Dicurigai Jadi Pelaku Teror Bom Sri Lanka, Pakar Masih Ragukan Kemampuan Organisasi NTJ!

Teror bom di Sri Lanka
Teror bom di Sri Lanka | www.wsj.com

Siapa yang membantu jalankan aksi mereka?

Kelompok Jemaah Tauhid Nasional (NTJ) muncul di tengah-tengah kasus teror bom di Sri Lanka yang menewaskan ratusan orang. Meski demikian, banyak orang yang meragukan kemampuan organisasi NTJ dan keterlibatannya dalam melakukan aksi teror semacam ini.

1.

NTJ adalah kelompok pertama yang diduga mendalangi teror bom Paskah

Teror bom di Sri Lanka
Teror bom di Sri Lanka | abcnews.go.com

Dikutip dari CNN Indonesia, pemerintah Sri Lanka yang pertama kali mengatakan bahwa NTJ adalah dalang di balik aksi teror yang melukai dan menewaskan ratusan orang saat perayaan paskah. Nama Zahran Hashim, salah satu pentolan NTJ pun disebut sebagai pelaku dari bom bunuh diri.

Tidak banyak informasi mengenai kelompok NTJ ini, baik dari struktur lembaga hingga jumlah anggotanya. Laporan intelijen Sri Lanka mengatakan bahwa kelompok NTJ mulai tumbuh sejak tahun 2016 lalu. Banyak pihak yang curiga NTJ dibantu oleh kelompok lain dalam melancarkan aksinya.

NTJ ini diduga masih pecahan dari kelompok Jemaah Tauhid Sri Lanka (SLTJ) yang bercorak garis keras dan berbasis di Kattakundy, wilayah pesisir timur. Namun mereka justru menyangkal tuduhan keterlibatan dalam aksi teror tersebut dan juga menentang sepak terjang dari NTJ.

2.

NTJ dituduh melakukan perusakan sejumlah patung Buddha

Teror bom di Sri Lanka
Teror bom di Sri Lanka | www.nst.com.my

Sekretaris SLTJ, Abdul Razik, beberapa kali keluar masuk penjara lantaran kerap menyampaikan ceramah yang memicu kebencian. Sementara itu, sejumlah penduduk muslim di Sri Lanka pun disebut-sebut menjadi simpatisan kelompok militan radikal ISIS.

Pada tahun 2016, terjadi perusakan sejumlah patung Buddha di sebuah kuil di distrik Kegalle. NTJ dicurigai kuat sebagai dalang dari kejadian ini. Setelah kasus ini, kelompok NTJ tak terdengar lagi kabarnya dan seolah sudah hilang ditelan bumi.

Di awal tahun 2019, aparat Sri Lanka kembali menemukan benih-benih radikalisme mulai tumbuh. Hal tersebut terbukti setelah penangkapan empat warga muslim yang menyimpan 100 kilogram bahan peledak berdaya tinggi dan alat picu atau detonator.

3.

Para ahli meyakini adanya bantuan asing dalam aksi teror bom Paskah

Teror bom di Sri Lanka
Teror bom di Sri Lanka | www.wsj.com

Amarnath Amarasingam, pakar ekstremisme di Institute for Strategic Dialogue yang bermarkas di London, Inggris, masih meragukan kelompok radikal Sri Lanka mampu melakukan aksi teror. Pasalnya, peristiwa teror kemarin sangat terukur. Apalagi jika melihat kemampuan mereka merakit bahan peledak.

“Dari pemilihan sasaran dan gaya serangan saya tidak yakin mereka melakukannya tanpa bantuan pihak luar. Tidak ada alasan kelompok ekstremis setempat menyerang gereja, apalagi turis,” ungkap Amarasingam.

Scott Stewart, analis kontra terorisme asal Texas, Amerika Serikat, mengungkap pendapat yang senada. Menurut Stewart, serangan teror saat Hari Paskah tersebut dinilai sebagai aksi yang profesional. Tambahnya, aksi teror yang dilakukan kelompok radikal yang tumbuh tanpa adanya bantuan asing biasanya memiliki tingkat kegagalan tertentu.

Artikel Lainnya

Penduduk Sri Lanka yang mayoritas merupakan etnis Sinhala adalah pemeluk agama Buddha dan Nasrani. Sedangkan masyarakat Tamil mayoritas memeluk Islam, Hindu, dan Nasrani. Perselihan di antara mereka pun kerap terjadi. Salah satu persoalan utamanya adalah dugaan ketidakdilan dan pemaksaan yang dilakukan kelompok mayoritas kepada minoritas. Pemerintah yang sebagian besar berasal dari Etnis Sinhala ingin membuat Sri Lanka sebagai negara yang bercorak Buddha, namun kelompok minoritas pun menentang hal tersebut.

Tags :