Penuh Asap dan Langit Memerah, Begini Dahsyatnya Kebakaran Hutan di Australia
19 Januari 2020 by LukyaniAustralia alami kebakaran hutan dalam beberapa bulan terakhir
Beberapa hari ini, pemberitaan media masa dihebohkan dengan kebakaran hutan di Australia. Kebakaran tersebut sangat dahsyat hingga membuat langit di beberapa wilayah di Australia berubah menjadi merah dan tampak mengerikan.
Langit Australia memerah
Menurut Reuters, terdapat sekitar 4 ribu orang di Kota Mallacoota di Victoria yang pergi ke tepi pantai setelah jalan utama terputus. Beberapa orang yang tidak bisa segera tiba di sana, segera mencari perlindungan di gimnasium dan gedung-gedung publik lain tepat saat sirene darurat berbunyi.
Beberapa orang yang terjebak di kota tersebut mengunggah gambar yang memperlihatkan langit berwarna merah darah. Tak hanya itu, langit yang memerah itu pun terlihat dipenuhi asap. Ada pula foto yang memperlihatkan orang-orang yang berbaring bahu-membahu di atas pasir dan beberapa orang lainnya memakai topeng untuk berlindung dari asap.
“Itu tampak sangat mirip Armageddon,” ujar David Jeffrey, pemilik Wisma Wave Oasis.
Baca Juga: Dituntut Mundur Usai Banjir Jakarta, Ratusan Massa Gelar Demo Bela Anies di Balkot!
David menyebut kondisi Australia saat ini sangat menakutkan bak adegan di film. Tempat wisata Teluk Jarvis yang berada beberapa ratus kilometer di utara Australia, terkenal dengan pasirnya yang putih. Kini, Teluk Jarvis diselimuti kegelapan dan dikepung asap dari api yang membakar hutan.
Bantuan dari negara lain
Calon Presiden AS, Bernie Sanders, meminta agar publik mulai menaruh perhatian pada kebakaran di Australia. Sanders juga meminta agar warga Paman Sam bersiap menghadapi perubahan iklim, “Anda melihat negara yang terbakar,” ujar Sanders pada konferensi pers di Iowa.
Adapun Amerika Serikat sudah mengirimkan 72 personel pemadam kebakaran ke Australia. Rencananya, Amerika akan mengirim 21 pasukan lagi dan mengharapkan permintaan tambahan, ujar Dinas Kehutanan AS.
Baca Juga: Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, Warga Selamatkan Diri
Sementara itu, Australia dan Selandia Baru telah menugaskan 138 personel pemadam kebakaran ke AS Barat selama kebakaran hutan yang terjadi pada bulan Agustus 2018 lalu.
Kanada, hingga saat ini, sudah mengirimkan 66 petugas pemadam kebakaran. Bantuan ini pertama kali diberikan Kanada sejak penandatanganan perjanjian timbal balik dengan Australia di tahun 2015. Selain itu, Kanada juga berusaha menemukan sumber daya tambahan, sebagaimana yang diungkap Direktur Eksekutif Forest Fire Centre.
Mengganggu pola cuaca
Kebakaran yang melanda Australia ini mengganggu pola cuaca. Angin menjadi tidak menentu, kilat di musim kering, dan penyebaran yang jauh lebih cepat ke arah yang berbeda, ujar pihak berwenang. Tak hanya mengacaukan cuaca, kebakaran ini pun telah memakan 10 orang korban sejak awal Oktober lalu.
Baca Juga: Bersih-bersih Pasca Banjir, Warga Temukan Puluhan Kilo Ganja
Kebakaran telah menghancurkan beberapa wilayah di Australia selama berbulan-bulan. Dikutip dari CNN, di seberang Victoria, 70 kebakaran baru dimulai dan lebih dari 20 lainnya masih aktif. Sementara itu, ada lebih dari 100 kebakaran di negara bagian NSW dan 60 di antaranya belum diatasi.
Kebakaran hutan ini telah menghancurkan 4 juta hektar lahan. Kobaran api sangat sulit dipadamkan karena kondisi yang sangat panas dan berangin. Semak-semak kering pun semakin memperparah kebakaran.