Siswi Baru Dikeroyok Kakak Kelas Hingga Trauma! Ayah Korban: Tiap Tidur Ngigau Minta Ampun

Ilustrasi Bullying | www.google.com

Mirisnya orangtua tahu dari rekaman video pengeroyokan anaknya yang disebar di media sosial

Tak mau masuk ke sekolah bahkan meskipun guru mendatangi rumahnya dan membujuk mungkin dampak trauma yang dialami siswi pelajar kelas X akibat pengeroyokan terhadapnya.

GL sendiri merupakan murid baru di SMK Teknologi Nasional, Bekasi Timur. Baru sebulan menjadi murid baru, ia dikeroyok oleh tiga orang pelaku yang lebih tua darinya.

GL bersama dengan ayah dan ibunya | www.google.com

Ketiga pelaku pengeroyokan terhadap GL tersebut yaitu A yang merupakan kakak kelas GL, D alumnus SMK Teknologi Nasional, dan P kawan D dari sekolah berbeda.

Baca juga: Viral! Diduga Jadi Korban Bully Teman Sekelas, Netizen Terharu dengan Perkataan Anak Ini

GL menyebut perlakuan yang didapat dari pengeroyokan tersebut adalah ia dijambak, dicekik, dilucuti jilbabnya, hingga ditendang, dipukul, dan ditampar menggunakan sandal berulang kali.

"Habis pulang sekolah langsung dibawa saja gitu sama teman (ke taman), di sana sudah ada tiga orang itu nungguin, ngajakin duel," ujar GL dikutip melalui Kompas.com.

"Memang enggak senang saja, kakak kelas gitu," tambahnya.

Saat dianiaya GL tak bisa kabur ataupun menghindar, ia hanya duduk dan tertunduk saat dikeroyok tiga orang tersebut. Akibatnya, pundak dan wajah GL lebam.

GL juga menyebut, selain tiga orang yang mengeroyoknya, di sekitar taman juga terlihat ada dua pemuda yang mengawasi dari jauh. Aksi pengeroyokan tersebut direkam secara bergantian oleh para pelaku, lalu disebar di grup WhatsApp.

Orangtua GL, Ali dan Eka menyebut bahwa mereka tak tahu apa yang terjadi pada anaknya awal kejadian. Mereka baru mengendus ada yang tak beres dari putrinya pada hari Senin.

Mirisnya, kedua orangtua GL mengetahui dari tetangga usai ditunjukan tetangga mereka rekaman video pengeroyokan terhadap anaknya.

"Pulang sekolah bajunya pada acak-acakan, kotor banget. Terus langsung ke kamar, enggak biasanya itu. Akhirnya tahu dari tetangga (lewat video). Saya sedih pas lihat," ungkap Ali di kediamannya, Rabu

Sang ayah langsung mendatangi sekolah namun pihak sekola lebih menyarankannya untuk melapor ke polisi karena kejadian tersebut terjadi di luar jam dan lingkungan sekolah.

Baca juga: Kejamnya Diatas Rata-Rata, Pelaku Penembakan Selandia Baru Jadi Bahan Bully Napi Gangster di Penjara!

Akhirnya pada Selasa kemarin, Ali melayangkan laporan ke Polres Metro Kota Bekasi dan kini kasus tersebut tengah ditangani pihak kepolisian.

GL mengalami trauma atas pengeroyokan yang menimpa dirinya pada Rabu (14/8) lalu. Trauma akan ketakutan dikeroyok lagi membuatnya tak keluar dari rumah dan bersekolah.

Meski teman-temannya dan guru sekolahnya membujuk agar GL mau kembali masuk sekolah namun ia menolak dengan alasan yang sama.

Bahkan sang ayah bercerita, GL saat tidur sering mengigau minta ampun, saking traumanya.

"Tidur juga enggak tidur semalaman. Dia suka mengigau, minta ampun, minta tolong," ucap Ali Sadikin (44), ayah GL.

Artikel Lainnya

Ali juga menyebut anaknya belum mau bersekolah lagi, jika pun iya maka pindah sekolah menurutnya akan menjadi solusi.

"Mungkin kayaknya pindah sih, trauma. Tergantung anaknya, sih," ujar Ali.

Bullying masih menjadi masalah yang harus segera dihentikan di Indonesia. Karena Bullying sangat mungkin mempengaruhi psikologi korbannya yang notabene masih berada di umur yang mentalnya belum stabil atau labil. Hal itu membuat korbannya akan bingung bagaimana menghadapi bullying yang diterimanya.

Menurutmu bagaimana cara edukasi yang tepat bagi korban dan pelaku bullying? Karena yang butuh edukasi bukan hanya korban bullying, tapi juga pelakunya.

Tags :