Puluhan Anak Tewas dan Ribuan Cedera Akibat Konflik di Perbatasan Gaza
02 April 2019 by LukyaniKondisi Gaza semakin memanas
Gaza kembali memanas. Hal ini menandakan konflik antara Palestina dan Israel pun kembali menegang. UNICEF menyebut tragedi yang terjadi dalam aksi protes sepanjang perbatasan Gaza itu telah merenggut nyawa puluhan anak.
Korban anak-anak dalam konflik Palestina-Israel
UNICEF menyatakan jumlah korban anak-anak dalam konflik di perbatasan Gaza mencapai 40 orang. Tidak hanya itu, hampir 3.000 anak harus mendapatkan perawatan media karena cedera yang dialami dan banyak juga yang cacat seumur hidup, sebagaimana dilansir oleh AFP, Kamis (28/3).
Atas laporan ini, Geert Cappelaere, Direktur Timur Tengah UNICEF, meminta agar Palestina dan Israel segera menghentikan konflik antara mereka. Cappelaere pun mengimbau agar Palestina dan Israel bisa memastikan bahwa anak-anak mereka tidak lagi menjadi korban konflik.
“Mengeksploitasi anak-anak yang kurang memiliki tujuan dan kerentanan atau memasukkan mereka ke dalam kekerasan adalah pelanggaran hak anak-anak,” ungkap Cappelaere.
Aksi protes warga Palestina di Gaza
Adapun satu tahun belakangan ini ribuan orang Palestina banyak berkumpul di perbatasan Gaza untuk menyerukan aksi protes mereka terhadap penguasaan Israel atas wilayah milik mereka.
Warga Palestina menuntut agar Israel segera mencabut blokade selama satu dekade di Gaza karena sudah melumpuhkan kehidupan masyarakat Palestina.
Mereka pun menuntut agar Israel memulangkan para pengungsi ke Palestina. Buntut dari aksi protes warga Palestina ini adalah bentrokan antara pengunjuk rasa dengan pasukan Israel.
Data dari UNICEF, selain 40 anak tewas dalam bentrokan Palestina dan Israel, 258 warga Palestina dan dua tentara Israel pun ikut terbunuh.
Netanyahu siapkan balasan lebih besar untuk Palestina
Sementara itu Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengancam akan melancarkan serangan kepada militan yang berada di perbatasan Gaza. Netanyahu menyebut bahwa ia tengah mengumpulkan kekuatan militer yang lebih besar untuk membalas serangan roket dari wilayah tersebut sejak pekan lalu.
“Kami sedang bersiap untuk berbuat lebih, untuk melakukan apapun untuk mempertahankan rakyat dan negara kami,” ujar Netanyahu kepada Komiter Urusan Publik Amerika Serikat-Israel di Washington D.C..
Saling serang antara Palestina dan Israel semakin tak terbendung. Setelah Hamas melancarkan serangan roket, Israel lantas menyerang sekitar seratus titik di Jalur Gaza yang mereka anggap merupakan basis rahasia Hamas, seperti gudang logistik hingga pabrik produksi roket.
Peningkatan konflik antara Palestina dan Israel ini dikhawatirkan akan semakin memburuk. Bahkan, bukannya tidak mungkin akan menjurus ke arah perang besar. Hamas yang menguasi perbatasan Gaza terakhir berperang dengan Israel pada tahun 2014. Jika kejadian serupa terulang kembali, bisa dipastikan akan semakin banyak nyawa yang dikorbankan.
Jalur Gaza kian genting. Masyarakat tengah diterjang inlfasi yang membuat harga-harga kebutuhan pokok melejit. Sejumlah warga Gaza pun beberapa kali menggelar aksi unjuk rasa dan dilaporkan bahwa aparat yang pro Hamas menyikapi demonstrasi tersebut secara represif.