Polemik Kalung Anti Corona, Kementan: Kalau Tak Berkhasiat Anggap Ini Minyak Kayu Putih Biasa

Polemik Kalung Anti Corona, Kementan: Kalau Tak Berkhasiat Anggap Ini Minyak Kayu Putih Biasa
Kalung 'Anti Corona' yang diproduksi Kementerian Pertanian. | www.cnbcindonesia.com

Jadi bingung, beneran berkhasiat nggak ya bunuh virus corona?

Kalung ‘Anti Corona’ yang akan diproduksi secara massal oleh Kementerian Pertanian (Kementan) terus memunculkan polemik di tengah masyarakat.

Hal ini tidak lepas dari pernyataan terakhir Kementan yang menyebut bahwa produk kalung ‘Anti Corona’ yang berasal dari eucalyptus atau kayu putih bisa dianggap sama dengan produk minyak kayu putih pada umumnya.

Polemik Kalung Anti Corona, Kementan: Kalau Tak Berkhasiat Anggap Ini Minyak Kayu Putih Biasa
Menteri Pertanian, Syahrual Yasin Limpo menunjukkan produk kalung 'Anti Corona'. | economy.okezone.com

Seperti dilansir dari CNNIndonesia.com, Senin (6/7), Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Fadjry Djufry meminta masyarakat tak perlu merisaukan polemik penamaan kalung ‘Anti Corona’.

Menurutnya, apabila kalung tersebut tak ampuh membunuh virus corona, masyarakat bisa menganggapnya sebagai minyak kayu putih biasa yang mampu menangkal bermacam masalah kesehatan seperti pereda nyeri, mencegah mual, sampai anti inflamasi.

Baca Juga: Hilang Secara Misterius, Pendaki Gunung Guntur Ditemukan Telanjang dan Lemas di Mata Air

“Kalau pun tidak punya khasiat untuk membunuh virus corona, anggap saja ini kita menggunakan minyak kayu putih,”

Namun, pihak Balitbangtan mengakui bahwa kalung ‘Anti Corona’ ini memang tidak diklaim menangkal virus Covid-19.

Fadjry mengatakan saat ini Balitbang baru melakukan uji eucalyptus selama 2 bulan sehingga untuk mengetahui khasiat kalung ‘Anti Corona’ untuk mencegah Covid-19 masih begitu jauh.

“Kenapa uji klinis, harus waktu lama, kami yang baru menguji 2-3 bulan ini tidak mungkin. Uji klinis (untuk Covid-19) setidaknya butuh 1,5 tahun,” ucapnya.

Baca Juga: Puluhan Karyawan Unilever Tertular Covid-19 oleh Teman Sekantor, Produknya Diklaim Aman?

Balitbangtan sendiri saat ini sudah memiliki sejumlah produk selain kalung ‘Anti Corona’, yakni ada roll on dari eucalyptus dan inhaler.

Produk-produk ini nantinya akan mulai dipasarkan pada akhir bulan Juli dan awal Agustus.

“Untuk inhaler dan roll on, produk akan siap akhir bulan juli, sementara kalung pada bulan Agustus,”

Polemik Kalung Anti Corona, Kementan: Kalau Tak Berkhasiat Anggap Ini Minyak Kayu Putih Biasa
Kalung 'Anti Corona' dari Kementan banjir kritikan. | www.cnnindonesia.com

Dikritik Dekan FK UI

Sementara itu, kemunculan kalung ‘Anti Corona’ ini sempat mendapatkan banyak sorotan dari praktisi kesehatan serta politisi.

Salah satunya adalah Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), Ari Fahrial Syam. DIa mengatakan klaim kalung ‘Anti Corona’ cukup berlebihan karena lebih tepat bila disebut sebagai kalung aroma terapi, bukan kalung anti virus.

Baca Juga: Korbankan Lansia dan Imigran, Begini Strategi Herd Immunity yang Dilakukan Swedia

“Cukuplah disebut kalung kayu putih atau kalung eucalyptus atau aromatherapy,”

Komisi IX DPR RI juga menyorot dan meminta agar Kementan melibatkan lembaga penelitian terkait untuk menguji efektivitas kalung terhadap virus corona Covid-19.

Artikel Lainnya

Produk kalung ‘Anti Corona’ yang rencananya akan dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian terus menjadi perbincangan hangat publik.

Hal ini setelah adanya kesimpangsiuran terkait kebenaran efektivitas kalung tersebut yang berkaitan dengan khasiat membunuh virus Covid-19.

Semoga pemerintah melalui Kementerian Pertanian bisa memberikan penjelasan secara rinci dan jelas sehingga polemik ini bisa segera hilang.

Tags :