5 Tempat Wisata Hantu di Semarang Ini Cuma Buat yang Berani Aja!

1.

Lawang Sewu

Bangunan bersejarah ini sebenarnya bukanlah bangunan yang dibiarkan mangkrak. Bangunan ini bahkan telah dijadikan sebagai salah satu bangunan bersejarah oleh pemerintah setempat.

Baca juga: 5 Tanda Anak yang Berteman dengan Hantu, Kamu Harus Tahu

Lawang Sewu merupakan sebuah bangunan yang pada zaman dulu digunakan sebagai kantor pusat perusahaan kereta api Hindia-Belanda. Dibangun pada tahun 1904, bangunan Lawang Sewu memiliki makna seribu pintu. Meski demikian, nama tersebut hanyalah sebuah sebutan mengingat jumlah pintu dan jendela yang sebenarnya di bangunan ini hanya sebanyak 600 jendela.

Bagi yang belum tahu, Lawang Sewu juga mendapat predikat sebagai bangunan terseram kedua di Asia, lho. Hal itu tentu saja tidak lain disebabkan oleh berbagai fenomena tak kasat mata yang menyelimuti bangunan ini.

Berdasarkan catatan sejarah, pada tahun 1942, pasukan Jepang menjadikan Lawang Sewu sebagai benteng pertahanan. Ruang bawah tanahnya sendiri difungsikan sebagai penjara. Nah, konon di ruang bawah tanah sering terdengar tangisan dan teriakan kesakitan dari arwah para tahanan, terutama di bagian basement.

Baca juga: Cerita Mistis Sei Ladi Batam, Tempat Kumpul Kawanan Hantu Penasaran

Selain itu, Lawang Sewu juga menjadi rumah dari sosok hantu noni Belanda yang mati akibat bunuh diri. Hal yang lebih mengerikan lagi adalah di tempat ini kerap tercium aroma darah yang cukup menyengat.

2.

Hotel Sky Garden

Hotel Sky Garden terletak di kawasan Bukit Gombel, Tinjamoyo, Banyumanik. Hotel yang terlihat tidak terawat ini dulunya merupakan salah satu hotel mewah, lho. Tepatnya pada kisaran tahun 1980-an. Bahkan pesona dari hotel ini terdengar hingga ke mancanegara.

Hotel ini sendiri memang tergolong mewah karena memiliki 34 kamar, kolam renang, bar, hingga helipad. Sayangnya semenjak resmi ditutup, hotel ini dibiarkan terlantar begitu saja dan akhirnya menjadi salah satu tempat yang angker deh sekarang. Konon, di tempat ini kamu melihat penampakan sosok hantu wanita yang kerap bergentayangan di area hotel, lho.

Baca juga: Kisah Hantu "Memedi Usus" yang Viral di Tahun 1980-an, Konon Bayi Korban Pembunuhan

3.

Benteng Pandem

Benteng Pandem yang ada di kawasan Ambarawa ini dulunya digunakan sebagai barak militer oleh tentara Belanda. Bangunan dengan nama asli Fort Willem 1 ini juga pernah dijadikan sebagai penjara anak-anak dan dewasa. Selanjutnya, bangunan ini dijadikan sebagai markas tentara Jepang ketika pasukan Jepang menduduki Indonesia.

Suasana yang sepi dan seram langsung bisa kamu rasakan ketika berada di benteng ini. Karena memang tidak dirawat, makanya pada beberapa bagian benteng sudah mulai tampak gelap dan kotor.

Meski demikian, lantai dua di benteng ini masih digunakan sebagai tempat tinggal pegawai lapas Ambarawa, lho. Oleh sebab itu, ada beberapa kawasan di area benteng yang tidak bisa kamu masuki demi menjaga ketertiban.

Baca juga: Menakutkan! Kisah Boneka Misterius Ini Lebih Seram dari Annabelle

4.

Marabunta

Tempat angker selanjutnya yang ada di Semarang adalah Gedung Marabunta. Gedung ini dibangun kisaran tahun 1890-an dan digunakan sebagai tempat pementasan opera yang kala itu cukup populer di tempat ini.

Bangunan bergaya Eropa ini kian dipercantik dengan adanya dua buah patung semut merah di bagian atas bangunan yang mana menjadi keunikan atau ciri khas dari Gedung Marabunta.

Pada masa kejayaannya, gedung opera ini memiliki primadona seorang penari balet yang bernama Margaretha Grietje Zelle. Saat Perang Dunia I meletus, Margareta pernah dijadikan 'spion' oleh pemerintah Jerman.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Ragam Cara Aneh Agar Bisa Melihat Hantu Ini Patut Dicoba

Sayangnya ketika melakukan aksinya, ia berhasil ditangkap dan dihukum mati, tepatnya pada tahun 1917. Nah, konon penampakan dari Margaretha ini sering terlihat di aula dan lantai dansa yang ada di gedung ini, guys!

5.

Gudang LPG PT PGN Persero

Tempat angker yang terakhir berada di Jalan Sleko No. 17, Bandarharjo, Semarang. Bangunan angker ini merupakan peninggalan era kolonial Belanda yang dulunya digunakan sebagai markas perusahaan gas Hindia-Belanda, yakni Nederlandsch Indische Gas Maatschappij. Sementara itu, tulisan “ANNO 1897” di bagian depan gedung menunjukkan tahun dibangunnya gedung.

Setelah sekian lama beroperasi, akhirnya gedung ini resmi ditutup pada tahun 1980-an. Gedung pun dikosongkan dan ditelantarkan begitu saja hingga yang tersisa hanya beberapa fasilitas permanen saja, seperti tempat pengolahan batu bara.

Baca juga: Dikenal Sebagai Tempat Favorit Bunuh Diri, Inilah Fakta Hutan Aokigahara

Nah, konon masyarakat sekitar kerap mendengar suara-suara aneh dan langkah kaki yang bersumber dari dalam gedung. Suara-suara aneh tersebut terdengar seperti suara para pegawai yang tengah bersenda gurau.

Kemudian, karena lokasinya yang gak jauh dari jalur kereta api, maka gak heran jika berbagai kecelakaan kereta api yang memakan korban jiwa sering dikaitkan dengan entitas si penghuni bangunan.