Sudirman Said Sebut Pertemuan Rahasia Jokowi dengan Bos Freeport, Benarkah Begitu?

Freeport
Serangan Sudirman Said tentang Kesepakatan Freeport | Keepo.me

Perjanjian Freeport: Kebanggaan atau kekalahan?

Isu freeport di Indonesia hingga kini masih belum mereda. Dijadikan salah satu prestasi kebanggaan dari era pemerintahan Jokowi, pembaruan perjanjian dengan Freeport menarik banyak perhatian masyarakat sekaligus lawan politiknya. Jika pemerintah memandangnya sebagai bentuk prestasi yang patut dibanggakan, pihak oposisi memiliki pandangan lain.

Hal ini diungkapkan Sudirman Said melalui pengakuannya tentang pertemuan rahasia antara Jokowi dengan bos besar Freeport, James R. Moffett.

Dalam acara bedah buku bertajuk Satu ‘Dekade Nasionalisme Pertambangan’, Sudirman menyatakan bahwa pertemuan tersebut berlangsung saat ia masih menjabat sebagai menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada 6 Oktober 2015 ia dihubungi oleh asisten pribadi Jokowi untuk menemuinya di ruangan kerja Presiden. Di sana, Sudirman menemui Moffett sudah di dalam bersama Jokowi. Pertemuan tersebut rahasia karena menurut Sudirman, Mensesneg dan Sekretariat Kabinet yang memegang jadwal Presiden pun tidak mengetahui pertemuan rahasia ini.

Lebih lanjut, melansir dari CNN, Sudirman Said diminta menyiapkan surat-surat yang dibutuhkan oleh Moffett. Instruksi Jokowi pun singkat dan tidak bertele-tele. Namun draf yang diajukan Moffett terkait kesepakatan investasi tersebut menurut Sudirman justru bersifat merugikan negara dan akan membuat Indonesia didikte oleh korporasi. Namun saat Sudirman menunjukkan draf tersebut ke Jokowi, menurutnya Jokowi langsung setuju dan malah menyatakan mau memberi lebih jika Moffett meminta.

Freeport
Sudirman Said menuding Jokowi dengan kisah pertemuan rahasia | Keepo.me

Sudirman, dilansir dari Detik Finance, menyatakan bahwa kesepakatan pembagian saham Freeport sebesar 51% dengan Indonesia itu tidak sepenuhnya menguntungkan Indonesia dan justru menyebabkan saham Amerika naik.

Penuturan sekaligus tudingan Sudirman Said ini ditanggapi langsung oleh Jokowi. Dikutip dari Detik Finance, Jokowi menyanggah pertemuan tersebut dilakukan secara diam-diam. Menurutnya, memang terjadi pertemuan berkali-kali antara dirinya dan Moffett, namun pertemuan itu tidak dilakukan diam-diam. Pertemuan itu menurut Jokowi merupakan pertemuan biasa di mana Moffett meminta perpanjangan kontrak Freeport dan Jokowi merundingkan kesepakatan pembagian saham 51% tersebut.

Ignasius Jonan pun angkat bicara mengenai isu pertemuan rahasia tersebut. Menurutnya, saat ia diangkat menjadi menteri ESDM, ia memulai negosiasi Freeport dari 0 bersama tim khusus yang beranggotakan dirinya, menteri keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Rini Soemarno. Menurutnya, selama dua tahun proses negosiasi berjalan, Jokowi tidak pernah mau menemui bos Freeport saat itu, Richard Adkerson.

Artikel Lainnya

Entah bagaimana cerita yang sesungguhnya, namun saat ini Freeport dan Indonesia sudah menandatangani kesepakatan perpanjangan kontrak dengan 4 poin besar perubahan yang dituntut oleh Indonesia. Perubahan tersebut antara lain pembagian saham di mana PT Inalum mengakuisisi 51% saham Freeport, pembangunan smelter untuk pengolahan limbah, penerimaan negara dari Freeport yang lebih tinggi dari masa kontrak karya dan perpanjangan kontrak hingga 2041.

Kalau menurutmu, mana cerita yang benar? Apakah kesepakatan perpanjangan kontrak dengan Freeport ini merupakan prestasi? Dan benarkah Jokowi memiliki ‘pertemuan rahasia’ dengan James Moffett?

Tags :