Viral Siswi Non Muslim di Padang Diminta Mengenakan Jilbab, Pihak Sekolah Meminta Maaf

Ilustrasi
Ilustrasi | unsplash.com

Salah satu SMK negeri di Padang kini sedang menjadi sorotan publik.

Sebuah video antara orang tua murid dengan pihak sekolah dari SMK Negeri 2 Padang viral di media sosial. Pasalnya, video tersebut memperlihatkan adu argumen ketika anaknya yang merupakan murid non-muslim di sana diminta oleh pihak sekolah untuk mengenakan jilbab.

Video ini diunggah oleh orang tua murid tersebut melalui akun facebooknya pada 21 Januari 2021. Video tersebut telah ditonton ribuan kali dan dipenuhi dengan belasan ribu komentar netizen atas kejadian ini.

BACA JUGA: Modal Nyamar Jadi Wanita Cantik, Siswa SMA Ini Raup Rp 141 Juta Lewat Facebook

1.

Adu argumen

Ilustrasi
SMKN 2 Padang | headtopics.com

Video tersbeut memperlihatkan adu argumen antara orang tua siswa bernama Elianu Hia dengan pihak SMK Negeri 2 Padang. Sang orang tua siswa tersebut menyampaikan rasa keberatannya ketika anaknya diminta untuk mengenakan jilbab.

Menurutnya, sebagai non-muslim ia merasa terganggu dengan aturan tersebut. Sang anak diketahui telah beberapa kali dipanggil oleh guru BK karena tidak menggunakan jilbab.

BACA JUGA: Dipecat dari PNS Setelah Foto Telanjang, Wanita Ini Tuding Masyarakat Rusia Munafik

2.

Ditanggapi pihak sekolah

Ilustrasi
Pihak sekolah dalam video tersebut | www.facebook.com

Pihak sekolah pun menjawab sang orang tua siswa. Menurut pihak sekolah, penggunaan jilbab sudah menjadi aturan sekolah yang harus ditaati. Namun, orang tua siswa tersebut mengatakan dirinya telah mencari aturan perihal jilbab tersebut dari Pergub hingga Peraturan Menteri namun tidak menemukan aturan tersebut.

Setelah berdebat, keduanya sepakat untuk menunggu keputusan dari Dinas Pendidikan Sumatera Barat.

3.

Kepala Sekolah minta maaf

Ilustrasi
Kepala SMKN 2 Padang | www.liputan6.com

Menurut Kepala SMKN 2 Padang, Rusmadi mengatakan bahwa tidak ada paksaan kepada siswi non-muslim untuk mengenakan jilbab. Ia pun meminta maaf atas kejadian tersebut.

"Saya sebagai kepala sekolah memohon maaf, yang kami takutkan karena kejadian ini kemudian ada gesekan antarumat beragama. Padahal tidak ada maksud seperti itu," ujar Rusmadi

Rusmadi juga akan menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan dengan orang tua siswi dan akan mengubah aturan terkait tata berpakaian tersebut.

4.

Respon Dinas Pendidikan Sumbar

Ilustrasi
Dinas Pendidikan Sumatera Barat | infopublik.id

Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Adib Alfikri memberikan tanggapan terkain kejadian ini. Ia menegaskan bahwa tidak ada aturan yang memberlakukan pelajar non muslim untuk wajib mengenakan jilbab. Dinas Pendidikan Sumbar pun sudah mengirimkan timnya untuk mengumpulkan data dan informasi lebih lanjut di lapangan.

Jika memang ada yang dilanggar oleh pihak sekolah, saya siap memberi sanksi tegas," ujar Adib

Artikel Lainnya

Dilansir dari Kompas, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengatakan pihaknya sangat prihatin dan menyayangkan adanya intoleransi di beberapa sekolah negeri.

Menurutnya, sekolah negeri merupakan sekolah pemerintah dimana siswanya beragam atau majemuk. Karena itu, sekolah negeri harusnya menyemai nilai keberagaman, menerima perbedaan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai HAM.

Tags :