Takut Dibunuh Karena Pindah Agama, Dua Gadis Saudi Berupaya Kabur Mencari Suaka!
20 Januari 2021 by Titis HaryoBerhasilkan mereka?
Dua orang perempuan asal Arab Saudi dikabarkan melarikan diri dari keluarga mereka menuju Australia. Namun, belum sampai tempat tujuan, kedua gadis ini sudah dihadang pejabat negara kerajaan dan tertahan di Hong Kong.
Keduanya yang diketahui bernama Reem (20) dan Rawan (18), mengakui jika telah keluar dari agama Islam dan takut menghadapi hukuman mati dan siksaan ketika pulang ke Arab Saudi. Kasus melarikan diri ini menjadi kasus kedua, setelah sebelumnya Rahaf Mohammed al-Qunun juga kabur dari rumahnya.
Keduanya kini masih tertahan di Hong Kong dan mencoba mencari cara menuju Australia. Akankah mereka berhasil?
Reem dan Rawan tidak ingin mendapatkan hukuman mati
Hukum perwalian di Arab Saudi memiliki jenis hukuman yang berat, bahkan bisa memberikan hukuman mati. Hal inilah yang membuat Reem dan Rawan memutuskan untuk melarikan diri dari Arab Saudi karena khawatir dengan keselamatan mereka setelah keluar dari Islam.
“Kami kabur dari rumah untuk memastikan keselamatan kami. Kami berharap bahwa kami dapat diberikan suaka di negara yang mengakui dan melindungi hak-hak perempuan serta memperlakukan mereka secara setara,” ucap Reem dan Rawan dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (22/2).
Sudah 6 bulan sembunyi dari kejaran pejabat negara kerajaan
Selain sudah mengakui keluar Islam, dua kakak beradik ini juga mengaku jika sering mendapatkan pelecehan dan kekerasan selama berada di Arab Saudi. Keputusan untuk kabur dari Arab Saudi pun dilakukan sejak September lalu, saat mereka berlibur bersama keluarga mereka di Sri Lanka.
Namun, 6 bulan berselang keduanya belum bisa mencapai Australia dan harus bersembunyi dari pejabat negara kerajaan Arab Saudi. Sampai sekarang, keduanya juga masih berusaha kabur dan terjebak di Hong Kong.
Paspor disita membuat mereka menjadi imigran gelap
Status Reem dan Rawan pun sekarang merupakan seorang imigran ilegal karena tidak memiliki paspor. Menurut pengacara keduanya bernama Michael Vidler, paspor Reem dan Rawan diambil saat keduanya akan melakukan perjalanan ke Australia.
Keduanya juga sempat melarikan diri setelah sempat diajak pulang oleh konsulat jenderal Arab Saudi di Hong Kong. Kisah ini mereka ungkapkan melalui Twitter lewat akun bernama @HKsisters6.
We are the two Saudi sisters in Hong Kong. Unlike what people thought, we are still in hiding in Hong Kong. When we arrived here, officials of the Saudi Consulate attempted to kidnap us at the airport.
— #HKSaudisisters (@HKsisters6) February 21, 2019
Menjadi kasus kedua seteleh Rahaf Mohammed al-Qunun
Sebelumnya, seorang gadis Arab Saudi lainnya bernama Rahaf Mohammed al-Qunun (18) juga melakukan aksi melarikan diri dari Arab Saudi karena mendapatkan ancaman pembunuhan setelah keluar dari Islam.
Kisahnya pun mendapatkan perhatian publik dunia setelah dirinya tertangkap di bandara Thailand. Namun, kini Qunun telah bebas dan mendapatkan suaka di Kanada beberapa bulan yang lalu.
Meningkatnya aksi keluar dari Islam di Timur Tengah, terutama Arab Saudi memang menjadi masalah tersendiri bagi negara-negara Islam. Aksi melarikan Reem dan Rawan pun menjadi aksi kedua setelah sebelumnya Qunun berhasil mendapatkan kebebasan dan suaka di Kanada.
Hal ini tidak lepas dari ketatnya hukum Islam di Arab Saudi yang juga membatasi kebebasan wanita dengan hukum perwalian.