Protes ke Pemerintah, Supir Bus di Italia Sandera dan Ancam Bakar 51 Siswa
23 Maret 2019 by LukyaniSupir bus kecewa dengan kematian para migran di Mediterania
Sebuah insiden penyanderaan yang amat mengerikan terjadi di Italia. Pasalnya, dalam insiden tersebut, seorang supir bus menyandera 51 anak yang ada di dalam bus yang dikendarainya dan mengancam akan membakar bus tersebut.
Puluhan anak sekolah disandera di dalam bus
Warga Italia digemparkan dengan kabar penyanderaan 51 anak di bus sekolah. Insiden penyanderaan tersebut terjadi pada Rabu, 20 Maret 2019, di jalan San Donato Milanese, Italia Utara.
Anak-anak tersebut rupanya baru kembali dari pejalanan olahraga dengan didampingi oleh tiga oranng dewasa. Saat siswa kelas dua sekolah menengah itu menumpangi bus, sang supir secara mengejutkan mengubah rute dan mengatakan bahwa ia menyandera mereka.
Supir bus kemudian memerintah orang dewasa yang menjadi pendamping itu untuk mengikat tangan anak-anak menggunakan kabel. Ia pun menyita ponsel genggam yang dibawa anak-anak tersebut, serta mengancam akan membakar bus jika ada perlawanan.
Beruntungnya, seorang siswa berhasil memungut ponsel yang terjatuh. Ia pun dengan segera dan berhati-hati menghubungi orangtuanya dan meminta bantuan dari aparat kepolisian.
Tidak ada korban jiwa dalam penyanderaan
Insiden penyanderaan akhirnya berakhir setelah petugas kepolisian mengejar bus tersebut dan memblokir jalan. Supir bus tersebut pun menabrak sebuah mobil sebelum akhirnya menghentikan laju kendaraan yang ia bawa.
Insiden penyanderaan ini berlangsung hingga setengah jam. Beruntung, seluruh siswa selamat. Hanya saja, ada beberapa korban yang mengalami luka ringan dan sesak napas karena menghirup asap.
Jaksa Francesco Greco sangat bersyukur insiden ini tidak merenggut korban jiwa. Jaksa Greco pun mengapresiasi kerja aparat kepolisian yang dengan sigap mengejar pelaku dan menghalangi bus untuk menyelamatkan anak-anak yang disandera.
Penyanderaan diduga sebagai aksi protes atas kematian migran di Mediterania
Pelaku dari insiden penyanderaan ini diidentifikasi sebagai warga negara Italia asal Senegal. Pria berusia 47 tahun tersebut sudah menjadi supir bus sejak tahun 2002 silam. Aksi nekat pelaku ini diduga masih berkaitan dengan tragedi kematian para migran di wilayah Mediterania. Penyanderaan ini dilakukan sebagai bentuk protesnya.
Adapun ribuan migran dilaporkan menyebrang dari Afrika Utara ke Italia. Banyak dari mereka yang meninggal dunia selama perjalanan berbahaya tersebut. Diketahui bahwa supir tersebut pun kehilangan anak-anaknya dalam insiden tersebut dan mengatakan bahwa ia menghentikan tragedi yang menimpa para migran.
Ia menyalahkan pemerintah Italia atas tragedi tersebut. Ia pun menyebut wakil perdana menteri Italia, Luigi Di Maio dan Matteo Salvini harus bertanggung jawab atas kematian para migran.
Sementara itu, Jaksa Greco pun mengatakan bahwa kasus penyanderaan ini tidak bisa mengesampingkan hubungannya dengan tindak terorisme.
Salah satu sumber dari kementerian dalam negeri menyebut bahwa kewarganegaraan Italia milik pelaku penyanderaan tersebut terancam dicabut. Ancaman tersebut merupakan putusan yang mungkin dilakukan di bawah undang-undang anti-migran yang mulai diberlakukan sejak akhir tahun 2018 lalu.