Tersudutkan, Pilot India Merusak dan Menelan Sejumlah Dokumen
02 Maret 2019 by LukyaniDemi menjaga rahasia negara!
Pilot angkatan udara India yang ditangkap oleh Pakistan menjadi pemberitaan di berbagai media massa di sejumlah negara. Salah satu pemberitaan yang menarik datang dari Mohammad Razzaq Chaudry, yang diberitakan oleh media Dawn dari Pakistan.
Pertempuran pesawat tempur di langit Kashmir
Mohammad Razzaq Chaudry pada Rabu, 27 Februari 2019, sedang berada di pekarangan rumahnya di distrik Bhimber di Azad Jammud dan Kashmir. Saat itu, tengah terjadi pertempuran udara antar pesawat tempur India dan Pakistan.
Chaudry pun mendengar suara jet tempur yang kemudian disusul oleh kepulan asap di langit. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 08.45 pagi. Peristiwa ini yang membuat Chaudry sadar tengah terjadi pertempuran.
Distrik Bhimber yang ditinggali Chaudry berjarak sekitar 7 kilometer dari Line of Control atau garis kontrol hasil kesepakatan India dan Pakistan.
Pria yang merupakan aktivis politik dan sosial ini pun melihat dua jet tempur telah terbakar. Menurut Chaudry, salah satu jet tempur berhasik kembali ke wilayah Kashmir yang dikuasi India.
Tidak lama, Chaudry pun melihat pesawat tempur milik India berusaha melakukan pendaratan dalam kondisi terbakar. Tak berhasil, pesawat ini pun akhirnya jatuh dan meledak sekitar satu kilometer dari rumah Chaudry.
Pilot India ditahan oleh penduduk Pakistan
Setelah pesawat tersebut meledak, Chaudry pun melihat sebuah parasut turun dan mendarat di sebelah selatan rumahnya. Ia terkejut saat melihat seorang pilot turun dengan parasut dalam keadaan selamat, sebagaimana diungkapkan Chaudry kepada Dawn, Kamis (28/2).
Chaudry pun bergegas menghubungi sejumlah warga di distrik tempat tinggalnya agar tidak mendekat pada bangkai pesawat hingga militer Pakistan tiba di lokasi. Ia pun meminta agar mereka sementara menahan pilot yang selamat tersebut.
Diketahui pilot tersebut bernama Abhinandan Varthaman. Saat beberapa pemuda mendekatinya, ia menodongkan pistol dan bertanya apakah wilayah tersebut adalah bagian dari Pakistan atau India.
Dengan cerdiknya, seorang pemuda mengatakan bahwa wilayahnya adalah wilayah India. Mendengar jawaban tersebut, Varthaman mengucapkan puji-pujian untuk India. Ia pun menanyakan nama wilayah ini dan seorang pemuda menyebut nama Qilla’n.
Lama kelamaan, para pemuda yang menemani Varthaman mulai naik pitam saat mendengar pilot tersebut bicara dalam bahasa India. Beberapa pemuda pun akhirnya mengatakan “Pakistan Army zindabad”.
Varthaman pun sadar bahwa ia sedang berada dalam bahaya. Ia pun melepaskan tembakan ke udara. Beberapa anak membalasnya dengan melempari batu ke arah Varthaman. Varthaman pun kabur dari para pemuda yang mengejarnya sambil menodongkan pistol. Beberapa kali Varthaman melepas tembakan ke udara, tetapi tidak berhasil menakuti para pemuda tersebut.
Pilot India berusaha merusak dan menelan dokumen
Merasa semakin terancam, Varthaman melompat ke sebuah kolam. Ia dengan cepat mengeluarkan beberapa dokumen dan peta dari kantongnya. Ia berusaha keras merusak dokumen-dokumen tersebut di kolam dan sebagiannya berusaha ia telan.
Salah satu pemuda kemudian meminta Varthaman agar menjatuhkan senjatanya dan seorang pemuda lain menembak kaki Varthaman. Varthaman keluar dari kolam dan memohon agar ia tidak dibunuh. Beberapa pemuda memukuli Varthaman, namun ada juga yang mencoba melindunginya.
Tidak lama setelah kejadian, pasukan Pakistan datang dan mengamankan Varthaman yang sudah mengalami luka-luka di bagian wajahnya. “Beruntung tidak ada pemuda yang menembak mati dia karena sudah membuat mereka marah”, ujar Chaudry.
Varthaman pun dibawa ke instalasi militer di Bhimber. Salah satu video yang beredar memperlihatkan Varthaman dipegangi oleh beberapa tentara Pakistan yang meminta agar warga tidak melempari atau memukulinya.
Berbagai sumber mengatakan ada sekitar 10 pesawat tempur Pakistan yang meluncurkan serangan dan dihadang oleh dua pesawat tempur India yang kemudian tertembak. Pada awalnya, India membantah pesawat tempur miliknya jatuh tertembak dan pilotnya ditahan militer Pakistan. Namun belakangan otoritas India meminta agar Pakistan membebaskan Varthaman.