Pendukung Prabowo Buat “Tour Jihad Jakarta”, Fasilitasi Relawan 02 yang Ingin Ramaikan Aksi 22 Mei!
17 Mei 2019 by MoseslazKoordinator Tour Jihad Jakarta : Jihad menyemalatkan negara ini dari kebobrokan
Kata people power beberapa waktu lalu sempat ramai diperbincangkan di Indonesia. Amien Rais yang pertama mewacanakan people power di Pemilihan Presiden 2019 ini berdasarkan kecurigaannya akan adanya kecurangan dalam gelaran pesta demokrasi tahun ini.
Dilansir melalui CNNIndonesia.com, sebagian simpatisan pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menjadikan momentum aksi 22 Mei yang juga diidentikan dengan gerakan people power sebagai peluang membuka jasa tur dengan merek “Jihad Surabaya-Jakarta".
Dari grup aplikasi perpesanan instan WhatsApp simpatisan akar rumput Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, rencana people power 22 Mei mendatang adalah obrolan umum.
22 Mei adalah dimana Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelesaikan penghitungan suara Pileg, Pilpres, dan DPD.
Selain ajakan “jihad” pada 22 Mei, beredar juga penawaran paket tur. Paket perjalaan tersebut bernama Tour Jihat Jakarta yang adalah paket tur dari Surabaya menuju Jakarta.
"Tour Jihad Jakarta. Paket Puas 5 Hari Plus Penginapan Tanpa Makan," mengutip penggalan pesan yang beredar di salah satu grup WhatsApp simpatisan pendukung Prabowo-Sandi, Kamis 16 Mei 2019 (CNNIndonesia).
Diketahui ada beberapa jenis paket, paket pertama bus besar kapasitas 50 orang, untuk biayanya dipatok Rp 450 ribu. Paket kedua, mini bus kapasitas 30 orang seharga Rp 400 ribu. Paket ketiga mobil Elf kapasitas 12 orang dengan harga Rp 600 ribu. Paket keempat dengan mobil Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, atau Suzuki Ertiga berkapasitas 6 orang dengan biaya Rp 600 ribu.
Roni yang diketahui sebagai salah satu koordinator Tour Jihad Jakarta membenarkan hal tersebut. Ia mengaku memang mengoordinir relawan Prabowo-Sandiaga di Surabaya yang ingin berangkat bersama ke Jakarta.
"Itu benar. Iya Tour Jihad Jakarta," ucap Roni saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (17/5).
Roni mengaku ia tak bekerjasama dengan PO Bus atau rental penyewaan mobil. Dari penuturannya, mobil yang digunakan tersebut adalah milik para relawan.
Namun Roni keberatan jika Tour Jihad Jakarta itu disebut sebagai bisnis dan memanfaatkan momentum. Ia mengaku tidak memiliki niat untuk ambil untung. Harga yang ia patok juga disesuaikan dengan harga tiket bus dan penginapan.
Hingga saat ini, Roni mengatakan baru 80 orang yang sudah mendaftar dan kemungkinan akan berangkat dengan menggunakan bus berukuran besar.
Saat dimintai keterangan, Wakil Direktur Relawan BPN Prabowo-Sandiaga, Ferry Juliantono membantah ada kerjasama dengan Roni dalam Tour Jihad Jakarta.
"Enggak ada kerja sama," tutur Ferry.
Roni mengatakan Tour Jihad Jakarta ini adalah murni diinisiasi oleh dirinya dan relawan. Roni juga mengaku bukan anggota suatu partai politik, tapi masyarakat biasa yang menjadi relawan Prabowo-Sandiaga.
Roni juga menjelaskan kenapa ia memilih nama Tour Jihad Jakarta, karena menurutnya jihad ada berbagai jenis. Misalnya, bekerja menafkahi keluarga bisa disebut jihad bagi seorang suami. Kemudian baginya, menggelar aksi menuntut keadilan atas penyelenggaraan pemilu juga termasuk jihad. Itu yang membuatnya tidak sungkan memberi nama Tour Jihad Jakarta.
"Kita jihad menyelamatkan negara kita dari kebobrokan ini," ucap Roni.
Roni sendiri mengaku telah melakukan kerja-kerja pemenangan selama 10 bulan, tapi ia mengatakan penyelenggaraan Pemilu saat ini terjadi banyak kecurangan.
"Kalau kita kalah secara wajar itu enggak ada masalah. Tapi ini ada kecurangan. Mulai DPT, kotak suara, surat suara sudah dicoblos. Bawaslu enggak gubris kita," ucap Roni.
KPU akan mengumumkan hasil penghitungan suara Pemilu 2019 pada 22 Mei mendatang. Menurutmu gimana guys soal Tour Jihad Jakarta ini?