Rentetan 8 Gempa di Subduksi Sunda Tingkatkan Ancaman Megathrust, Ini Penjelasan BMKG!

Ilustrasi: Gempa Bumi | gaijinass.com

Ancaman gempa maha dahsyat semakin nyata di Pulau Jawa? Ini Penjelasan BMKG

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menanggapi isu ancaman gempa megathrust menyusul terjadinya 8 rentetan gempa di Subduksi Sunda dalam sebulan terakhir.

BMKG lalu menjelaskan jika rentetan gempa tersebut kemungkinan besar merupakan gempa pendahuluan untuk gempa yang berpotensi lebih besar di kemudian hari.

Berikut penjelasan lengkap BMKG!

1.

Rentetan gempa terjadi di Subduksi Sunda

Sejumlah titik Subduksi Sunda di pesisir selatan Pulau Jawa. | twitter.com

Dilansir dari Detik.com, Senin (12/8), BMKG menanggapi isu terkait ancaman nyata gempa megathrust di Pulau Jawa menyusul rentetan gempa yang terjadi di medio bulan Agustus ini.

Menurut Kepala Bidang Mitigasi BMKG Daryono, hasil monitoring BMKG sendiri menunjukkan adanya peningkatan aktivitas seismik yang terjadi di beberapa titik di pesisir selatan Pulau Jawa.

“Hasil monitoring BMKG memang menunjukkan adanya klaster yang mencolok terkait adanya peningkatan aktivitas seismik, yaitu zona selatan Bali dan Banyuwangi, zona Cilacap dan Pangandaran, dan Selat Sunda,”

Dalam catatan BMKG juga telah terjadi 8 gempa bumi di bulan Agustus yaiitu di Selatan Banten (6,9 SR), Sukabumi (4,4 SR), Sumba (4,3 SR), Tasikmalaya-Pangandaran (4,0 SR), Tasikmalaya-Pangandaran (5,1 SR), Pariaman (5,2 SR), Selatan Selat Sunda (5,1 SR), juga Selatan Bali-Banyuwangi (4,9 SR).

Baca Juga: Pohon Sengon 'Dituding' Jadi Penyebab Mati Lampu Jakarta, Benarkah?

2.

Ancaman gempa yang lebih besar

Kepala Bidang Mitigasi BMKG Daryono | www.google.com

Adanya temuan-temuan gempa kecil yang masuk dalam kategori gempa pendahulu membuat BMKG mempercayai jika ini bisa menjadi pertanda akan munculnya gempa yang lebih besar.

Menurut BMKG, hal seperti itu pernah terjadi pada beberapa peristiwa gempa besar seperti di Aceh hingga Chili beberapa waktu lalu.

“Fakta ini (kemunculan gempa pendahulu)dapat kita lihat sebelum peristiwa gempa Aceh 2004, Gempa Tohoku 2011, dan Gempa Chili 2014,” ungkap Daryono.

“Semua gempa besar ini didahului oleh serangkaian gempa pendahuluan,”

Baca Juga: BMKG Diminta Tak Lagi Tutupi Ancaman Megathrust, Jokowi: "Sampaikan Apa Adanya"

3.

BMKG sebut kemungkinan lain

Petugas BMKG menunjukkan titik potensi gempa yang berada di Pulau Sumatera. | beritagar.id

Namun, BMKG juga menyebut jika kemunculan gempa-gempa pendahulu tersebut tidak selalu berakhir dengan gempa megathrust yang memiliki magnitudo besar.

Daryono juga mengungkapkan jika BMKG sendiri selalu melakukan monitoring pada zona-zona aktif untuk melihat pola secara spasial dan temporal guna memastikan aktivitas kegempaan di Indonesia.

“Satu hal yang penting diingat bahwa tidak semua klaster aktif akan berujung kepada terjadinya gempa besar, meskipun setiap gempa besar selalu didahului oleh serangkaian aktivitas gempa pendahuluan,”

Artikel Lainnya

Isu gempa maha dahsyat yang mengancam Pulau Jawa memang tengah menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Apalagi setelah munculnya rentetan gempa dalam tempo berdekatan beberapa waktu lalu.

Namun, BMKG memastikan jika kemungkinan itu ada tapi tidak selalu bisa memunculkan gempa yang lebih besar.

Untuk itu masyarakat diharapkan selalu waspada dan bisa melakukan mitigasi bencana karena Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat rawan bencana gempa bumi.

Tags :