soal politik, dan tentu saja soal teman tidur.
- Tidak boleh berembuk perkara politik
- Tidak boleh membawa orang perempuan jalang atau bukan istri
- Tidak boleh bersuara keras lewat pukul 10 malam
- Tidak boleh membuat kotor di sini
- Tidak boleh main judi atau minum minuman keras
- Di dalam kamar tamu laki, tidak boleh menerima tamu perempuan yang bukan istri sendiri dan sebaliknya begitu juga
Kalau nekat melanggar peraturan tersebut, maka siap saja untuk diusir oleh eigenaar (pemilik). Informasi tambahan yang diterangkan di peraturan tersebut ialah mengatur biaya sewa dan transaksi penyewaannya yang ternyata bisa tiap hari. Postingan ini kemudian mendapatkan banyak tanggapan dari netizen karena keunikan peraturan tersebut untuk zaman sekarang.
Baca juga: Tak Kebagian Kamar Hotel, Pria Filipina Ini Rela Tidur di Kolam Renang!
Gue fokus ke peraturan pertama, gak boleh ngomongin politik, gila betul emang penjajah ini sekarang giliran bebas ngomongin politik, peminatnya dikit padahal dulu, bisa ngomongin politik tuh sesuatu yang berharga banget, terang @mazzini_giusepe.
Weh, aturan hotel tempo doeloe itu dilanggar semua di masa kini ungkap @theopils.
Penjajah aja mengharapkan indonesia yang syariaah, lho celetuk @Chccc__
Zaman sekarang ada nggak, ya, pasangan kawula muda yang sambil berzina sambil diskusi politik, ungkap @ardian_ace.
Kalau peraturan ini diterapkan di masa sekarang, apakah kamu masih mau menginap di hotel tersebut? Hayo jawab yang jujur ya.
