Tewaskan Anak Driver Ojol, Polisi Temukan Identitas Wanita Misterius Pengirim Sate Beracun

Ilustrasi
Ilustrasi | unsplash.com

Pelaku pengirim makanan beracun akhirnya ditangkap!

Akhir nasib wanita misterius pengirim sate beracun via ojol (ojek online) perlahan terkuak. Lalu, apa hukuman yang pantas untuk wanita misterius pengirim sate beracun yang tewaskan anak driver ojol di Bantul itu nantinya?

BACA JUGA: Usai Santap Paket Takjil yang Dibawa Sang Ayah, Bocah 8 Tahun Meninggal Dunia

1.

Sate untuk driver ojol mengandung sianida

Ilustrasi
Sate beracun dari wanita tak dikenal | jatim.tribunnews.com

Fakta terbaru mengungkap bahwa sate beracun kiriman wanita misterius yang tewaskan Naba, anak Bandiman, driver ojol mengandung sianida. Hal itu dikuatkan berdasarkan hasil Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DI Yogyakarta.

Hasil menyebutkan bahwa bumbu dicampur dengan racun potasium sianida. Ahli Forensik Universitas Gadjah Mada (UGM), dr Lipur Riyantiningtyas BS SH SpF mengungkapkan, potasium sianida adalah jenis racun yang banyak beredar bebas, yang biasanya digunakan sebagai obat hama atau tikus.

“Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung gugus C dan N, dengan atom atom C terikat 3 atom N,” kata Lipur, Sabtu (1/5/2021).

BACA JUGA: Dapat Bantuan 1 Butir Telur dan Sebungkus Mi Instan, Korban Bencana NTT: Kami Merasa Diolok-olok Pemerintah

Menurutnya, jika sianida masuk ke dalam tubuh dalam jumlah besar, maka sianida itu akan mencegah sel menggunakan O2 atau oksigen, lalu dari situlah sel-sel akan mati.

“Dalam jumlah yang kecil, sianida akan menimbulkan gejala mual, muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, nafas sesak dan tubuh lemas,” paparnya.

Kemudian, jika sianida masuk ke dalam tubuh dengan jumlah besar, maka itu akan menyebabkan denyut nadi lambat dan hilang kesadaran.

“Korban juga bisa kejang, kerusakan paru, gagal napas yan akhirnya akan meninggal. Dosis letalnya 1,5mg/kg berat badan,” ungkapnya lagi.

Dosis letal merupakan dosis yang sudah diambang batas atas tubuh orang yang mengonsumsi. Hitungannya, jika si anak memiliki berat badan 30 kg, maka dosis letalnya sekitar 45 gr.

“Si ibu yang juga menyantap sate, kemungkinan dia makan dengan porsi sedikit. Sehingga, ibu selamat,” tambah Lipur.

Menurut teori, sianida memiliki bau seperti kacang almond, tidak berwarna dan pahit.

2.

Bagaimana nasib sang pelaku?

Ilustrasi
Pelaku yang memberi sate mengandung sianida masih terus dikejar polisi | jatim.tribunnews.com

Dr G Widiartana SH MHum, Dosen Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) mengatakan kasus pada dasarnya sudah masuk pembunuhan berencana.

“Setiap pembunuhan dengan racun dapat dipastikan merupakan pembunuhan berencana,” kata Widiartana, Minggu (2/5/2021).

Ia menjelaskan, hal itu lantaran ada jeda waktu yang cukup banyak antara niat dengan pelaksanaan perbuatan yang menghilangkan nyawa orang. Ia pun menambahkan bahwa pelaku bisa saja dihukum mati.

“Ancaman sanksinya maksimal pidana mati,” tambah anggota Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia (APVI) itu.

Widiartana mengatakan, ancaman hukuman itu sudah dirumuskan dalam Pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)

“Dalam Pasal 340 KUHP, pidana mati itu dialternatifkan dengan pidana penjara seumur hidup serta pidana penjara paling lama 20 tahun,” bebernya.

Selanjutnya, hakim tidak mesti menjatuhkan pidana mati. Keputusan itu tergantung dari hal-hal yang memberatkan dan meringankan bagi terdakwa.

“Jika ada banyak hal yang meringankan, bisa saja hakim menjatuhkan pidana penjara paling lama 20 tahun,” tandasnya.

Polisi pun hingga kini masih membutuhkan waktu untuk melakukan pendalaman soal kasus ini.

3.

Pelaku diduga lebih dari satu orang

Ilustrasi
Driver ojol yang kehilangan anaknya karena memakan sate beracun | jatim.tribunnews.com

“Kami sudah kantongi ciri-ciri pelaku. Tapi mungkin, (pelakunya) bisa lebih dari satu orang,” kata Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono.

Kepolisian masih terus bekerja dengan memeriksa banyak saksi. Termasuk Tomy, orang yang menjadi tujuan awal paket misterius itu dan dia sudah dimintai keterangan lisan.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi | www.unsplash.com
4.

Pelaku akhirnya ditangkap

Ilustrasi
Pelaku racun | regional.kompas.com

Dilansir dari Kompas, pelaku pemberi sate beracun yang menewaskan bocah berusia 8 tahun telah berhasil ditangkap oleh pihak berwajib. Diduga ia berinisial NA (25) asal Majalengka. Ia mengaku sakit hati kepada Tomy, pihak yang seharusnya menerima sate beracun tersebut.

Artikel Lainnya

Sebelumnya, bocah berusia 8 tahun bernama Naba asal Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, meninggal dunia pada Minggu (25/4/2021) lalu.

Ia merupakan anak driver ojol bernama Bandiman, yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) Muhamadiyah IV Karangkajen, Sewon, Bantul.

Ia diduga meninggal karena keracunan, setelah menyantap sate pemberian orang tak dikenal yang dibawa ayahnya, Bandiman. Sementara sang ibu juga menjalani perawatan akibat racun itu, namun masih selamat.

Tags :