10 Desa Wisata Terbaik di Indonesia yang Worth untuk Disambangi
15 Maret 2019 by Trifena Putri
Udah pernah mengunjungi yang mana aja nih?
Desa wisata kini jadi destinasi baru bagi turis yang ingin merasakan suasana alami pedesaan. Kemajuan teknologi membuat potensi alami di desa menjadi tersingkir sehingga harus dilestarikan agar generasi penerus masih bisa menyaksikannya.
Dari sekian banyak desa wisata di Indonesia, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menetapkan 10 Desa Wisata Terbaik. Dengan berbagai kategori, desa wisata ini dianggap berhasil mengelola potensi pariwisata yang ada di desanya.
10 desa wisata terbaik di Indonesia yang harus dikunjungi
Jangan lupa kunjungi desa wisata ini agar bisa merasakan nuansa alami pedesaan yang sudah dikelola dengan baik. Selain itu, kamu juga bisa sekaligus mendukung program pemerintah dalam memajukan wisata pedesaan.
Desa Madobak Mentawai dinobatkan menjadi desa adat terbaik
Terletak di Kepulauan Mentawa, desa wisata ini merupakan satu dari tiga desa tradisional yang memegang adatnya dengan kuat. Desa Madobak memiliki budaya tato tradisional yang dipercaya sebagai salah satu budaya tato tertua di dunia.
Selain adatnya yang masih sangat kental, di desa ini juga memiliki potensi laut yang tinggi karena terletak di kepulauan. Peran pemerintah yang baik dalam mengembangkan desa wisata ini membuatnya jadi Desa Adat Terbaik.
Desa Ubud, Bali jadi desa terbaik dalam kategori budaya
Nggak perlu diragukan lagi, Desa Ubud yang terletak di daerah Gianyar, Bali memang pantas dinobatkan sebagai desa wisata terbaik. Dengan budaya yang masih dipegang teguh oleh masyarakatnya, desa ini mendapat predikat desa terbaik kategori budaya.
Desa Ubud semakin populer setelah dijadikan tempat syuting film Hollywood yang dibintangi Julia Roberts berjudul Eat, Pray, Love. Saat berkunjung ke sini, kamu akan disuguhkan budaya Bali yang kental sekaligus sapaan ramah penduduk lokalnya.
Desa Sungai Nyalo, Painan yang perkembangannya tercepat
Kalau ngomongin desa wisata dengan perkembangan tercepat, Desa Sungai Nyalo di daerah Painan jawabannya. Desa wisata yang masih masuk dalam wilayah Pesisir, Sumatera Barat ini memiliki panorama alam yang indah.
Dengan bukit hijau yang terhampar luas dan pantai yang berjajar, membuat desa ini jadi tujuan para wisatawan. Selain pemandangannya yang indah, Desa Sungai Nyalo juga merupakan desa wisata ramah keluarga yang cocok dijadikan destinasi liburan di akhir pekan.
Baca juga: Daftar Wisata di Gresik Indah dan Layak untuk Dihampiri
Desa Pujon Kidul, Malang yang memenangkan di kategori argo
Sering jadi tempat syuting, desa wisata di Indonesia ini memang memiliki panorama yang sangat indah. Perpaduan sawah dan gunung di sekelilingnya membuat Desa Pujon Kidul, Malang ini membuat banyak orang betah berlama-lama di sini.
Selain pemandangannya yang indah, di tempat ini juga ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan bersama keluarga. Kegiatan tersebut adalah pengolah susu sapi, budidaya tanaman obat, hingga perkebunan berbagai macam buah-buahan.
Desa Taman Sari Banyuwangi juga menjadi desa wisata terbaik kategori jejaring bisnis
Desa yang terletak di kawasan Gunung Ijen ini terkenal dengan pemandangan alamnya yang indah, namun bukan itu yang membuat desa ini dinobatkan sebagai desa wisata terbaik kategori jejaring sosial. Perkembangan di sini sangat pesat sehingga banyak hal yang bisa dilakukan.
Menariknya, di desa ini ditinggali oleh Suku Osing yang merupakan penduduk asli Banyuwangi. Ada banyak kampung yang dikembangkan dengan baik seperti Kampung Penambang, Kampung Susu, dan Kampung Bunga.
Kategori IPTEK dimenangkan oleh Desa Seigentung, Gunungkidul
Desa wisata yang terletak di Gunungkidul ini terkenal dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang bisa meningkatkan perekonomian warga. Meski letaknya di dataran tinggi, tapi tetap banyak wisatawan yang tertarik datang ke desa ini.
Kamu bisa belajar banyak hal saat berada di desa wisata ini. Sehingga jadi destinasi yang tepat jika membawa anak-anak untuk study tour dan belajar hal baru.
Desa Bontagula, Bontang ditetapkan sebagai desa terbaik kategori maritim
Di kategori maritim ada Desa Bontagula yang dinobatkan sebagai salah satu dea wisata terbaik di Indonesia. Terletak di daerah Bontang, Kalimantan Timur, tepat wisata ini memang memiliki perairan yang luas dengan pantai yang indah.
Kamu bisa melihat aktivitas warga pesisir secara langsung saat berada di desa wisata ini. Masyarakatnya juga sangat ramah sehingga kamu akan merasa betah berlama-lama.
Baca juga: Surga Wisata Belanja Murah di Jogja
Kategori Kreatif diperoleh Desa Teluk Meranti, Pelalawan, Riau
Kamu bisa melakukan banyak hal yang seru di Desa Teluk Meranti, daerah Pelalawan, Riau. Di sini, kamu bisa mencoba berselancar di sungai yang memiliki ombak layaknya lautan.
Satu-satunya tempat berselancar di sungai ini terkenal dengan ombak bononya yang merupakan gelombang dari Sungai Pelawan Kelampar. Tak heran kalau desa wisata ini dinobatkan dalam kategori kreatif.
Kategori Alam diberikan kepada Desa Waturaka, Ende
Desa Waturaka yang terdapat di Kecamatan Kalimutu ini letaknya tidak jauh dari Danau Kalimutu yang terkenal. Namun bukan keindahan danau yang menjadi daya tariknya, melainkan konsep yang diusung desa wisata ini.
Di sini, pengunjung diajak untuk mengikuti kegiatan sehari-hari masyarakat setempat. Jangan heran jika kamu melihat bule yang mencangkul atau mengangkat batu untuk membangun rumah.
Desa Ponggok, Klaten dinobatkan menjadi desa terbaik kategori pemberdayaan masyarakat
Nggak heran kalau Desa Ponggok yang terletak di Kecamatan Polanharjo dinobatkan dalam kategori pemberdayaan masyarakat. Pasalnya, dalam setahun desa ini mampu menghasilkan pendapatan mencapai Rp6,5 miliyar.
Pendapatan ini didapatkan dari lokasi paling populer di desa ini yaitu Umbul Ponggok. Dengan pendapatan yang tinggi masyarakatnya jadi semakin makmur dan sejahtera.
Berbagai desa wisata di atas sayang banget jika tidak di kunjungi. Keunikan dan potensi pariwisata yang ada membuat masyarakat lebih mandiri dan berusaha berkembang tanpa harus hijrah ke kota.
