Politisi PDI-P: Ada Oknum yang Gerah, Jokowi-Prabowo Berdamai di MRT!

Jokowi Prabowo
Jokowi Prabowo | nasional.kompas.com

Ada pihak-pihak yang tak suka Jokowi-Prabowo damai!

Rekonsiliasi yang dilakukan antara Presiden Terpilih Joko Widodo dengan Calon Presiden Prabowo Subianto memang berhasil membuat publik terhenyak. Bagaimana tidak, dua tokoh yang penuh dengan rivalitas selama beberapa bulan terakhir itu akhirnya bertemu di stasiun Lebak Bulus pada hari Jum'at (12/7/2019) pada pukul 10.07 WIB.

Namun dibalik pertemuan dua tokoh besar tersebut, ternyata ada beberapa oknum yang tidak ikhlas, bahkan gerah, hal ini disampaikan oleh politisi PDI-P, Charles Honoris seperti yang dilansir dari kompas, Senin (15/7/2019).

Lebih lanjut menurut Charles, pihaknya sangat menyesalkan jika dalam pertemuan Jokowi dan Prabowo, masih ada segelintir pihak yang tidak suka dengan pertemuan antara presiden terpilih Joko Widodo dan rivalnya di Pilpres 2019, Prabowo Subianto. Charles menilai pihak yang tidak suka tersebut bisa dikategorikan sebagai golongan anti-persatuan Indonesia dan anti-Pancasila.

Dengan kata lain, mereka hanyalah orang-orang yang ingin dan senang kalau Indonesia rusak dan terus terbelah, agar kepentingan jangka pendek mereka tercapai, kata Charles dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/7/2019).

Baca juga : Jokowi Berhasil 'Damai' di MRT, PA 212: Selamat Tinggal Prabowo Subianto!

Jokowi Prabowo
Jokowi dan Prabowo | nasional.kompas.com

Bahkan menurut salah satu Anggota Komisi I DPR ini juga mencurigai ideologi trans-nasional yang turut andil dibalik pihak-pihak yang tidak menyukai rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo.

Sebab, siapapun yang masih mencintai Indonesia dengan segala kebinekaannya, pastilah setuju dengan semangat Persatuan Indonesia yang diserukan Pak Jokowi dan Pak Prabowo, kata dia.

Bagi Charles, rekonsiliasi kedua belah pihak adalah salah satu wujud nyata dua negarawan yang patut dicontoh oleh pendukung masing-masing di akar rumput. Rekonsiliasi keduanya bahkan telah melampaui kepentingan kedua belah pihak. Bagi Charles, Jokowi dan Prabowo hanya ingin melihat rakyat Indonesia kembali bersatu pasca-polarisasi yang tajam dalam Pilpres 2019.

Pada akhirnya, marilah kita segenap anak bangsa jangan pernah lelah untuk mencintai Indonesia, dengan terus bekerja dan bergotong-royong membangun bangsa. Sebaliknya, kita harus terus waspada terhadap kekuatan-kekuatan yang ingin merongrong dan merusak NKRI, kata dia.

Baca juga : Bakal Sita 7000 Triliun Uang Koruptor di Swiss, Pantes Jokowi Mau Dilengserkan!

Artikel Lainnya
Jokowi dan Prabowo
Jokowi dan Prabowo | nasional.kompas.com

Seperti yang diberitakan sebelumnya, dalam pertemuan bersejarah tersebut, Jokowi dan Prabowo akhirnya menggelar konverensi pers. Keduanya sepakat mengajak pendukung bersatu kembali pasca pilpres.

Dalam konferensi pers tersebut, Jokowi mengatakan, saat ini tidak ada lagi yang namanya 01 dan 02, yang ada adalah sila ketiga persatuan Indonesia.

Tidak ada lagi yang namanya cebong. Tidak ada lagi yang namanya kampret, ujar Jokowi.

Pernyataan Jokowi itu pun diamini Prabowo, ia menghimbau seluruh masyarakat Indonesia bersatu pasca pilpres.

Jadi saya sangat setuju. Sudah enggak ada cebong-cebong, enggak ada kampret. Semuanya merah putih, kata dia.

Tags :