Sudah Diperingatkan, 5 Siswa SMP Jakarta Tewas Usai Berenang di Sungai Terlarang Suku Baduy
27 Oktober 2019 by Dea DezellyndaNekat berenang di sungai terlarang Suku Baduy
Sebanyak lima orang siswa SMP Budhaya III, Jakarta dilaporkan tewas tenggelam di Sungai Ciujung. Peristiwa itu terjadi saat rombongan SMP Budhaya III mengadakan kunjungan ke kawasan Baduy. Korban bersama 115 murid lainnya dan didampingi para guru beristirahat di Kampung Gajeboh.
Tanpa sepengetahuan gurunya, tiga murid tersebut berenang di Sungai Ciujung padahal sebelumnya sudah dilarang. Melihat tiga orang rekannya tenggelam, dua murid lainnya pun mencoba menyelamatkan. Nahas, dua siswa itu justru ikut tenggelam.
Tewas tenggelam di sungai
Dilansir dari Detik.com, Sabtu (26/10/19), Lima siswa SMP tewas tenggelam di aliran Sungai Ciujung, Kampung Gajeboh, Desa Kanekes, yang masuk kawasan Baduy Luar. Mereka merupakan siswa dari SMP Budhaya III di Duren Sawit, Jakarta Timur.
Peristiwa nahas itu terjadi pada hari Jumat (25/10/19) siang. Kelima korban bersama 115 siswa, guru dan pemandu saat itu sedang beristirahat di Kampung Gajeboh yang merupakan perbatasan Suku Baduy Luar dan Baduy Dalam.
Baca juga: Diduga Jadi Korban Bully, Bocah 10 Tahun Nekat Akhiri Hidupnya Sendiri
"Mereka sedang berwisata, datang (ke Baduy) sekitar 120 orang dari pagi," kata Wakapolres Lebak Kompol Wendy Andrianto saat dimintai konfirmasi di Lebak, Banten, Jumat (25/10/2019).
Diam-diam tiga siswa berenang di Sungai Ciujung yang berada di Kampung Gajeboh. Sebelumnya para pengunjung sudah diperingatkan untuk tak mandi di sungai, namun ketiga siswa nekat dan tenggelam. Dua orang rekannya yang melihat peristiwa tersebut berusaha menyelamatkan namun justru ikut tenggelam.
Melanggar larangan
Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija mengatakan jika sungai tempat para korban berenang merupakan daerah terlarang. Hal ini dikarenakan di sungai tersebut terdapat cekungan dan memiliki kedalaman hingga lima meter.
Baca juga: Mengerikan! Konon 6 Hantu Ini Gemar Memperkosa Manusia
“Tenggelamnya di sungai Ciujung, memang dalam karena ada leuwi (cekungan), wisatawan dilarang ke sana,” kata Saija.
Ditambah menurut kepercayaan Suku Baduy, siapa pun dilarang berenang di Sungai Ciujung terutama hari Jumat di siang hari. Pihak dari Suku Baduy dan pemandu sudah memperingatkan pengunjung untuk tak bermain di sungai. Namun ketiga korban itu melanggar aturan yang melibatkan dua rekannya ikut tewas tenggelam.
“Dari awal sudah dilarang, dikasih peringatan, hari Jumat jangan teriak-teriak, jangan mandi ke sungai. Sudah ada batasan-batasannya,” imbuh Saija dilansir dari Kompas.com, Sabtu (26/10/2019).
Korban dievakuasi warga
Kelima korban tersebut berhasil ditemukan dan dievakuasi warga pada pukul 14.30 WIB. Jasad para korban kemudian dibawa ke Puskesmas Cisimeut sebelum akhirnya dipindahkan ke RSUD Adjidarmo, Rangkasbitung.
Baca juga: Geger Mayat Wanita Pegawai Kementerian PU Dicor Semen dalam Kuburan
“Saya tidak bisa menjelaskan lebih detail, saya nyampai ke TKP sudah ditolong warga, sudah dibantu warga dan diangkat," ujar Sekretaris Desa Kanekes, Sarpin.
Kelima korban tersebut adalah Malvin Reizen Baskoro, Moses Imanuel Baskoro, Sahrul Ramadhan, Paskaleo Anesho Telaumbanua, dan Cristiano Arthur Immanuel.
“Korban tenggelam di Baduy Gajeboh dilakukan proses identifikasi, kita periksa secara keseluruhan, ciri umum dari pakaian dan ciri khusus, seperti tanda lahir hingga susunan gigi,” kata Kabidokkes Polda Banten, AKBP dr Nariyana di RSUD dr Adjidarmo.
Jasad kelima korban telah selesai diautopsi dan sudah dipulangkan ke rumah duka masing-masing. Para orangtua korban merasa syok dengan peristiwa yang menewaskan anak mereka. Baiknya saat berkunjung ke suatu tempat, kita harus mentaati peraturan yang sudah ada agar terhindar dari bahaya.