Setelah Lama Dinanti, Ini Pernyataan Para Elite Politik Tentang Kerusuhan 22 Mei!
23 Mei 2019 by Talitha FredlinaElite politik akhirnya angkat bicara tentang kerusuhan 22 Mei yang merupakan buntut dari sengketa Pilpres 2019
Kejadian kerusuhan 22 Mei menjadi catatan hitam bagi sejarah Indonesia. Bentrok antara massa dan aparat yang berujung pada kerusuhan semalam suntuk dan perusakan berbagai fasilitas umum menjadi luka bagi persatuan dan perdamaian di Indonesia yang telah terbina sekian lama.
Sejak kericuhan pertama kali terpicu pada Selasa (21/5) malam pukul 22.40, dan berlanjut hingga pagi lalu disambung dengan aksi damai sekali lagi di pagi hingga sore hari, kita menanti pernyataan dari para elite politik yang membawa pengaruh besar bagi stabilitas negara.
Rabu 22 Mei, Sore hari, di waktu yang hampir bersamaan, Jokowi dan Prabowo akhirnya memberikan pernyataannya terkait aksi dan kerusuhan 22 Mei yang melukai ratusan orang dan menewaskan 6 orang.
Mereka mengadakan konferensi pers di tempat yang berbeda. Jokowi di Istana Negara dan Prabowo di Kertanegara. Mereka sama-sama menunjukkan sikap yang tegas meski untuk aspek yang berbeda. Sebagai negarawan dan elit politik yang berada di pusaran inti kekacauan 22 Mei ini, pernyataan keduanya memang telah dinanti.
Baca Juga: Demo Bawaslu Diwarnai Kerusuhan dan Pembakaran, Ini Kronologi Lengkapnya!
Jokowi menyatakan dengan tegas bahwa negara tidak akan memberi toleransi pada perusuh-perusuh yang akan menghancurkan kesatuan NKRI. Ia ditemani oleh Jusuf Kalla dan jajaran politisi lainnya menyampaikan pidato pendek yang mengimbau persatuan di Indonesia dan tindakan tegas TNI serta Polri sesuai hukum yang berlaku.
Di tempat lain, Prabowo menyatakan dalam pidatonya agar para pendukungnya dapat menahan diri dan tidak menggunakan kekerasan dalam demonstrasi yang sedang mereka lakukan. Prabowo meminta para pendukungnya untuk menghindari kekerasan dan tetap berada dalam jalur konstitusional.
Baca Juga: Anies Sebut 6 Orang Tewas dalam Kerusuhan 22 Mei, Aktivis 98 : Gubernur DKI Terkesan Lepas Tangan
Bukan hanya Jokowi dan Prabowo, politisi lain pun angkat bicara mengenai kerusuhan 22 Mei. Sebelum Jokowi dan Prabowo mengeluarkan pernyataannya, Jusuf Kalla telah terlebih dulu mengajak pasangan Prabowo – Sandi untuk menenangkan masyarakat yang kini sedang panas dipicu oleh aksi kerusuhan.
Berbeda dengan mayoritas politisi yang menyuarakan agar masyarakat tetap tenang dan menyejukkan suasana, Amien Rais dan pernyataannya justru mengeluarkan pernyataan yang cenderung menaikkan ketegangan.
Lewat video yang diunggah ke instagramnya, Amien Rais menuding polisi sebagai anggota Partai Komunis Indonesia dan menembaki masyarakat secara ugal-ugalan. Ia lantas meminta pertanggungjawaban aparat atas nama umat Islam.
Di situasi yang genting seperti saat ini, pernyataan dan sikap para elit politik menjadi faktor penting dalam perbaikan dan proses resolusi konflik di Indonesia. Masyarakat bertumpu pada politisi yang merupakan pemimpin sekaligus pengayom.
Maka ada baiknya jika elit politik terus menyuarakan ketenangan dan menjaga tensi politik agar tak meninggi dan membahayakan keutuhan Indonesia.