Curi Alat Pendeteksi Gempa Senilai Rp 700 Juta, Pelaku: Buat Main di Warnet

"Kedua pelaku ditangkap atas petunjuk postingan di grup Info Kota Palu (IKP) pada media sosial Facebook untuk dijual dengan harga yang sangat murah. Dari hasil pemeriksaan, empat orang terlibat pencurian tersebut. Dua orang kami tangkap, dan dua orang lainnya masih DPO," ujar Kapolres Sigi AKBP Wawan Sumantri dalam jumpa pers, Senin (29/7/2019) mengutip Detik.com.

Wawan mengungkap motif pencurian alat pendeteksi gempa tersebut, AP mengaku ikut mencuri alat pendeteksi gempa untuk dijual dan uangnya dipakai bermain di warnet dan membeli narkoba.

Baca juga: Ini Nih Dua Alat Pendeteksi Gunung Meletus yang Bisa Menyelamatkan Banyak Nyawa dari Awan Panas

"Pelaku utama ada tiga orang, salah satunya Angger. Dia ditangkap di sekolahnya dan mengaku barang milik BMKG itu akan dijual untuk bermain di warnet dan menggunakan sabu-sabu," kata Wawan.

Namun ketika ditanya, AP mengaku bahwa ia tak tahu barang yang dicurinya bersama Sofyan adalah alat pendeteksi gempa sesar di Palu Koro.

"Saya tidak tahu kalau itu alat pendeteksi gempa, karena barang tersebut terpasang di bangunan yang ada di pegunungan," katanya.

Sofyan yang menjadi penadah barang curian mengaku tak tahu alat yang dijual pelaku kepadanya adalah properti penting milik BMKG.

"AP mengaku butuh uang untuk beli makanan dan mengakui barang tersebut adalah sisa-sisa dari tsunami dan likuifaksi," kata dia.

Akibat hilangnya alat pendeteksi gempa itu, BMKG tak bisa akurat dalam mendeteksi aktivitas gempa.

Baca juga: 8 Aplikasi Pendeteksi Gempa Paling Akurat, Bikin Kamu Waspada Jika Terjadi Bencana Gempa

Dari hasil interogasi terhadap AP, polisi mengantongi nama tersangka pencurian yang lain. Sementara hingga saat ini dua orang pelaku lainnya masih menjadi buron polisi.

AP dan dua orang temannya mencuri 1 unit sensor broadband Nanometics, 3 baterai merk Haze, 1 solar panel merk BP Solar BP 38OJ juga satu unit solar regulator.