Serbu Halaman Masjid, Pemimpin Hong Kong Minta Maaf
11 Desember 2019 by LukyaniPolisi tembakkan meriam air ke demonstran di halaman masjid Kowloon
Pemimpin Hong Kong Carrie Lam menyampaikan permohonan maaf kepada pemimpin muslim setempat setelah kemarin terjadi insiden polisi antihuru-hara yang menyemprot demonstran di gerbang masjid dengan meriam air.
Permintaan maaf Carrie Lam
Carrie Lam dan kepala kepolisian setempat telah mengunjungi Masjid Kowloon untuk menyampaikan maaf itu. seperti dilansir miamiherald.com. Sekretaris kehormatan Dana Komunitas Islam Hong Kong, Saeed Uddin pun menuturkan perihal upaya permintaan maaf pihak pejabat Hong Kong.
"Masjid kami tidak rusak, tidak ada yang salah. Satu-satunya masalah adalah mereka seharusnya tidak melakukannya. Untuk itu mereka meminta maaf sehingga kami menerimanya," ujar Saeed Uddin.
Menurut Islamic Community Fund, pengelola lima masjid dan dua pemakaman muslim di kota itu, Hong Kong adalah rumah bagi lebih dari 300.000 muslim.
Baca Juga: Viral Foto Sri Mulyani Naik Sepeda Rp 50 Juta, Kemenkeu Langsung Klarifikasi!
Kepala Imam Masjid, Muhammad Arshad pun mengatakan permintaan maaf "diterima." Ia berharap komunitas Islam dapat terus hidup di Hong Kong dengan damai, sebagaimana dilansir financialpost.com.
Polisi menyerbu halaman masjid
Adapun ratusan ribu demonstran Hong Kong kemarin kembali turun ke jalan meski sudah larangan dilarang berkumpul telah diterbitkan. Polisi berupaya membubarkan mereka dengan melepaskan tembakan gas air mata dan meriam air.
Dikutip dari the Washington Post, Senin (21/10), meriam air dari polisi yang diisi dengan cairan pewarna biru membuat pengunjuk rasa kabur dan menyebar di sepanjang jalan utama di Kowloon.
Baca Juga: Rela Emas Melayang, Peselancar Filipina Selamatkan Atlet SEA Games Indonesia Dari Maut!
Akibatnya, hal ini juga menimpa sekelompok demonstran dan penjaga di luar masjid Kowloon yang mengakibatkan mereka mengalami sesak napas dan muntah.
Para pengunjuk rasa pun merusak tempat usaha yang dianggap mendukung Beijing. Mereka melemparkan bom molotov ke kantor polisi, membakar barikade, hingga menghancurkan stasiun kereta bawah tanah dengan anarkis.
Demonstran membludak
Jumlah peserta unjuk rasa kali ini kian membeludak, diperkirakan mencapai 350.000 orang termasuk keluarga, anak-anak dan orang tua. Hal ini dengan jelas menunjukkan gerakan pertahanan yang kuat dalam menghadapi pemerintah dan kepolisian.
Baca Juga: Revolusioner? Anies Bangun Pengelola Limbah Ada hiburannya
Demonstran telah memenuhi jalan di daerah Kowloon, yang menjadi pusat perbelanjaan dan hotel-hotel internasional. Beberapa dari mereka juga turut mengibarkan bendera Catalonia sebagai bentuk solidaritas atas protes kemerdekaan di wilayah Spanyol itu.
Berbeda dengan beberapa unjuk rasa sebelumnya, ketegangan lebih terasa pada demo kali ini lantaran bentrokan terjadi di siang hari. Bahkan saat menjelang sore, aksi saling serang terjadi dari kedua pihak.
Aksi unjuk rasa yang berlangsung selama berbulan-bulan ini menunjukkan pertahanan masyarakat Hong Kong yang sangat kuat. Mereka memiliki strategi dan siasat untuk menghadapi pihak kepolisian dan pemerintah.
Mereka pun seolah tak memiliki rasa takut untuk menyuarakan protes dan keresahan mereka.Selain itu, masyarakat dunia pun menyoroti keterbukaan aksi unjuk rasa di Hong Kong. Mereka menghimpun kekuatan dari seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari anak-anak hingga orang tua, pelajar hingga para pekerja.