Bunuh Diri atau Dibunuh? 5 Fakta Forensik Ini Jadi Kunci Kasus Kematian Kurt Cobain
23 Agustus 2021 by Muhammad Sidiq PermadiKurt Cobain nggak bunuh diri tahu!
Kamu generasi ‘80 atau ‘90-an masih ingat dengan band Nirvana, dan lagunya yang legendaris “Smell Like Teen Spirit”? Band beraliran grunge dari Seattle Ini dipelopori oleh Sang Vokalis, Kurt Cobain.
Nirvana mendapat predikat sebagai “Suara Generasi” karena lagu-lagunya relatable dengan kehidupan para kawula muda pada zamannya. Pada 8 April 1994, Cobain secara mengejutkan ditemukan meninggal karena luka tembak di kepalanya, dirinya diduga telah melakukan aksi bunuh diri.
Jenazahnya ditemukan di atas garasi rumahnya di Lake Washington oleh pegawai Veca Electric bernama Gary Smith. Meskipun begitu, nyaris hingga seperempat abad, para fans Nirvana sangat penasaran dan masih terus bertanya-tanya tentang motif yang membuat Cobain memutuskan untuk melakukan tindakan tersebut.
Bahkan, dalam film dokumenter Soaked in Bleach yang diproduksi pada 2015, mantan Kepala Polisi Seattle Norm Stamper menyampaikan penyesalan bahwa ia dan timnya tidak melakukan investigasi mendalam pada individu-individu yang diduga memiliki keinginan untuk menyaksikan Cobain mati.
Sederet fakta kematian Kurt Cobain berikut pasti akan membuat kamu ragu apakah dia bunuh diri atau bahkan dibunuh!
Tidak Adanya Sidik Jari di Pistol yang Digunakan Cobain
Saat ditemukan, jenazah Cobain tidur telentang dengan senapan di atas dadanya, ia menggenggam benda tersebut dengan tangan kirinya. Berdasarkan catatan investigasi, tidak ada sidik jari yang dapat dipulihkan dari senapan yang digunakan Cobain.
Tim investigasi juga tidak menemukan jejak tangan saat mengisi peluru atau residu peluru yang semestinya berbekas di salah satu bagian tubuh Cobain saat meledakkan senjata. Padahal, saat ditemukan, ia tidak menggunakan sarung tangan.
Cobain Lumpuh Karena Heroin, Tidak Mungkin Menarik Pelatuk Senjata
Berdasarkan hasil otopsi, ada banyak jenis kandungan narkotika di dalam tubuh Cobain, diantaranya Valium (obat penenang) dan yang paling signifikan adalah konsentrasi Heroin.
Dia diduga mengonsumsi obat-obatan tersebut dalam jumlah yang berlebihan sebelum meninggal. Tetapi, penemuan ini menimbulkan teka-teki baru bagi tim investigasi.
Ahli toksik Kanada bernama Roger Lewis berpendapat bahwa kandungan Heroin yang begitu banyak di dalam tubuh Cobain, semestinya membuat dirinya lumpuh dan bahkan memicu kematian seketika.
Jadi, Cobain dianggap tidak memiliki kekuatan untuk menarik pelatuk dan menembak dirinya sendiri.
Merek Rokok Lain di TKP Ditemukannya Jenazah Cobain
Ada banyak barang berserakan di sekitar tempat ditemukannya jenazah Cobain, salah satunya rokok American Spirit Menthol yang dirinya konsumsi. Di dalam asbak juga ditemukan rokok dengan merek yang berbeda.
Cobain bisa dikatakan tidak loyal dengan salah satu merek rokok, dia mengonsumsi dalam berbagai merek. Misalnya, saat melaksanakan interview MTV Unplugged, Cobain menghisap rokok Benson and Hedges.
Di kesempatan lainnya, dia juga gemar menghisap rokok Merit Ultra Lights, Camel Lights, Chesterfield Lights, dan Winston Lights.
Meskipun begitu, para pakar kriminologi menyebutkan bahwa tidak menutup kemungkinan bahwa Cobain sempat merokok bersama dengan orang lain sebelum tewas.
Kartu Kredit Cobain Tercatat Digunakan Setelah Tewas
Hasil investigasi forensik memperkirakan bahwa Cobain telah meninggal sekitar 3 hari pasca jasadnya ditemukan. Tetapi, daftar mutasi di rekeningnya menunjukkan fakta berbeda.
Di laporan bank, kartu kredit Cobain sempat digunakan untuk 2x transaksi pada 6 April, sedangkan pada 5 April, Cobain sudah tewas.
Berdasarkan asumsi Seafirst Bank, hal tersebut bisa saja terjadi karena delay-nya pencatatan transaksi oleh program komputer, transaksi yang seharusnya tercatat di tanggal 4 atau 5, malah tercatat di tanggal 6.
Tetapi, hal ini menimbulkan kecurigaan, mungkinkah setelah merokok bersama, dan membunuh, ia juga mengambil kartu kredit Cobain dan menggunakannya?
Catatan Terakhir Cobain Tidak Mengindikasikan Dirinya Ingin Bunuh Diri
Catatan Cobain telah dipelajari oleh banyak pakar tulisan, kriminolog dan psikolog. Catatan ini menghasilkan berbagai perdebatan.
Misalnya, beberapa bagian dianggap benar-benar ditulis oleh Cobain sendiri dan sisanya ditulis secara sengaja oleh orang lain, terutama empat baris terakhir, diyakini ditulis oleh orang lain sepeninggal Cobain.
Mereka yang tidak percaya bahwa Cobain bunuh diri menyatakan bahwa hingga empat baris awal tulisan terakhir Cobain yang ditemukan di salah satu saku pakaiannya sama sekali tidak menunjukkan niatnya untuk melakukan aksi bunuh diri. Dia menjelaskan kecintaannya pada musik dan hanya sedang kehilangan semangat untuk memainkannya.
Terlepas dari teori yang beredar mengenai kematian Kurt Cobain, masalah utama yang muncul adalah dirinya frustasi, memendam kesedihan dan putus asa yang mendalam.
Mari, kita lebih aware dengan mental health issue yang saat ini sedang marak di tengah-tengah publik, supaya kita bisa melakukan tindakan pencegahan penderita mengganggu kedamaian lingkungan, menyakiti diri sendiri atau bahkan melakukan aksi nekat bunuh diri.