Jokowi Berhasil 'Damai' di MRT, PA 212: Selamat Tinggal Prabowo Subianto!

Prabowo Bertemu Jokowi di MRT
Prabowo Subianto dan Joko Widodo terlihat bepergian bersama menggunakan MRT di Stasiun MRT, Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7). | news.okezone.com

PA 212 memastikan tidak akan tunduk pada Prabowo Subianto soal rekonsiliasidamai dengan Jokowi dan lebih memilih patuh pada Habib Rizieq.

Persaudaraan Alumni (PA) 212 memilih berpisah dan meninggalkan Prabowo Subianto, setelah calon presiden nomor urut 02 itu melakukan pertemuan dengan Joko Widodo (Jokowi) di Stasiun MRT, Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7).

PA 212 pun memastikan tidak akan pernah tunduk dan patuh kepada Prabowo Subainto terkait pilihan politik dan lebih memilih mendengarkan imam besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab.

Bagaimana pernyataan PA 212 pasca pertemuan ‘damai’ Prabowo dan Jokowi terjadi? Berikut laporannya.

1.

Ucapkan selamat tinggal

Prabowo Bertemu Jokowi di MRT
Kepala Divisi Hukum PA 212, Damai Hari Lubis. | news.detik.com

PA 212 memastikan akan meninggalkan Prabowo Subianto dan menarik seluruh dukungannya yang selama ini mengalir selama kontestasi Pilpres 2019.

Keputusan sikap ini diambil PA 212 karena tidak akan berada dalam kecurangan terlebih dengan adanya bukti-bukti berupa penegakan hukum yang berat sebelah.

“Atas peristiwa pertemuan Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi, kami sampaikan selamat tinggal Prabowo Subianto,” ucap Kepala Divisi Hukum PA 212, Damai Hari Lubis dikutip dari CNNIndonesia.com, Sabtu (13/7).

Baca Juga: Akhir Rivalitas Pilpres 2019, Jokowi dan Prabowo Berpelukan di MRT!

2.

Hanya akan patuh pada Rizieq Syihab

Prabowo Bertemu Jokowi di MRT
Prabowo Subianto bertemu dengan pemimpin FPI, Habib Rizieq Syihab di kediamannya di Mekkah, Arab Saudi sebelum Pilpres 2019. | x.detik.com

PA 212 juga memutuskan untuk tidak akan patuh dan tunduk pada seluruh instruksi yang dikeluarkan dari Kertanegara yang merupakan rumah kediaman Prabowo Subianto.

Kelompok persaudaraan yang juga berelemen dari FPI dan GNPF Ulama itu memastikan hanya akan patuh pada imam besar Habib Rizieq Syihab terkait gejolak politik yang ada di Indonesia.

“Kami PA 212 serta alumnus dan simpatisan 212 tidak tunduk apalagi patuh kepada Kertanegara,” tegas Damai.

“Kami hanya tunduk kepada imam besar Rizieq Syihab yang saat ini berada di kota suci Mekkah,” lanjutnya.

Baca Juga: Tolak Rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo, Emak-Emak Demo di Kertanegara

3.

Anggap Prabowo tak paham sami’na wato’na

Prabowo Bertemu Jokowi di MRT
Joko Widodo dan Prabowo Subianto menggelar pertemuan santai di Stasiun MRT, Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7). | setkab.go.id

Damai juga menyebut Prabowo Subianto sebagai sosok yang tak paham sami’na wato’na yang sempat diucapkan dalam beberapa kesempatan didepan publik. Dia menjelaskan jika istilah tersebut berarti ‘kita dengar dan ikuti apa yang disampaikan oleh para ulama’.

PA 212 pun mengakui kecewa karena Prabowo sudah tidak melakukan hal tersebut dan tidak melakukan tabbayun terlebih dahulu sebelum melakukan pertemuan dengan Jokowi.

“Kami selaku Kadivhum PA 212 agak kecewa dan mungkin sejatinya beliau kurang paham tentang hakekat atau makna sami’na wato’na yang pernah dinyatakan dalam beberapa kesempatan,” ucap Damai.

“Sekali lagi, kami yang mewakili umat atau alumnus 212 yang masih konsisten kepada para ulama Itjimak Ulama 1 dan 2, mengucapkan selamat tinggal Prabowo Subianto,” ucapnya.

Artikel Lainnya

Pertemuan antara Jokowi dengan Prabowo di Stasiun MRT memang menjadi sebuah angin segar untuk mendinginkan suasana panas yang sempat terjadi pasca Pilpres 2019.

Namun, PA 212 sebagai golongan yang selalu memberikan dukungan penuh pada Prabowo merasa kecewa dengan keputusan ‘damai’ tersebut.

Tags :