6 Kasus Penelantaran Hewan, Jadi Bukti Derita di Kebun Binatang

kematian satwa di Indonesia | www.journaldemontreal.com

Kasus-kasus penderitaan satwa di kebun binatang Indonesia

Kebun binatang di Indonesia sempat menjadi perhatian media internasional terkait kematian-kematian misterius para satwa. Beberapa kisah tragis yang terjadi terkait kematian satwa tampaknya tidak bisa menjadi pelajaran bagi para pengurus dan pengelola kebun binatang.

Kepentingan dalam mendapatkan profit dibanding kesehatan para satwa diduga merupakan faktor utama dibalik kasus-kasus kematian satwa. Berikut 6 rangkuman dari penderitaan para satwa kebun binatang di Indonesia.

1.

Kasus gajah mati ditelantarkan di Kebun Binatang Bandung

kematian gajah yani | www.merdeka.com

Kebun Binatang Bandung pada tahun 2016 lalu kehilangan seekor gajah bernama Yani yang mati gara-gara sakit. Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat menduga bahwa gajah Yani ditelantarkan dan tidak ada penanganan saat sakit.

Melansir Liputan6.com, Sylvana selaku kepala BKSDA menjelaskan, Kebun Binatang Bandung saat ini memang tak memiliki dokter hewan. Namun pengelola melaporkan kepadanya akan berencana menyewa dokter hewan.

Karena tidak ada penanganan, akhirnya gajah Yani mati pada Rabu, 11 Mei 2016. Atas kejadian tersebut, Ridwan Kamil yang saat itu masih menjabat sebagai Walikota Bandung, melalui Instagram-nya mengajak masyarakat untuk memboikot Kebun Binatang Bandung dengan membuat petisi.

Baca juga: Kebun Binatang Indonesia Disebut Neraka Bagi Satwa!

2.

Kasus beruang madu kurus di Kebun Binatang Bandung

beruang madu kurus | www.liputan6.com

Tak juga jera, Kebun Binatang Bandung kembali menghebohkan warga dengan beredarnya foto-foto beruang kurus di media sosial. Kondisi beruang tersebut tampak memperihatinkan dan terlihat kelaparan dengan 'mengemis' makanan kepada pengunjung.

Melansir Liputan6.com, Kepala Humas Yayasan Margasatwa Tamansari selaku pengelola Kebun Binatang Bandung, Sudaryo, membantah pihaknya tidak memberikan perawatan yang baik kepada para satwanya, termasuk beruang kurus tersebut.

3.

Kasus penggelapan jatah uang makan Harimau Sumatera

penggelapan uang di kebun binatang gembira loka | www.journaldemontreal.com

Kebun binatang Gembira Loka Yogyakarta pun tak luput dari pemberitaan. Kasus jatah uang makan digelapkan petugas bagian nutrisi berinisial Sag (37).

Harimau Sumatera dijadwalkan mendapat makanan daging setiap hari Rabu dan Minggu. Namun pelaku hanya memberikan jatah daging hanya di hari Minggu. Awalnya sang pawang curiga karena harimau menjadi kurus dan selalu lapar.

Panit Reskrim Polsek Kotagede Edhy Subekti menyampaikan bahwa pelaku bisa mengantongi uang hasil penggelapan sebesar Rp 3 juta per minggu. Tindakan ini dilakukan Sag sejak bulan April 2015 dan baru terungkap di tahun 2016.

4.

Enam satwa Kebun Binatang Surabaya mati

kematian satwa di KBS | www.radarbangka.co.id

Permasalahan di Kebun Binatang Surabaya (KBS) tak kunjung usai. Wali kota Surabaya pun melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi terkait hilangnya satwa-satwa langka di KBS.

Selain kasus tersebut, enam satwa yaitu singa, orangutan, jerapah, rusa, kijang, komodo dan jaguar mati misterius. Kasus kematian satwa KBS menyita perhatian masyarakat.

Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya membantah telah menelantarkan satwa-satwa tersebut.

Dilansir dari Liputan6.com, Humas KBS Agus Supangkat mengatakan tiga satwa yang mati tersebut rata-rata masih berusia muda. Komodo misalnya, saat ditemukan mati, masih berusia empat tahun. Sedangkan kijang masih berusia tujuh tahun, dan rusa bawean masih berusia tujuh tahun.

5.

Singa dan harimau mati diracun di Kebung Binatang Jambi

harimau dan singa mati di kebun binatang jambi | banjarmasin.tribunnews.com

Pada tahun 2013 silam, Kebun Binatang Jambi kehilangan dua singa dan satu harimau yang mati. Menurut dugaan satwa tersebut sengaja diracun.

“Peter dan Gebo mati pada tanggal 17 Agustus dan pada tanggal 19 Agustus Sonia pun mati,” ujar Nurazman selaku Pelaksana harian Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam dilansir dari Liputan6.com.

Berdasarkan hasil penelitian, ketiga satwa tersebut mati diracun menggunakan racun berjenis striking yang biasanya digunakan Dinas Peternakan untuk memberantas anjing liar yang mengidap rabies.

Diduga kuat kematian tiga satwa tersebut merupakan unsur kesengajaan mengingat racun striking tidak dijual bebas.

6.

Kebun binatang mini di Depok yang dipenuhi sampah

kebun binatang mini penuh sampah | keepo.me

Beberapa hari yang lalu beredar foto-foto sebuah kebun binatang mini di Depok yang dipenuhi sampah. Tidak hanya di bagian luar saja, tetapi di dalam kandang satwa pun juga dipenuhi sampah. Tak hanya itu, terekspos makanan dari burung kasuari yang sudah membusuk dan tidak layak dimakan tapi tidak diganti.

Menurut pengakuan dari pengelola, kebun binatang mini ini di bawah pengelolaan Kostrad. Kemudian menjadi penuh sampah karena banyaknya pengunjung di libur Lebaran, sedangkan banyak pegawai yang sedang cuti.

Setelah mendapat kritik dari netizen, pengelola kebun binatang langsung membersihkan kandang dari sampah-sampah serta memasang papan larangan untuk tidak memberi makan hewan.

Artikel Lainnya

Menurut yayasan Scorpion, sekitar 90 persen kebun binatang tidak layak huni untuk para satwa. Tidak terpatok siapa pengelolanya, baik negeri maupun swasta. Kebun binatang harusnya tak hanya menjadi kebahagiaan bagi pengunjungnya saja, tetapi juga harus menjadi tempat yang nyaman bagi para satwa.

"Sekitar 90 persen kebun binatang tidak layak huni. Tidak terpatok siapa pengelolanya, swasta atau negeri sama saja. Hampir semua satwa dalam kebun binatang penuh dalam penderitaan," jelas Kepala Investigasi kelompok peduli satwa Yayasan Scorpion Marison Guciano.

Tags :