Terbang Langsung ke Surabaya, Fadli Zon Ditolak Asrama Mahasiswa Papua
21 Agustus 2019 by MoseslazPagar asrama mahasiswa Papua terdapat tulisan 'Siapa pun yang datang kami tolak'
Pasca kejadian rasis yang terjadi di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya, para penghuninya tak lagi mau menerima siapapun yang datang, salah satunya Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon dan beberapa anggota DPR dari Papua dan Papua Barat.
Rombongan anggota DPR tersebut tiba di asrama mahasiswa Papua di Surabaya pada pukul 11.32 WIB. Namun kedatangan mereka disambut dengan sebuah spanduk di depan pagar yang bertuliskan ‘Siapa pun yang datang kami tolak’.
Tak menyerah, para anggota DPR berusaha agar dapat berkomunikasi dengan mahasiswa di dalam asrama menggunakan berbagai cara.
Baca juga: Diduga Pemicu Kerusuhan Manokwari, Polisi Cari Oknum Penghina Mahasiswa Papua di Surabaya
Jimmy Demianu Ijie, anggota DPR RI dari PDIP mencoba mengintip melalui balik gerbang, berharap bisa berkomunikasi dengan mahasiswa yang ada di dalam. Lalu Jimmy juga tampak menelpon seseorang berkali-kali.
Jimmy menyebut jika cara biasa tak bisa membuatnya bertemu mahasiswa di dalam asrama tersebut, ia akan mencoba menggunakan cara adat.
"Kami tetap mengupayakan cara-cara pendekatan dengan adat untuk bertemu dengan mereka. Hari ini kami tidak ketemu mereka. Tidak (gagal bertemu), ini hanya kesempatan yang tertunda saja. Mungkin kami perlu kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan. Disiapkan secara adat istiadat, baru mereka mau," kata Jimmy di AMP, Jalan Kalasan, Surabaya, Rabu (21/8/2019) dikutip melalui Detik.com.
Fadli Zon sendiri mengaku kedatangannya langsung ke Surabaya karena ingin mendengarkan langsung apa yang terjadi. Ia tak ingin hanya mendengar melalui media maupun sosial media.
Baca juga: Rusuh Di Berbagai Kota: Buntut Panjang Pengepungan Asrama Papua di Surabaya
"Kemarin di rapat paripurna teman-teman anggota DPR dari dapil Papua dan Papua Barat menyampaikan concern keprihatinan terhadap apa yang terjadi. Salah satunya dimulai dari tempat ini di Surabaya, Malang, dan kemudian ada insiden-insiden di Papua," ungkap Fadli.
"Saya kira sebagai respons DPR terhadap apa yang disampaikan itu, kami datang ke sini dengan maksud ingin mendengarkan langsung apa yang sebenarnya terjadi dan kita ingin bertemu juga dengan pemda Jawa Timur, Malang, Gubernur, dan pihak-pihak yang lain terkait untuk mengumpulkan informasi supaya kita mendengar langsung tidak hanya yang berseliweran di media atau yang di sosial media," imbuh Fadli.
Karena belum bisa masuk dan berkomunikasi dengan mahasiswa di asrama Papua, Fadli Zon beserta rombongan menuju ke Gedung Negara Grahadi, Surabaya untuk menemui Gubernur Khofifah guna membicarakan langkah untuk berkomunikasi dengan mahasiswa di asrama Papua.
"Dari sini kita akan ketemu dengan Pemerintah Provinsi dan Kota Malang. Kita ingin mendengar apa yang sudah dilakukan sejauh mana komunikasinya dan kita masalah ini cepat ditangani," pungkasnya.
Langkah berkomunikasi dengan para mahasiswa di Papua yang menjadi korban rasis dan mencari tau fakta sebenarnya menjadi hal yang penting. Hal tersebut juga mungkin akan mampu meredam keramaian yang terjadi di beberapa wilayah Papua saat ini.