Soal Penusukan Wiranto, Abu Rara: Itu Takdir Allah

Abu Rara | news.detik.com

Abu Rara melakukan aksi penusukan terhadap Wiranto pada Oktober lalu

Penusukan Wiranto yang terjadi beberapa waktu yang lalu menjadi kabar yang sangat mengejutkan publik. Berbagai pendapat dan komentar pun menyertai perkembangan kasus yang diduga melibatkan anggota kelompok radikal sebagai tersangka.

1.

Penusukan disebut takdir Wiranto

Penusukan Wiranto | news.detik.com

Syahrial Alamsyah alias Abu Rara, mengatakan bawa ia tak pernah mengincar secara khusus mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.

Abu Rara mengatakan bahwa ia melakukan amaliyah tanpa mengincar satu atau sekelompok orang tertentu. Amaliyah dalam hal ini merupakan istilah yang kerap dipakai oleh kelompok teroris ketika akan menjalankan suatu operasi.

"Qadarullah atau takdir Allah bahwa ia yang datang ke Pandenglang. Saya tetap akan melakukan amaliyah meski yang datang bukan Pak Wiranto. Penusukan itu sudah menjadi takdir Pak Wiranto," kata Abu Rara sebagaimana dikutip dari Majalah Tempo edisi 3-9 November 2019.

Baca Juga: Gara-gara Sandal Jepit, Separuh Tubuh Pria ini "Termakan" Eskalator, Foto-fotonya Ngeri!

2.

Alasan menikam Wiranto

Penusukan Wiranto | news.detik.com

Abu Rara merasa marah karena Nabi Muhammad SAW dihina di Indonesia. Oleh sebab itu, aksi penusukan yang ia lakukan merupakan ekspresi dari kemarahannya terhadap penghinaan tersebut.

“Mereka menganggap Allah yang saya yakini itu bodoh karena membuat hukum yang tak cocok dengan masyarakat sehingga pemerintah membuat peraturan dan hukum yang lain, bukan berdasarkan syariat,” kata Abu Rara.

Apalagi, Abu Rara melihat hukum yang saat ini berlaku adalah hasil atau buah pemikiran dari orang-orang yang ia anggap koruptor, kafir, dan munafik. Itulah alasan Abu Rara menusuk Wiranto. Abu Rara bahkan mengatakan bahwa aksinya ini diridai oleh Allah.

“Allah sudah rida dengan apa yang saya kerjakan,” ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Geram Dengan Banyaknya Temuan Cangkul Impor: Kebangetan Banget!

3.

Abu Rara mengaku bukan anggota JAD Bekasi

Penangkapan Abu Rara | news.detik.com

Abu Rara juga menuturkan rencana penusukan ini berawal ketika ia mendengar lalu lalang helikopter di Menes di Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Pandeglang, Banten pada 9 Oktober 2019. Rumah kontrakan Abu Rara berada sekitar 300 meter dari alun-alun itu.

Karena penasaran Abu Rara pun langsung mengecek ke alun-alun. Ia pun tahu bahwa akan ada pejabat dari Jakarta yang datang ke sana. Malam itu juga, Abu Rara memutuskan akan menyerang pejabat tersebut.

Saat menjalankan aksinya ini, Abu Rara tidak sendiri. Ia ditemani oleh sang istri, Fitria Diana, yang juga ikut beraksi dengan menikam punggung Kepala Kepolisian Sektor Menes Komisaris Dariyanto.

Baca Juga: Politikus PDIP ini Laporkan Novel Baswedan Karena Kasusnya Dinilai Rekayasa Belaka!

Adapun polisi sempat menduga bahwa Abu Rara adalah anggota Jamaah Ansharut Daulah atau JAD Bekasi. Namun, Abu Rara mengatakan bahwa dirinya tidak bergabung dengan kelompok apapun. Meski demikian, ia tidak menyangkal bahwa dirinya memiliki paham yang sama dengan kelompok JAD.

Artikel Lainnya

Abu Rara menusuk Wiranto ketika Politikus Hanura itu tengah berkunjung ke Pandeglang, Banten pada 10 Oktober 2019. Saat menjalankan aksinya, Abu Rara tak sendiri. Ia ditemani sang istri, Fitria Diana, yang juga ikut beraksi dengan menikam punggung Kepala Kepolisian Sektor Menes Komisaris Dariyanto.

Tags :