Presiden Suriah Sebut Trump Presiden Terbaik Amerika

Bashar Al-Assad
Bashar Al-Assad | time.com

Presiden Suriah akui Trump musuh yang terbuka

Presiden Suriah, Bashar Al-Assad menyatakan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump adalah presiden AS terbaik. Bahkan, Al-Assad pun menyebutnya sebagai "musuh yang jujur". Sontak ucapan Al-Assad pun menjadi sorotan.

1.

Trump adalah musuh yang terbuka

Bashar Al-Assad
Bashar Al-Assad | www.voanews.com

Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, menyebut Trump sebagai Presiden yang paling terbuka.

"Dia bukanlah presiden yang baik karena kebijakan-kebijakannya, tapi karena dia paling terbuka. Beberapa Presiden AS pernah membuat kekeliruan dan kejahatan politik, dan menerima Nobel untuk itu," jelasnya dalam sebuah wawancara yang disiarkan televisi nasional Suriah, dilansir dari Middle East Monitor, Sabtu (2/11).

Assad mengatakan, kecenderungan Trump untuk mengungkapkan pikirannya secara langsung tanpa tedeng aling-aling dibandingkan para pendahulunya.

Baca Juga: Usai Harley dan Brompton, Garuda Indonesia Dikabarkan Juga Selundupkan Ferrari!

Seperti mengatakan 'kami ingin minyak', 'kami ingin menyingkirkan orang tertentu', 'kami ingin menyediakan layanan dengan imbalan uang', menurutnya adalah suatu kebenaran.

"Ini adalah kebijakan AS. Apa yang lebih baik dari musuh yang terbuka?" ujar Al-Assad.

2.

Al-Assad mengaku tak ada hubungannya dengan kematian pemimpin ISIS

Bashar Al-Assad
Bashar Al-Assad | www.rferl.org

Al-Assad juga menyinggung operasi terbaru AS yang menyerang pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi pekan lalu. Assad mengatakan tak pernah ada komunikasi pihaknya dengan AS terkait operasi tersebut.

Baca Juga: Usai Gibran, Giliran Menantu Jokowi Daftar Cawalkot Medan. Netizen: Cucunya Nggak Sekalian?

"Kami tidak ada hubungannya dengan pembersihan itu. Tidak ada komunikasi antara kami dan pejabat Amerika. Selain itu, kami tidak dapat memastikan apakah dia (Baghdadi) benar-benar tersingkir atau tidak," jelasnya.

Kelompok teroris internasional itu, menurutnya, bisa dengan mudah mengubah nama dan menunjuk pemimpin baru mereka. Dan menurutnya ideologi ISIS akan terus hidup. Kebijakan luar negeri AS tak bisa memperbaiki ideologi tersebut.

"Sejauh menyangkut pembunuhan al-Baghdadi, kebijakan AS tidak berbeda dengan apa yang umum di Hollywood - semuanya didasarkan pada imajinasi," cetusnya.

Baca Juga: Justin Trudeau Kembali Bersalaman dengan Mahathir Mohammad Selang 36 Tahun

3.

Al-Assad ragu dengan Trump soal kematian pemimpin ISIS

Bashar Al-Assad
Bashar Al-Assad | www.lowyinstitute.org

Meski melontarkan berbagai pujian untuk Trump, Al-Assad mengaku ragu dengan pernyataan Trump terkait kematian pemimpin ISIS. Al-Assad mengingatkan, serangan pasukan khusus AS yang dipublikasikan secara masif telah membunuh al Baghdadi ini menyisakan banyak pertanyaan.

Rekaman udara yang memperlihatkan penyerangan terhadap al Baghdadi pun tidak meyakinkan bagi Al-Assad. Al-Assad curiga kabar kematian al Baghdadi ini mirip dengan pembunuhan pemimpin Al Qaeda pada tahun 2011 lalu.

“Kenapa jasad Baghdadi tak ditunjukkan? Ini skenario yang sama seperti Bin Ladin. Jika mereka menggunakan dalih yang berbeda untuk tidak menunjukkan jasad, mari kita ingat bagaimana Presiden Saddam Hussein ditangkap dan bagimana seluruh operasi ditunjukkan dari A sampai Z; mereka menunjukkan gambar dan klip video setelah mereka menangkapnya,” jelas Al-Assad.

Artikel Lainnya

Sebelumnya, mantan Presiden AS Barack Obama lebih keras terhadap rezim Assad dan secara terbuka menentangnya. Sementara pemerintahan Trump telah mengalihkan fokusnya mengalahkan ISIS, mempersenjatai dan mendukung Kurdi, dan menentang operasi Turki

Tags :