Universitas Pattimura Ambon Diancam Teror Bom Atas Nama ISIS, Polda Turun Tangan!
15 Agustus 2019 by MoseslazPolda selidiki pelaku, cleaning service kampus jadi saksi
Baru-baru ini Universitas Pattimura, Ambon, Maluku mendapatkan ancaman teror bom. Tak main-main, sang peneror mengatasnamakan Negara Islam Iran dan Suriah (ISIS).
Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Maluku pun langsung turun tangan guna mengusut siapa pelaku yang memasang ancaman teror bom dalam bentuk tulisan.
Tulisan bernada teror bom tersebut ditemukan di ruang tunggu kampus Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Pattimura, Rabu (14/8) pada sekitar pukul 09.25 WIT.
Baca juga: Tukang Gedor Pintu Misterius Teror Warga Banyuwangi, Tiap Dipergoki Pelaku Langsung Hilang!
“Tulisan bernada teror itu pertama kali diketahui oleh seorang petugas cleaning service Fakultas Ekonomi bernama Rasul Lakadimu saat dia membuka pintu gerbang ruangan dekan pada pukul 09.25 WIT, saat itu dia melihat tulisan bernada teror tersebut,” kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat kepada Kompas.com, Rabu malam.
Tulisan bernada ancaman yang ditempel di ruang tunggu FE ditulis dengan menggunakan tulisan tangan tersebut berisi kalimat, 'Kami anggota teroris mengancam akan bom Universitas Pattimura dan semuanya, ISIS'.
Petugas cleaning service, Rasul Lakadimu (34) yang menemukan tulisan tersebut langsung memberitahukan kepada petugas keamanan kampus.
Setelah itu pesan teror tersebut disampaikan kepada pimpinan fakultas yang kemudian dilanjutkan dengan laporan ke polisi.
"Penyelidikan dimulai sejak kemarin setelah ditemukan tulisan tangan bernada ancaman bom di ruang tunggu Fakultas Ekonomi," M Roem Ohoirat, Kamis (15/8) seperti dikutip dari Antaranews.com.
Langkah penyelidikan awal dilakukan dengan memeriksa sejumlah saksi terkait kasus tersebut.
Baca juga: Sederet Teror Mistis yang Diterima Ruben Onsu
“Olah TKP dan koordinasi dengan pihak kampus langsung kita lakukan. Sejumlah saksi juga telah kita mintai keterangannya,”ujarnya.
Hasil pemeriksaan saksi membuahkan keterangan bahwa sehari sebelum ditemukannya pesan teror bom tersebut, di lantai 2 Fakultas Ekonomi ada pelaksanaan kegiatan Pemilihan Dewan Mahasiswa Fakultas Ekonomi.
Dalam kegiatan tersebut salah satu kandidat dinyatakan tidak lolos karena tidak memenuhi syarat. Saat itu juga terjadi adu pendapat dan perdebatan yang alot namun acara masih bisa terkendali.
“Sementara masih diselidiki, tapi keterangan yang didapat dari dekan bahwa sehari sebelumnya ada proses pemilihan Ketua Dewan Mahasiswa di sana, memang ada terjadi silang adu pendapat dan perdebatan alot antara para kandidat namun berakhir dengan aman dan terkendali,”ungkapnya.
Tentu penemuan surat teror ancaman bom ini berpotensi mengganggu ketentraman mahasiswa dan dosen dalam kegiatan belajar mengajar. Namun jangan merespon teror tersebut dengan menyebarkan ketakutan, justru itulah misi teroris.
Kasus ini juga perlu diusut tuntas, siapa pelaku yang menempel pesan teror dan apa motifnya. Menurutmu gimana guys soal pesan teror yang mengatasnamakan ISIS di Universitas Pattimura ini?